- Beranda
- SDGS
- hal. 5
SDGS
Musyawarah Besar Kamastawa 2023: Penyepakatan LPJ, Perubahan Nama Kamastawa, hingga Penentuan Ketua HMJ Kamastawa Periode 2024/2025
BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Rabu, 20 Desember 2023
Himpunan Mahasiswa Jurusan Keluarga Mahasiswa Sastra Jawa (Kamastawa) telah menyelenggarakan Musyawarah Besar (Besar) pada hari Selasa (18/12/2023). Kegiatan Mubes terlaksana secara daring dan bertempat di ruang 709, Gedung Soegondo, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.
Acara tersebut dipandu oleh Yasmin Nabila Sahda (angkatan 2022) sebagai pewara, Idharul Huda (angkatan 2021) sebagai pimpinan sidang satu, Endar Sasmita Aji (angkatan 2022) sebagai presidium dua, Amining Tyas S. (angkatan 2021) sebagai notulis satu, serta Laksito Amero F. (angkatan 2021) sebagai notulis dua.
Mubes Kamastawa 2023 membahas mengenai beberapa perihal, seperti penyepakatan Lembat Penanggung Jawaban (LPJ), penyepakatan Anggara Dasar Rumah Tangga (ADRT), dan penatapan ketua HMJ Kamastawa periode 2024/2025. Penyepakatan PLJ dari beberapa divisi ,terdiri atas:
- Ketua
- Wakil Ketua
- Sekretaris
- Bendahara
- Divisi Sumber Daya Manusia (SDM)
- Divisi Relasi Publik dan Organisasi (RPO)
- Divisi Sosial Masyarakat (Sosmas)
- Divisi Media dan Informasi (Medinfo)
- Divisi Keilmuan
- Divisi Kewirausahaan dan Logistik (Kewirugistik)
- Divisi Minat dan Bakat (Mikat)
Pembahasan kedua adalah menyepakati ADRT HMJ Kamastawa periode 2024/2025. Saalah satu di antara beberapa ketetapan adalah perubahan nama himpunan mahasiswa jurusan. Keluarga Mahasiswa Sastra Jawa telah disepakati menjadi Keluarga Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Perubahan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan nama program studi, yakni Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM. Meskipun demikian, akronim mahasiswa jurusan tidak mengalami perubahan, yakni tetap Kamastawa. Keputusan tersebut disepakati untuk mempertahankan kamastawa secara etimologis, yakni kata ‘kāma’ yang berarti kasih sayang dan loyalitas dan ‘stawa’ yang berarti doa, harapan, dan pujian dari Bahasa Sanskerta.
Pembahasan ketiga adalah penetapan ketua HMJ Kamastawa periode 2024/2025. Penetapan ketua HMJ Kamastawa melalui musyawarah oleh anggota mubes. Terdapat tiga calon ketua HMJ Kamastawa periode 2024/2025, yakni Amtenaring Gulang (angkatan 2022), Gilang Cahyo Nusantara (angkatan 2022), dan Yudha Adistira (angkatan 2022). Ketiga calon tersebut melalui beberapa tahap, seperti pemaparan visi-misi, sesi tanya jawab, sesi musyawarah, dan penetapan ketua HMJ Kamastawa periode 2024/2025. Berdasarkan musyawarah para peserta musyawarah besar, ditetapkan bahwa ketua HMJ Kamastawa periode 2024/2025 dipegang oleh Gilang Cahyo Nusantara. Penetapan ketua HMJ Kamastawa periode 2024/2025 menjadi pembahasan terakhir dalam kegiatan mubes HMJ Kamastawa. Kegiatan mubes ditutup dengan penutupan dan sesi dokumentasi bersama.
Musyawarah besar HMJ Kamastawa 2023 merupakan sebuah kegiatan pembelajaran bagi mahasiswa untuk berorganisasi serta bertanggung jawab atas kewajiban yang telah diamanahkan. Selanjutnya, kegiatan tersebut dapat digunakan untuk membiasakan diri dalam bermusyawah dan mengutarakan pendapat. Dengan demikian, pengadaan mubes HMJ Kamastawa sejalan dengan poin keempat dalam tujuan pembangunan berkelanjutan, yakni menyediakan dan meningkatkan kualitas pendidikan yang baik bagi masyarakat.
Dua Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Beserta Anggota Paramadaya Sabet Juara Pertama serta Piala Bergilir dalam Lomba Paduan Suara
BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Rabu, 20 Desember 2023
Prestasi gemilang kembali diraih oleh mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam anggota Paramadaya (Paduan Suara Ilmu Budaya). Yudha Adistira (angkatan 2022) dan Abimanyu Mahendra Maladeta Darmadi (angkatan 2023), berhasil meraih juara pertama dan piala bergilir dalam Lomba Paduan Suara bertajuk "Christmas Choir Festival." Perlombaan ini dilaksanakan di Galleria Mall Yogyakarta pada hari Minggu (17/12/2023).
Yudha, Abimanyu, dan rekan-rekan Paramadaya mempersembahkan lagu 'Grown up Christmas List' dan 'Lihatlah Lebih Dekat'. Penampilan paduan suara yang mereka suguhkan mengundang decak kagum para penonton dan dewan juri. Karena hal tersebut, Paramadaya dapat meraih juara pertama serta piala bergilir.
Dalam wawancara dengan Yudha Adistira, ia membagikan pengalamannya, "Awalnya kami tidak menyangka dapat memenangkan juara tersebut. Saingan kami ada dari universitas lain yang skalanya termasuk Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas, sedangkan kami dari PSM fakultas. Selain itu, terdapat banyak peserta yang lebih senior dan lebih berpengalaman dari kami. Alhamdulillah, kami dapat melewati tantangan tersebut dan meraih kemenangan. Semoga kedepannya, kami dapat meraih kembali juara pertama sehingga piala bergilir bisa kami dapatkan kembali."
Keberhasilan tersebut menjadi bukti bahwa Mahasiswa Ilmu Budaya (Mahadaya) di lingkungan UGM dapat mengembangkan potensi dalam bidang non-akademik melalui Badan Semi Otonom (BSO) seperti Paramadaya. Pengembangan potensi, baik akademik maupun non-akademik, dalam lingkup, program studi, fakultas, hingga lingkup universitas sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi masyarakat.
Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Memenangkan Kompetisi Esai Nasional UPI Humanika
BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Selasa, 5 Desember 2023
Pada hari Jumat, 1 Desember 2023, Unit Penalaran Ilmiah (UPI) Humanika telah merilis pengumuman pemenang kompetisi esai humanika 2023. Kabar baiknya, mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa, Haryo Untoro (angkatan 2022) berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi tersebut.
Kompetisi esai UPI Humanika mengangkat tema “Melihat Permasalahan Lingkungan Melalui Perspektif Humaniora”. Dari tema tersebut, kemudian dijabarkan menjadi tiga subtema, di antaranya;
- Pelestarian lingkungan berdasarkan folklor, sastra, dan tradisi di Indonesia
- Pemanfaatan lingkungan dalam tradisi masyarakat nusantara
- Kausalitas antara lingkungan dengan cara hidup masyarakat
Adapun esai yang diberi judul “Menjauhkan serangga dari kepunahan dengan menangani hama ala Jawa” dengan memilih subtema satu. Esai tersebut memaparkan sebuah fakta bahwasannya serangga yang dianggap sebagai hewan menjijikan sekaligus hama pertanian ternyata memegang pengaruh penting dalam ekosistem. Pemusnahan serangga dengan pestisida kimia dapat mencemari lingkungan serta menghilangkan eksistensi serangga di lingkungan tersebut. Solusi atas hal tersebut adalah dengan menggunakan pola pikir Jawa yang selaras dengan alam, penuh kehati-hatian, dan menjunjung keharmonian, serta beberapa cara mengatasi hama tanpa merusak ekosistem. Penggalian sudut pandang dan berbagai cara yang diajukan berdasarkan pada folklor, sastra, dan tradisi Jawa.
Kompetisi esai nasional yang diselenggarakan UPI Humanika dapat menjadi wadah dalam mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis, kemampuan menulis, serta peduli dengan kondisi lingkungan sekitar. Selain itu, kompetisi esai nasional UPI Humanika juga selaras dengan dua poin dalam tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu pada poin empat berupa menyediakan dan mengembangkan kualitas pendidikan, poin lima belas berupa menjaga ekosistem darat.
Kegiatan Temu Budaya Nusantara ke-XXIX Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Se-Indonesia (IMBASADI) telah diselenggarakan oleh Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, bertempat di kampus Bangli. Musyawarah Nasional (Munas) yang merupakan fokus kegiatan dari Temu Budaya Nusantara telah menghasilkan beberapa keputusan, di antaranya adalah penentuan tuan rumah Temu Budaya Nusantara ke-XXX. Hasil Munas dituangkan dalam Surat Keputusan Nomor: 007/Munas-XXIX/Imbasadi/XI/2023 tentang Penetapan Tuan Rumah Musyawarah Nasional ke XXX Tahun 2024, menetapkan Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, ditetapkan menjadi Tuan Rumah Musyawarah Nasional Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Daerah se-Indonesia (Imbasadi) ke-XXX tahun 2024. Penyelenggaraan Temu Budaya Nusantara ke XXX dapat mengangkat, mempelajari, dan melestarikan budaya nusantara, sesuai dengan poin ke-4 pada tujuan pembangunan berkelanjutan, yakni peningkatan kualitas pendidikan. Selain itu, juga dapat menjadi ajang merekatkan hubungan antara mahasiswa jurusan sastra daerah se-Indonesia. Dengan demikian, dimohonkan doa dan dukungan dari berbagai pihak untuk turut mensukseskan kegiatan Temu Budaya Nusantara ke-XXX IMBASADI yang akan digelar pada tahun 2024 nanti.
Temu Budaya Nasional ke-XXIX berhasil diselenggarakan oleh Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa (UHN) yang berlangsung pada Minggu-Jumat, 05-10 November 2023. Tema yang diusung pada Temu Budaya Nasional tahun 2023 tersebut adalah “Sabda Budaya : Mukhti Luwir Nihan Segara”, yang berarti “Gema Budaya: Menggelegar Bagaikan Lautan Samudra”. Tema tersebut bermaksud mengangkat kekayaan kebudayaan Indonesia yang masih menggelegar di tengah era globalisasi saat ini. Kegiatan tersebut berlangsung selama lima hari dengan memuat berbagai agenda yang di antaranya Musyawarah Nasional, Wimbakara (Perlombaan), Seminar Nasional, dan diakhiri dengan Malam Penganugerahan sekaligus penutupan dari kegiatan Temu Budaya Nasional ke-XXIX.
Dalam Temu Budaya Nasional ke-XXIX ini, Program Studi Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Gadjah Mada (UGM), mengirimkan delapan delegasi untuk mengikuti keseluruhan dari rangkaian acara. Delegasi UGM tersebut terdiri dari Nurma Aisyah (angkatan 2021) sebagai ketua delegasi, Vighna Rivattyannur Hernawan (angkatan 2020), Bima Muslih Wicaksono (angkatan 2022), Haryo Untoro (angkatan 2022), Kintan Dewinta Putri (angkatan 2022), Muhammad Siswoyo (angkatan 2022), Alma Syahwalani (angkatan 2023), dan Meifira Arini Pitaloka (angkatan 2023).
Terdapat enam kegiatan yang diperlombakan, antara lain Pawai Budaya, Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN), lomba Musikalisasi Puisi, lomba Komik Strip, lomba Tiktok Budaya, dan lomba Reportase Budaya. Dari keenam lomba tersebut, delegasi Universitas Gadjah Mada berhasil memenangkan lima perlombaan, di antaranya:
- Juara 1 lomba Reportase Budaya (Alma Syahwalani)
Lomba Reportase Budaya mengangkat tema Taman Sari Yogyakarta, situs taman air yang bersejarah, sebagai cerminan dari kemegahan dan keagungan budaya Indonesia yang diwariskan hingga saat ini.
- Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (Haryo Untoro dan Muhammad Siswoyo)
Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional berjudul Cerminan Entitas Tradisi Keagrarisan dalam Rekam Jejak Syair Lagu Cowongan, mengangkat syair lagu ritual Cowongan sebagai objek material yang memuat unsur-unsur keagrarisan berupa berbagai macam tumbuhan dan hewan. Unsur-unsur tersebut kemudian dikaitkan dengan klasifikasinya dalam kebudayaan Jawa serta mengungkap pewarisan terkait nama dari unsur-unsur keagrarisan tersbeut beserta mitologi agraris yang ada dibaliknya.
- Juara 2 lomba Komik Strip (Meifira Arini Pitaloka)
Lomba Komik Strip yang bertemakan “pelesterarian lingkungan berbasis kearifan lokal” mengangkat kisah tentang anak-anak muda yang hendak melakukan reboisasi dengan memperhatikan filosofi dari tanaman-tanaman tersebut.
- Juara 3 lomba Musikalisasi Puisi (Nurma Aisyah dan Bima Muslih Wicaksono)
Lomba Musikalisasi Puisi mengangkat tema “Sabda Budaya: Mukhti Luwir Nihan Segara” membawakan puisi ciptaan Muhammad Siswoyo mengenai keindahan dan keagungan budaya bangsa. Puisi tersebut dibawakan dengan pembacaan yang dikombinasikan dengan nyanyian dan iringan musik, sehingga memukau para peserta lainnya.
- Juara 3 lomba Tiktok Nusantara (Kintan Dewinta Putri)
Lomba Tiktok Budaya yang menampilkan permainan-permainan tradisional, di antaranya berupa Dakon atau Congklak, Bakiak, dan permainan yang diiringi oleh tembang dolanan cublek-cublek suweng.
Pencapaian Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM dalam meraih berbagai perlombaan tersebut wujud konkret Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM dalam mengangkat, mengapresiasi, dan melestarikan budaya dan tradisi di Indonesia yang amat beragam.
Dengan keberadaan kegiatan Temu Budaya Nasional ke-XXIX, diharapkan memotivasi mahasiswa-mahasiswa untuk tertarik dalam mengangkat warisan budaya dan tradisi tersebut. Lebih lanjut, kegiatan Temu Budaya Nasional ini dapat mempererat hubungan antar mahasiswa program studi sastra daerah se-Indonesia serta melaksanakan tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan serta dalam suksesnya acara ini. Semoga IMBASADI dapat terus mewadahi mahasiswa jurusan sastra daerah se-Indonesia dalam mempelajari, mengembangkan dan melestarikan kebudayaan bangsa.
Indonesia beragam, IMBASADI menyatukan.
Yogyakarta (03/11/2023) – Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Gadjah Mada (UGM), mengadakan kegiatan Macapatan Jumat Legen pada hari Kamis malam (02/11/2023) dengan bertempat di Pusat Kajian Jawa (PUSAKA JAWA), Jl. Bungur No. F9, kompleks Perum UGM, Caturtunggal, Depok, Sleman.
Kegiatan yang berkolaborasi dengan PUSAKA JAWA UGM kali ini mengangkat sebuah karya Sastra Jawa yang dibuat pada masa Sri Susuhan Pakubuwana VII dan digubah oleh Yasadipura II, yakni Serat Panitisastra. Serat berisi tentang piwulang mengenai pedoman mengenai etika yang bijaksana dan moral-moral baik yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Serat Panitisastra yang ditembangkan adalah hasil dari alih aksara yang dilakukan oleh Alexander Sudewa. Dalam karya sastra tersebut mengandung 10 pupuh yang di antaranya:
- Dhandhanggula 10 bait,
- Sinom 16 bait,
- Gambuh 13 bait,
- Pocung 19 bait,
- Dhandanggula 14 bait,
- Kinanthi 20 bait,
- Asmaradana 18 bait,
- Sinom 15 bait,
- Jurudemung 9 bait
- Dhandhanggula 19 bait.
Macapatan Jumat Legen ini menghadirkan R. Putra Sukaca (Angkatan 2020) sebagai MC atau Pewara, Rudy Wiratama, S.I.P., M.A. sebagai pemateri, dan para penampil dari Gamelan Mahasiswa Sastra Nusantara (GAMASUTRA). Para peserta terdiri atas Mahasiswa, dosen, hingga dari Balai Bahasa Yogyakarta dan Komunitas Pemasyarakatan Sastra Lama Jumat Legen. Para peserta amat antusias dalam mengikuti kegiatan Macapatan Jumat Legen, ditandai dengan keaktifan peserta dalam mendapat giliran membaca dan bertanya. Penampilan dari GAMASUTRA dalam menembangkan Serat Panitisastra memberikan kesan Kebudayaan Jawa yang Indah nan luhur ini.
Tujuan dari diadakannya Macapatan Jumat Legen adalah untuk melestarikan tradisi tembang Jawa, sekaligus mengenalkan tradisi tersebut kepada generasi muda saat ini. Selain itu juga, diharapkan pesan moral yang terkandung di dalam Serat Panitisastra dapat dipahami dan dipraktikan dalam berkehidupan. Dengan demikian, tujuan-tujuan tersebut selaras dengan salah satu misi dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’S), yakni memperbaiki dan mengembangkan kualitas pendidikan.
Yogyakarta (17/10/2023) – Kuliah umum bertajuk “cinta kakak-beradik dalam sastra Jawa modern: sebuah cangkriman untuk peneliti sastra” telah diselenggarakan oleh Program Studi Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Gadjah Mada (UGM). Kuliah umum yang diselenggarakan pada Senin (16/10/2023) tersebut bertempat di ruang Auditorium, Gedung Soegondo lantai 7, FIB, UGM, dan diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, dan peserta lainnya yang tertarik dengan topik tersebut.
Kuliah umum ini menghadirkan Dr. George Quinn, dosen senior Australian International University Canberra, sebagai narasumber, Rudy Wiratama, S.I.P, M.A., dosen Program Studi Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa UGM, sebagai moderator, dan Nurma Aisyah, mahasiswa Angkatan 2022, sebagai pewara.
Dalam kesempatan tersebut, Dr George Quinn memaparkan terkait sebuah situasi inses dalam novel Karya Sastra Jawa Modern dari tahun 1939 hingga 2021. Sebuah hal menarik yang dipaparkan oleh Dr. George Quinn bahwa adalah cinta kakak-beradik ini selayaknya cinta suami-istri.
“Ketika kedudukan tokoh dan pasangannya adalah kakak-beradik itu diketahui, maka mereka seolah-olah tidak apa-apa dan hubungannya sebagai kekasih harus dirumuskan kembali menjadi hubungan kakak-beradik. Dengan demikian, karena cinta seksual kakak-beradik berbenturan dengan larangan inses, suami-istri yang mencontoh “kesempurnaan” cinta kakak-beradik yang mengandung ketegangan psikologis dan agamis, tidak akan mungkin terwujud”, terang Dr. George Quinn.
Dr. George Quinn (kanan) sedang menyampaikan pemaparannya.
Topik pembahasan yang terkesan tabu tersebut nyatanya membangkitkan rasa ingin tahu yang besar pada diri peserta. Hal tersebut dibuktikan dengan baragam pertanyaan yang diajukan kepada Dr. George Quinn pada sesi diskusi, sehingga kuliah umum ini sukses menjadi wadah untuk mendiskusikan topik yang diajukan tersebut.
Seusai sesi diskusi, Dr. Daru Winarti, M.Hum, selaku Ketua Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, menyerahkan buku sebagai cendera mata. Dr. George Quinn juga memberikan cendera mata berupa buku kepada Dr. Daru Winarti, M.Hum. Setelahnya, sesi dokumentasi dilaksanakan untuk menangkap momen kebersamaan tersebut.
Pemberian cendera mata oleh Dr. George Quinn (kiri) dan Dr. Daru Winarti, M.Hum (kanan).
Rudy Wiratama, S.I.P., M.A., menyampaikan harapannya bahwa kuliah umum pada siang hari itu sebagai inspirasi bagi peserta yang hendak meneliti topik tersebut ke depannya. “Kami harapkan bahwa kuliah umum ini menjadi sebuah cangkriman bagi teman-teman semua, kiranya agar dapat menginspirasi dan menjembatani penelitian-penelitian terkait Sastra Jawa ke depannya”.
Yogyakarta (16/10/2023) – Acara Selapanan Talk #2 yang diselenggarakan pada Jumat (13/10/2023) oleh PUSAKA JAWA UGM berjalan dengan hangat dan meriah. Bukan saja karena topiknya yang menarik serta pematerinya yang luar biasa, namun juga dikarenakan suguhan kesenian yang menarik dan memesona. Kesenian yang berhasil memikat para peserta tidak lain adalah kesenian Banyumasan.
Penampilan kethoprak
Kesenian Banyumasan tersebut dibawakan oleh PASEBAN (Paguyuban Seni Banyumasan) yang mana mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya ikut andil didalamnya. Mereka adalah Yanuar Agung Nugroho (2023) sebagai pemain Calung, dan Taruna Dharma Jati (2019) sebagai penari dan penampil. Kesenian yang ditampilkan di antaranya adalah gending-gending Banyumasan, seperti ricik-ricik Banyumasan, dan eling-eling Banyumasan, kethoprak, dan tari lengger.
Penampilan Lenggeran
Acara Selapanan Talk merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap 35 hari. Tema dalam Selapanan Talk #2 bertajuk "Dialog Rasa, Transformasi Masa" yang dipaparkan oleh dua pemateri utama, Tania Kristi, S.S.., praktisi kuliner, Mahasiswa S2 FIB UGM, dan peneliti di Pusat Studi Kebudayaan UGM, serta Saiful Bachtiar, Head of Public Policy & Government Relations Central & West Java GOTO. Acara tersebut menghadirkan sebuah diskusi tentang bagaimana proses perjalanan sebuah makanan dapat diperoleh manusia, dari penemuan api, hadirnya berbagai macam proses pengolahan, hingga kemudahan yang dihadirkan lewat aplikasi online.