• Universitas
  • Portal Akademik
  • Perpustakaan Universitas
  • Webmail
  • Arnawa
  • UM UGM
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
Departemen Bahasa dan Sastra
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Halaman Muka
  • Profil
    • Visi & Misi
    • Tujuan
    • Keunggulan
    • Prospek Karier
    • Staf Pengajar
  • Akademik
    • Alur Kurikulum
    • Deskripsi Mata Kuliah
    • Sebaran Mata Kuliah
    • Capaian Pembelajaran
    • KONFERENSI DAN KEGIATAN INTERNASIONAL
    • Kalender Akademik
  • KPPB
    • Pengabdian
      • Pengabdian Masyarakat
      • Siniar (Anarka Lālitya)
    • Kerjasama
    • Beasiswa
    • Penelitian
      • Penelitian Staf Pengajar
      • Arsip Kajian Jawa – Arnawa
  • Kemahasiswaan
    • HMJ Kamastawa
    • Kegiatan Mahasiswa
    • Karya Mahasiswa
    • Kanal Youtube
    • Kanal Instagram
    • Gugur Gunung
  • Alumni
    • Profil Alumni
    • Form Registrasi Alumni
  • Kontak
  • Beranda
  • SDGS
Arsip:

SDGS

Mahasiswa UGM Lestarikan Aksara Jawa Lewat Program KKN-PPM “P4 Carakan”

BeritaKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Rabu, 3 September 2025

Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM), sebuah program pengabdian mahasiswa yang menjadi tradisi akademik sekaligus bentuk tanggung jawab sosial perguruan tinggi kepada masyarakat. Program yang berlangsung selama 50 hari, mulai 20 Juni hingga 8 Agustus 2025 ini, menempatkan mahasiswa di berbagai daerah untuk berinteraksi dengan masyarakat, mengidentifikasi kebutuhan, serta menghadirkan solusi kreatif berbasis keilmuan. Dari sekian banyak program yang diinisiasi mahasiswa, salah satu yang menarik perhatian adalah P4 Carakan (Pengenalan, Pembelajaran, Pelatihan, dan Penerapan Carakan), sebuah upaya konkret untuk melestarikan sekaligus membumikan Aksara Jawa di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Program ini digagas oleh Dhiny Maulina Mahanani, mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, dan dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Pacitan, Desa Bungur, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Dhiny menjelaskan, latar belakang program ini berangkat dari rendahnya minat siswa dalam mempelajari muatan lokal, terutama materi Aksara Jawa yang kerap dianggap rumit. Oleh sebab itu, dirinya menyusun metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan. Kegiatan dimulai dengan pemutaran video animasi mengenai sejarah Aksara Jawa, dilanjutkan dengan pengenalan dasar-dasar Carakan, aturan penggunaannya, serta kuis interaktif berhadiah untuk melatih keberanian siswa dalam berpendapat. Hal tersebut membuahkan dengan antusiasme siswa yang terbukti meningkat, melalui keaktifan dan beragam pertanyaan yang diutarakan

“Tujuan dari program ini adalah menghilangkan anggapan bahwa belajar Aksara Jawa itu sulit, sekaligus meningkatkan minat generasi muda terhadap pengetahuan lokal. Ini menjadi bagian dari upaya nyata dalam melestarikan budaya Jawa,” ujar Dhiny dalam wawancara daring, 30 September 2025.

Pada awalnya, program direncanakan hanya akan ditujukan hanya untuk siswa kelas 3. Namun, berkat dukungan pihak sekolah, target pengajaran meluas menjadi seluruh siswa kelas 1-6 dengan total peserta 109 siswa. Kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam penyelenggaraan program.

Meski menghadapi tantangan dalam mengelola jumlah siswa yang cukup besar, Dhiny mengaku terbantu dengan metode interaktif yang mampu menjaga fokus dan semangat peserta. Dukungan dari pihak sekolah juga menjadi kunci sukses terselenggaranya program ini. “Saya bangga dan bahagia karena dapat membagikam ilmu serta berhasil menarik hati siswa untuk belajar pengetahuan lokal. Saya juga terharu sebab seluruh guru & siswa merasakan perubahan terhadap semangat siswa dalam belajar,” tambahnya.

Kehadiran program P4 Carakan menjadi contoh bagaimana kegiatan KKN dapat berfungsi untuk memberdayakan masyarakat sekaligus membumikan budaya lokal yang mulai terpinggirkan. Program P4 Carakan menjadi bukti bahwa upaya nguri-uri (melestarikan) dan ngurip-urip (menghidupkan) budaya dapat dimulai dari ruang kelas kecil di daerah. Dengan kerjasama yang berkesinambungan, pelestarian budaya tidak hanya terhenti pada tataran simbolik, melainkan juga dapat menemukan relevansinya di tengah kehidupan masyarakat, yakni sebagai bentuk identitas bangsa dan kekayaan budaya Nusantara.

Mahasiswa UGM Jalankan Program “Sira Saraja” (Sinau Rame Aksara Jawa) untuk Sosialisasi Penggunaan Aksara dan Bahasa Jawa di Blitar

BeritaKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Selasa, 2 September 2025

Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) selama 50 hari, mulai dari tanggal 20 Juni-8 Agustus 2025. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa dan mahasiswi ditugaskan untuk mengabdi dengan melaksanakan program-programnya dengan tujuan pemberdayaan masyarakat. Begitu juga dengan Yudha Adhistira, mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa yang melaksanakan program “Sira Saraja” (Sinau Rame Aksara Jawa).  di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Program ini berfokus pada sosialisasi penggunaan aksara dan bahasa Jawa kepada siswa tingkat SD hingga SMA di Desa Bululalang dan Kecamatan Bakung, dengan menyoroti sejumlah kekeliruan umum, seperti penggunaan kata “makempal” dan “tedhak sungging,” serta kekeliruan penulisan nama desa maupun tempat umum di platform digital seperti Google Maps.

Dalam wawancara daring pada 31 Agustus 2025, Yudha menjelaskan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk mengurangi salah kaprah penggunaan aksara dan bahasa Jawa, sekaligus menumbuhkan motivasi dan minat generasi muda terhadap  objek bahasa Jawa. “Untuk menarik minat tersebut, materi yang disusun tentunya dibuat dengan menarik, seperti menampilkan beberapa contoh manuskrip naskah Jawa yang indah, melakukan studi kasus terhadap karya-karya pop berbahasa Jawa, serta mengenalkan potensi objek dan wisata terkait kebudayaan Jawa yang ada di daerah Blitar”, terangnya.

Namun, pelaksanaan program ini tidak lepas dari tantangan. Yudha mengungkapkan masih kurangnya tenaga pendidik yang ahli dalam bidang Bahasa Jawa serta terbatasnya lembar kerja siswa (LKS) yang berfokus pada aksara Jawa. Kendati demikian, semangat siswa tetap terlihat melalui keaktifan bertanya dan berinteraksi selama kegiatan. “Kondisi tadi cukup seru dan menantang, terutama ketika memberikan hal baru yang dapat menarik minat anak-anak. Meskipun terdapat beberapa kesulitan, antusiasme anak-anak melalui interaksi dan banyak pertanyaan yang diajukan terhadap pengajaran ini merupakan kebahagiaan tersendiri,” tambahnya.

Program Sira Saraja juga menjadi refleksi atas pentingnya menjaga bahasa daerah sebagai identitas bangsa. Slogan bahasa adalah jiwa bangsa kiranya relevan dalam upaya pemertahanan dan pengembangan bahasa daerah. Kondisi di Desa Bululalang dan Kecamatan Bakung menjadi contoh konkret mengenai kondisi bahasa daerah terkini yang semakin ‘asing’ di tangan para penuturnya.

Sejalan dengan hal itu, dalam pidato guru besarnya, Prof.Dr. Hendrokumoro, M.Hum., dosen Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa sekaligus guru besar bidang Linguistik FIB UGM, menekankan pentingnya pendekatan pembelajaran bahasa daerah yang fleksibel, menyenangkan, dan relevan (Hendrokumoro 2025, 8 Mei). Hal tersebut merupakan strategi penting agar para pembelajar bahasa daerah, terutama penutur jati, dapat terus nguri-uri (melestarikan) dan ngurip-urip (menghidupkan) bahasa daerah sebagai bentuk identitas bangsa. Karenanya, sinergi antara berbagai pihak diperlukan sebagai usaha bersama dalam upaya pemertahanan serta pengembangan bahasa daerah di Indonesia.

 

Daftar Pustaka

Hendrokumoro. [Universitas Gadjah Mada]. (2025, 8 Mei). Pengukuhan Prof. Dr. Hendrokumoro, M.Hum., Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya UGM. [Video]. Youtube. Diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=1d6PJDguBFk.

HMJ Kamastawa Mengabdi kepada Masyarakat melalui Bakti Sosial dan Mengajar

BeritaKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Senin, 1 September 2025

Minggu (24/08/2025), HMJ Kamastawa melaksanakan bakti sosial dan mengajar di Panti Asuhan Anak Yatim dan Dhuafa Darun Najah, Kelurahan Maguwoharjo, Depok, Sleman. Kegiatan yang digagas oleh Divisi Sosial Masyarakat dan Divisi Keilmuan ini merupakan wujud kepedulian sosial serta pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dalam rangka mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Adapun sasaran kegiatan adalah anak-anak yatim dan dhuafa, dengan fokus pembelajaran diberikan kepada siswa perempuan tingkat SMA.

Sebelum dilaksanakan bakti sosial, Divisi Sosial Masyarakat membuka donasi uang dan barang, antara lain buku bacaan, alat tulis, hingga alat kebersihan. Donasi tersebut kemudian disalurkan untuk memenuhi kebutuhan Panti Darun Najah.

Rangkaian acara diawali dengan kegiatan mengajar yang dipandu oleh Divisi Keilmuan dengan tema aksara Jawa dan cara penulisannya. Dalam sesi ini, mahasiswa menghadirkan permainan kelompok yang bersifat interaktif. Peserta diminta menjawab pertanyaan secara berebut, dan setiap jawaban yang benar serta cepat akan mendapatkan poin. Setelah permainan berakhir, kelompok dengan perolehan poin terbanyak berhak memperoleh hadiah.

Kegiatan dilanjutkan dengan bakti sosial oleh Divisi Sosial Masyarakat, yang menyumbangkan makanan ringan dan kebutuhan panti seperti sapu, boks, dan lain sebagainya. Dana belanja kebutuhan tersebut didapatkan dari open donasi yang sudah dibuka sebelumnya.

Acara ditutup dengan prosesi penyerahan kenang-kenangan simbolis berupa plakat dan penyerahan donasi dari ketua HMJ Kamastawa kepada perwakilan pengurus Panti Asuhan Darun Najah. Tak lupa mahasiswa dan teman-teman panti melaksanakan sesi foto bersama untuk kenang-kenangan dan saling berbagi cerita.

Kegiatan Kamastawa mengabdi dilaksanakan bukan semata-mata mengerjakan program kerja saja, melainkan juga ruang belajar bersama yang memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa maupun anak-anak panti. Selain itu, kegiatan ini turut mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs) dalam aspek kesehatan, pendidikan, kesetaraan, serta komunitas dan kemitraan yang berkelanjutan.

HMJ Kamastawa Sosialisasikan Sistem KRS dan Kurikulum kepada Mahasiswa Baru

BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Senin, 18 Agustus 2025

Menjelang pelaksanaan pengisian mata kuliah pertama melalui sistem Simaster, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Keluarga Mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, (HMJ Kamastawa), mengadakan sosialisasi mengenai Sistem Kredit Rencana Studi (KRS) dan kurikulum bagi mahasiswa baru angkatan 2025. Kegiatan tersebut berlangsung pada Selasa, 12 Agustus 2025, pukul 13.00–15.00 WIB di ruang M403, lantai 4, Gedung Margono, FIB UGM. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengurangi kebingungan mahasiswa baru dalam mengisi KRS yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis–Jumat, 14–15 Agustus 2025.

Materi sosialisasi disampaikan oleh Meifira Arini Pitaloka, atau yang akrab disapa Fifi, selaku Ketua Divisi Keilmuan HMJ Kamastawa. Ia menjelaskan berbagai informasi penting terkait perkuliahan, mulai dari mata kuliah dan jumlah SKS, mekanisme pengambilan serta pembatalan mata kuliah, penggunaan Simaster, hingga pemahaman kurikulum.

Dalam pemaparannya, Fifi menggunakan metode kreatif dengan menghadirkan media komik strip sebagai alat bantu visual. Cara tersebut berhasil meningkatkan perhatian sekaligus antusiasme mahasiswa baru. Suasana sosialisasi pun berlangsung serius namun tetap interaktif, terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta kepada pemateri.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa baru diharapkan memiliki pemahaman yang jelas mengenai tata cara pengisian KRS serta memperoleh bekal awal dalam menjalani dinamika perkuliahan. HMJ Kamastawa menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi mahasiswa dalam proses adaptasi akademik dan kehidupan kampus.

Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM Perkuat Kolaborasi Lewat Partisipasi dalam Seminar Incolwis dan RAKORNAS IV ADISABDA 2025

BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Sabtu, 16 Agustus 2025

Asosiasi Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Budaya Daerah (ADISABDA) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) IV dan Seminar Internasional INCOLWIS di Hotel Santika, Surabaya, pada 12–14 Agustus 2025. Forum nasional ini dihadiri oleh para ketua program studi dan pengurus prodi bahasa, sastra, dan budaya daerah dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kegiatan selama tiga hari tersebut membahas mengenai makalah dan paper peserta seminar sekaligus dilanjutkan dengan rapat koordinasi nasional (RAKORNAS). Kegiatan RAKORNAS dilakukan dengan penyamaan persepsi sekaligus merumuskan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) agar standar pendidikan bahasa, sastra, dan budaya daerah dapat terintegrasi secara nasional.

Ketua Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa turut hadir mewakili dalam kegiatan seminar Incolwis dan RAKERNAS ADISABDA IV. Dalam kesempatan ini, Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Penandatanganan ini menjadi langkah konkret memperkuat kerja sama akademik dan pengembangan kurikulum, sekaligus mempertegas komitmen bersama dalam melestarikan serta mengembangkan bahasa, sastra, dan budaya daerah pada tingkat nasional.

Mahadaya UGM Raih Juara II Lomba Esai Kencana Sastra

BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Kamis, 31 Juli 2025

Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa ilmu budaya (mahadaya), Universitas Gadjah Mada (UGM). Muhammad Siswoyo, mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya, berhasil meraih juara II dalam lomba esai Kencana Sastra yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jawa, Universitas Sebelas Maret (UNS).

Lomba tersebut mengusung tema besar “Kabudayan Jawa Nut Larasing Jaman, Tan Bisa Sirna Ing Kasejaten” dengan tiga subtema utama, yaitu tradisi, nilai-nilai budaya Jawa, serta pengetahuan dan teknologi. Rangkaian kegiatan dimulai sejak 3 Mei 2025 dengan pengumuman pemenang pada 31 Mei 2025.

Dalam ajang ini, Siswoyo menulis esai berjudul “Tutur-Tulis-Pakeliran-Visual: Ekranisasi Repertoar Wayang sebagai Kontinuitas Inovasi Manuscript Digitazion menuju Pertunjukan Kontemporer berbasis Technological”. Karya tersebut menyoroti proses ekranisasi pakem wayang, mulai dari naskah lama yang terdigitalisasi, kemudian dipentaskan dalam bentuk wayang konvensional, hingga bertransformasi menjadi wayang sinema. Gagasan tersebut dinilai sebagai bentuk inovasi sekaligus tawaran pembaruan agar wayang tetap relevan dan dapat dinikmati berbagai kalangan di Indonesia.

Dalam wawancara daring pada 20 Agustus 2025, Siswoyo mengungkapkan kesan mendalamnya mengikuti lomba tersebut. “Seru. Tema baru yang menekankan relevansi kebudayaan. Lebih tahu, di atas relevansi dan inovasi, pengetahuan dasar budaya haruslah menjadi poin utama dalam penulisan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia memberikan dorongan motivasi kepada rekan-rekan mahasiswa agar tidak ragu berpartisipasi dalam berbagai kompetisi maupun kegiatan eksternal. “Tetap semangat. Jangan malu untuk berdinamika dalam perlombaan ataupun kegiatan eksternal. Semua mahasiswa memiliki hak yang sama. Banyak peluang yang menunggumu,” tambahnya (20/08/2025).

Capaian Siswoyo ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, serta generasi muda pada umumnya, untuk terus berprestasi sekaligus menjaga warisan budaya Nusantara. Kebudayaan, sebagai kekayaan intelektual bangsa, perlu terus diuri-uri (dilestarikan) dan diurip-urip (dihidupkan) agar tetap dapat bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s), khususnya poin pendidikan berkualitas (poin 4), kota dan komunitas berkelanjutan (poin 11), serta kemitraan untuk mencapai tujuan (poin 17).

Memenangkan Lomba Literasi Aksara Jawa dalam Hadeging Kadipaten Pakualaman Ngayogyakarta

BeritaKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Selasa, 22 Juli 2025

Pada Sabtu, 17 Mei 2025, seorang mahasiswa prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa angkatan 2023, Maysa Putri Fatihah, memenangkan juara harapan 1 lomba Literasi Aksara Jawa. Lomba ini diselenggarakan oleh Pura Pakualaman dalam rangka Hadeging Kadipaten Pakualaman Ngayogyakarta kaping 219 tahun Jawa atau 213 Masehi. Tahun ini, acara Hadeging Kadipaten Pakualaman mengusung tema ‘Manggala Gati Wiwaraning Rat’.

Lomba Literasi Aksara Jawa ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu Umum dan Pelajar. Untuk kategori umum, lombanya adalah mengalihaksarakan teks latin ke aksara Jawa serta menggambar rerenggan/ilustrasi sesuai interpretasi peserta atas isi teks. Soal berbentuk tembang macapat dari teks naskah Sestra Ageng Adidarma koleksi Perpustakaan Widyapustaka Pakualaman. Teks ini berisi 6 bait tembang durma yang seluruh pemaknaannya harus digambarkan pada renggan, tetapi teks yang dialihaksarakan hanya bait pertama. Teks tersebut sudah diberikan ketika pengumuman pendaftaran, sehingga peserta dapat mempersiapkan ide ilustrasi sejak jauh hari.

Di hari pelaksanaan, peserta diberi waktu pengerjaan selama 5 jam. Selama proses pengerjaan, peserta dilarang membuka hp, contekan aksara, atau menjiplak gambar. Panitia hanya menyediakan kertas gambar berstiker Pakualaman sehingga meminimalisir kecurangan.

Karya Maysa sendiri bermakna mendalam. Ia menyebutkan dalam deskripsi rerenggan-nya, bahwa warna merah melambangkan keberanian, sedangkan biru melambangkan perdamaian dan budi pekerti luhur. Pada ornamen di bawah renggan, digambarkan sebuah lingkaran yang memiliki makna rat atau semesta. Selain itu ada ornamen meriam, anak panah, dan tombak sebagai senjata perang. Senjata perang tersebut menyimbolkan sumber kekuatan atau penyangga untuk meraih kemenangan.

Selain Maysa, terdapat 2 orang mahasiswa angkatan 2023 lain yang mengikuti lomba ini yaitu Rafi Nur Fauzy dan Rafif Wicaksono. Keduanya masuk dalam 10 besar nominator dengan karya terbaik. Dengan mengikuti lomba ini, diharapkan mahasiswa bisa lebih mencintai dan menghargai karya sastra peninggalan nenek moyang bangsa.

“Rasanya tentu bahagia bisa berkesempatan untuk mengikuti lomba literasi aksara jawa hingga bisa mendapatkan juara. Senang bisa berjumpa orang-orang hebat di sana (khususnya ahli filologi). Alhamdulillah, bisa membawa pulang trofi dari Pakualaman dan membuat bangga orang tua. Semoga teman-teman yang lain terpacu semangatnya agar di kesempatan berikutnya bisa berpartisipasi dan bersaing bersama,” ujar Maysa.

Kamastawa UGM x KMSJ UI : Guyub Rowang ing Sowan Kadang

Kegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Selasa, 22 Juli 2025

Di pertengahan Juni lalu, prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa mendapat kunjungan spesial, loh! Kunjungan ini dilakukan oleh Keluarga Mahasiswa Sastra Jawa Universitas Indonesia (KMSJ UI), dalam rangka sowan kadang antar himpunan mahasiswa.

Sowan Kadang merupakan salah satu program kerja dari Divisi Relasi Publik dan Organisasi (RPO) KAMASTAWA. Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin relasi dan kolaborasi antara Keluarga Mahasiswa Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa (KAMASTAWA) dengan himpunan mahasiswa jurusan serumpun dari universitas lain. Tahun ini KAMASTAWA kedatangan KMSJ UI sebagai tamunya. Kegiatan yang sudah direncanakan sejak Maret ini akhirnya terlaksana pada tanggal 11 Juni 2025 di FIB UGM.

Acara diawali dengan cokekan untuk menyambut kedatangan teman-teman KMSJ UI. Kemudian dibuka dengan sambutan dari ketua KAMASTAWA, perwakilan Ketua Program Studi, ketua KMSJ, lalu perwakilan dosen dari Program Studi Sastra Daerah untuk Sastra Jawa. Agenda selanjutnya adalah tukar informasi mengenai organisasi masing-masing, termasuk penayangan video profil program studi.

Para dosen yang hadir dalam acara ini pun saling melepas rindu setelah sekian lama tidak bertemu. Bersama dengan itu, mahasiswa UI dan UGM diminta duduk berselang-seling supaya bisa saling mengenal dan menjalin komunikasi.

Agenda terakhir dari Sowan Kadang ini adalah foto bersama di tangga masuk Balairung. Seluruh mahasiswa berjalan kaki bersama menuju Balairung, menikmati syahdunya sore hari itu dan mengambil memori-memori berbentuk foto dan video.

Dengan kegiatan ini, diharapkan tujuan diadakannya Sowan Kadang ini bisa tercapai, yaitu menjadikan hubungan kedua himpunan mahasiswa ini erat dan bisa menjalin komunikasi yang baik. Bahkan mungkin ke depannya bisa berkolaborasi membuat acara bersama.

Praktik Membuat Pelindung Naskah dan Mencipta Naskah

BeritaKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Sabtu, 19 Juli 2025

Hingga menjelang masa Ujian Akhir Semester, tak habis-habis keseruan mata kuliah Kodikologi. Setelah membawa mahasiswaprodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa mengunjungi tiga perpustakaan di Yogyakarta, kali ini mahasiswa diajak untuk praktik membuat pelindung naskah dan mencipta naskah.

Sesuai dengan namanya, pelindung naskah merupakan kotak yang dirancang khusus untuk melindungi naskah kuno dari kerusakan fisik dan degradasi akibat paparan lingkungan. Kotak ini biasanya terbuat dari bahan yang tidak asam dan netral, seperti karton sirio black, untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada naskah kuno. Kotak pelindung naskah ini biasanya dibuat untuk buku-buku langka, manuskrip, ataupun pustaka yang usianya sudah tua dan rapuh.

Mahasiswa belajar membuat pelindung naskah ini dengan tujuan supaya mahasiswa memahami dasar ukuran pembuatan kotak pelindung dan bisa mengaplikasikannya suatu hari apabila diperlukan. Banyak tempat atau perpustakaan yang membutuhkan kemampuan ini.

Selain membuat pelindung naskah, di minggu selanjutnya, mahasiswa diajak untuk mencipta naskah. Naskah karya mahasiswa ini nantinya akan dimuat dalam buku yang diterbitkan dalam rangka purnatugas dosen senior, yaitu Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum. Mahasiswa bebas membuat dan mengkaryakan naskah buatannya. Bahan teks bisa diambil dari naskah yang sudah ada, maupun buatan sendiri. Namun dalam pengerjaannya, mahasiswa wajib menambahkan ilustrasi dalam bentuk rerenggan, gapura renggan, wedana renggan, maupun rubrikasi. 

Mahasiswa dibagi menjadi 16 kelompok, dengan masing-masing kelompok membuat satu karya. Dengan praktik-praktik ini, mahasiswa jadi bisa mengaplikasikan materi yang didapatkan selama satu semester ke dalam bentuk karya buatan tangannya sendiri. Tentunya hal ini akan sangat berkesan, apalagi nantinya akan diterbitkan.

Mengabdi kepada Masyarakat Padukuhan Wotawati

BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Selasa, 15 Juli 2025

Bersama dengan Pusat Studi Kebudayaan dan Pusat Studi Bencana UGM, mahasiswa prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa berkesempatan terjun langsung ke dalam lingkungan masyarakat dalam rangka pengabdian. Kegiatan ini melibatkan angkatan 2023 dan 2024, yaitu ada Abimanyu Mahendra, Yanuar Agung, Noviyanti Alfitri, Bayu Seta Ardiansyah, Maylafaizza Nafisha, Fega Achillea, Rafi Nur Fauzy, dan Rafif Wicaksono.

Kegiatan ini dipimpin oleh dosen filologi, Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum. yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Kebudayaan UGM saat ini. Selama dua hari (22-23 Juni 2025), tim ini berkegiatan di Padukuhan Wotawati, Kecamatan Pucung, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Desa Wotawati yang terletak di lembah unik bekas aliran Bengawan Solo Purba ini memiliki potensi sejarah dan budaya namun menghadapi permasalahan signifikan. Tantangan utamanya meliputi ketiadaan narasi komprehensif dan kredibel mengenai identitas desa yang rentan misinformasi, minimnya edukasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana hidrometeorologis, serta pelestarian budaya lokal yang belum optimal. Pengabdian masyarakat ini bertujuan memberdayakan Wotawati melalui pendekatan berbasis kearifan lokal dan edukasi partisipatif.

Maka dari itu, tim gabungan ini bermaksud menyusun sebuah karya sastra Babad Wotawati yang berisi sejarah, geografi, potensi budaya, dan edukasi kebencanaan secara holistik. Babad ini diharapkan bisa menjadi sumber rujukan resmi mengenai informasi dan jati diri desa Wotawati serta bisa menjadi peninggalan budaya yang berharga di kemudian hari. Babad ini tidak hanya menjadi media pelestarian identitas, tetapi juga sebagai alat edukasi kebencanaan yang mudah diakses masyarakat. Pelatihan tembang Macapat juga akan melengkapi upaya ini, mengangkat kembali tradisi lisan sebagai sarana penyampaian pesan kepada generasi muda. Dengan demikian, Wotawati dapat bangkit sebagai komunitas yang mandiri, berdaya, dan dikenal luas dengan narasi yang utuh serta akurat, sekaligus siap menghadapi tantangan masa depan.

Dengan demikian, dibutuhkan upaya riset yang mendalam dengan mengunjungi dan observasi secara langsung di lokasi penelitian. Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa mendapat tugas melatih karawitan, mengenalkan tembang dolanan, melatih macapatan, wawancara penduduk, ataupun mendokumentasikan kegiatan.

Dengan kegiatan ini, diharapkan mahasiswa bisa menerapkan ilmu dan keahlian yang telah didapatkan selama kuliah dan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat secara langsung.

123…17

Recent Post

  • Mahasiswa UGM Lestarikan Aksara Jawa Lewat Program KKN-PPM “P4 Carakan”
    September 3, 2025
  • Mahasiswa UGM Jalankan Program “Sira Saraja” (Sinau Rame Aksara Jawa) untuk Sosialisasi Penggunaan Aksara dan Bahasa Jawa di Blitar
    September 2, 2025
  • HMJ Kamastawa Mengabdi kepada Masyarakat melalui Bakti Sosial dan Mengajar
    September 1, 2025
  • HMJ Kamastawa Sosialisasikan Sistem KRS dan Kurikulum kepada Mahasiswa Baru
    Agustus 18, 2025
  • Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM Perkuat Kolaborasi Lewat Partisipasi dalam Seminar Incolwis dan RAKORNAS IV ADISABDA 2025
    Agustus 16, 2025

Kalender

September 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  
« Agu    
  • Fakultas Ilmu Budaya
  • Ujian Masuk UGM
  • PPSMB
  • Alumni
  • Jurnal Humaniora
September 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  
« Agu    

Rilis Berita

  • Mahasiswa UGM Lestarikan Aksara Jawa Lewat Program KKN-PPM “P4 Carakan”
    September 3, 2025
  • Mahasiswa UGM Jalankan Program “Sira Saraja” (Sinau Rame Aksara Jawa) untuk Sosialisasi Penggunaan Aksara dan Bahasa Jawa di Blitar
    September 2, 2025
  • HMJ Kamastawa Mengabdi kepada Masyarakat melalui Bakti Sosial dan Mengajar
    September 1, 2025
Universitas Gadjah Mada

Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
Departemen Bahasa dan Sastra
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada

 

Jl. Sosiohumaniora, Bulaksumur, Yogyakarta
Telp : 0274-901134 Ext. 110, Fax : 0274-550451, WhatsApp : 081211911281
Email : nusantara@ugm.ac.id

© 2025 Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa FIB UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY