• Universitas
  • Portal Akademik
  • Perpustakaan Universitas
  • Webmail
  • Arnawa
  • UM UGM
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
Departemen Bahasa dan Sastra
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Halaman Muka
  • Profil
    • Visi & Misi
    • Tujuan
    • Keunggulan
    • Prospek Karier
    • Staf Pengajar
  • Akademik
    • Alur Kurikulum
    • Deskripsi Mata Kuliah
    • Sebaran Mata Kuliah
    • Capaian Pembelajaran
    • KONFERENSI DAN KEGIATAN INTERNASIONAL
    • Kalender Akademik
  • KPPB
    • Pengabdian
      • Pengabdian Masyarakat
      • Siniar (Anarka Lālitya)
    • Kerjasama
    • Beasiswa
    • Penelitian
      • Penelitian Staf Pengajar
      • Arsip Kajian Jawa – Arnawa
  • Kemahasiswaan
    • HMJ Kamastawa
    • Kegiatan Mahasiswa
    • Karya Mahasiswa
    • Kanal Youtube
    • Kanal Instagram
    • Gugur Gunung
  • Alumni
    • Profil Alumni
    • Form Registrasi Alumni
  • Kontak
  • Beranda
  • Pos oleh
Pos oleh :

fegaachilleamaydena

Ghibran yang Menjadi Finalis Dimas-Diajeng Kota Jogja Meskipun Berasal dari Bantul

BeritaMahasiswaSDGS Rabu, 26 Maret 2025

Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa angkatan 2024, Ghibran Arsha Daffa (NIM 24/543974/SA/23427) atau yang akrab dipanggil Ghibran, lolos ke tahap final dalam kontes Dimas-Diajeng Kota DI Yogyakarta. Dimas-Diajeng sendiri adalah sebutan bagi sepasang remaja laki-laki dan perempuan yang resmi ditunjuk sebagai duta wisata DIY. Untuk laki-laki disebut Dimas, dan yang perempuan disebut Diajeng. Pemilihan Dimas-Diajeng dinaungi oleh Dinas Pariwisata. Sedangkan tugas terpenting Dimas-Diajeng sendiri adalah untuk mempromosikan wisata dan budaya di daerah masing-masing.

Untuk memulai perjalanan Dimas-Diajeng ini, Ghibran melalui seleksi berkas, semifinal, psikotes, deep interview, lalu masuk ke tahap final yang terdiri dari 15 putra dan 15 putri. Setelah tahap seleksi berkas peserta diberikan tugas membuat konten video tentang promosi tempat wisata di kota Jogja dan Ghibran memilih membahas Pasar Ngasem, yang ternyata tidak satu orangpun di antara peserta lain yang memilih topik tersebut.

Apabila terpilih dan dinobatkan sebagai Dimas, Ghibran harus menjadi representasi pemuda kota  jogja yang dinamis dan berbudaya serta turut aktif dalam kegiatan promosi pariwisata.

Dalam prosesnya, yang paling Ghibran ingat salah satunya adalah saat pengumpulan berkas karena Ghibran mengumpulkan berkas 7 menit sebelum tenggat waktu pendaftaran. Hal ini karena sebenarnya Ghibran berniat mendaftar Dimas-Diajeng kota Bantul, namun ternyata tahun ini tidak diadakan. Karena itu Ghibran langsung menyiapkan diri dalam waktu singkat untuk mendaftar Dimas-Diajeng kota Jogja.

Selain itu, dalam proses pembuatan konten video, Ghibran menemukan hal-hal yang membuatnya terharu dan terkesan. Salah satunya adalah ketika ia bertemu nenek penjual mainan tradisional. Ghibran mengatakan bahwa meskipun dagangannya sepi, nenek tersebut terlihat sumringah ketika diajak bercakap-cakap. Menurut penuturan nenek tersebut, ia sudah berjualan mainan sejak kecil. Nenek tersebut juga mendoakan Ghibran supaya langkahnya mulus dalam menjalani kontes Dimas-Diajeng.

Setelah final, akan dipilih Top 3 Dimas-Diajeng akan mewakili kota Jogja dalam pemilihan Dimas-Diajeng Provinsi Yogyakarta. Jadi apabila Ghibran terpilih dalam daftar Top 3 tersebut, Ghibran harus berkompetisi lagi di Dimas-Diajeng provinsi Yogyakarta.

Namun, meskipun Ghibran akan sibuk dalam kegiatan Dimas-Diajeng kota Jogja, Ghibran masih ingin memberikan kontribusi sebagai mahasiswa di program studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM, salah satunya dalam bidang dongeng. Ghibran berniat untuk mengikuti lomba dongeng tingkat nasional, atau bahkan monolog.

Harapan Ghibran ke depannya adalah semoga program Dimas-Diajeng ini bisa membantu dan mengedukasi banyak orang terutama di bidang pariwisata. Kita doakan semoga semua tujuan dan cita-cita Ghibran tercapai yaa!

Grand Launching Kabinet Adhiwijna Himpunan Mahasiswa Program Studi KAMASTAWA

BeritaMahasiswaSDGS Senin, 17 Maret 2025

Pada tanggal 15 Maret 2025 hari Sabtu, HMJ KAMASTAWA menyelenggarakan Grand Launching kabinetnya tahun ini. Grand Launching adalah salah satu program kerja divisi RPO di tahun ini yang memiliki tujuan untuk mengenalkan divisi, kepala divisi, dan program kerja himpunan mahasiswa.

Diiringi penampilan cokekan, jam 8 pagi tamu mulai dari dosen sampai anggota HMJ lain berdatangan. Acara dibuka secara formal dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Gadjah Mada, dan Mars Sastra. Selain itu pada pembukaan acara ini terdapat persembahan tari Sekar Pudyastuti yang ditampilkan oleh 2 orang mahasiswa putri.

Acara diteruskan dengan sambutan-sambutan baik dari ketua HMJ KAMASTAWA periode 2025/2026, pembina HMJ KAMASTAWA, serta Ketua Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Masuk ke inti acara yaitu perilisan kabinet secara simbolis yang dipimpin oleh Ketua Program Studi dengan mengetuk mikrofon sebanyak 3 kali, dilanjutkan dengan pemutaran video rilis logo dan nama kabinet.

Setelah itu, ketua HMJ KAMASTAWA memaparkan filosofi warna dan logo yang didesain, tidak lupa visi misi HMJ KAMASTAWA selama setahun ke depan. Setelah ketua memaparkan visi misinya, acara dilanjutkan dengan pengenalan divisi, kepala divisi, dan program kerja masing-masing divisi.

Pembina HMJ KAMASTAWA, Bapak Dr. Rudy Wiratama S.I.P., M.A memberi sedikit koreksi bahwa dalam bahasa Jawa, diksi Grand Launching bisa diganti menjadi kepyakan. Lalu dalam sambutannya di awal acara, Ketua Program Studi juga menyampaikan pentingnya kerja sama dan rasa senang dalam melancarkan program kerja dalam organisasi.

Acara ditutup dengan dokumentasi bersama seluruh anggota HMJ KAMASTAWA, dosen, dan tamu undangan. Dengan diadakannya Grand Launching ini, diharapkan nantinya HMJ KAMASTAWA bisa menjalin hubungan baik dan dikenal oleh teman-teman pengurus HMJ lain, BSO, maupun LEM FIB.

Seminar Antarbangsa Kajian Melayu-Jawa (SEMEJA) IV, 2025

BeritaSDGSWorkshop Sabtu, 15 Maret 2025

Seminar Internasional Studi Melayu-Jawa (SEMEJA) IV 2025 diselenggarakan bersama Institut Alam dan Peradaban Melayu (ATMA), Universiti Kebangsaan Malaysia dengan Program Studi Sastra Jawa, Departemen Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Gadjah Mada (UGM), serta Departemen Museum Malaysia (JMM). SEMEJA IV mencakup berbagai komponen yang dirancang untuk mendorong dialog yang bermakna, berbagi pengetahuan, dan kolaborasi strategis. Fokus utamanya adalah bagaimana warisan budaya dapat berkontribusi pada pemberdayaan masyarakat dan persatuan daerah.

Komponen SEMEJA IV meliputi:

  • Pidato utama oleh sarjana tamu – Sekretaris Jenderal, Kementerian Persatuan Nasional.
  • Sesi presentasi makalah di antara para peneliti, mahasiswa pascasarjana, Pustakawan/Kurator/Petugas Arsip, pegawai pemerintah/sektor swasta.
  • Forum yang menampilkan para ahli di bidang terkait.
  • Presentasi dan pameran poster yang berfokus pada strategi praktis dalam memanfaatkan warisan untuk pemberdayaan masyarakat.
  • Kunjungan ke lokasi warisan yang berperan dalam pemberdayaan masyarakat.
  • Menampilkan narasumber kajian peninggalan Melayu-Jawa

Muhammad Yasir Ramadan, Salah Satu Pemenang Sayembara Konten #WaditraPralaga oleh Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat

BeritaMahasiswaSDGS Selasa, 11 Maret 2025

Pada Selasa, 4 Maret 2025 lalu, akun Instagram @kratonjogja.event mengumumkan pemenang suatu sayembara. Bukan sayembara untuk memperoleh istri, melainkan Sayembara Konten #WaditraPralaga yang diadakan di dua platform yaitu Instagram dan TikTok. Di dalam pengumuman tersebut, terdapat satu mahasiswa program studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM nih yang diumumkan sebagai pemenang. Mahasiswa tersebut adalah Muhammad Yasir Ramadan dengan NIM 24/542781/SA/23331.

Tema sayembara konten tersebut tentunya seputar Waditra Pralaga karena masih berkaitan dengan serangkaian penutupan dari acara pameran Paramaiswari kemarin. Menurut Bausastra, Waditra sendiri berarti musik atau tetabuhan, sedangkan pralaga berarti perang. Hal ini selaras dengan pertunjukan yang ditampilkan oleh keraton, yaitu battle antara pemain orkestra laki-laki dengan perempuan. Hal yang ingin ditunjukkan oleh keraton adalah bahwasanya perempuan memiliki potensi yang sama dengan laki-laki.

https://www.instagram.com/p/DGw47FHSeWf/?igsh=a255bGxsY3JqanB2

Yasir menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada alasan khusus yang membuatnya mengikuti sayembara ini. Yasir kebetulan mendengar pengumuman ini saat menonton Waditra Pralaga di Kagungan Dalem. Saat menonton, MC mengumumkan akan ada sayembara konten TikTok dan Instagram. Isi kontennya boleh membahas apa saja, yang penting masih berhubungan dengan Waditra Pralaga. Dinyatakan bahwa salah satu kriteria pemenang akan dihitung dari total jumlah penonton di konten tersebut, dengan ketentuan menggunakan hashtag #WaditraPralaga dan dengan menandai akun media sosial Karaton Yogyakarta. Sejujurnya Yasir pun tidak menyangka bahwa ia akan diumumkan sebagai salah satu pemenang sayembara ini karena jumlah penonton kontennya tidak sebanyak konten lain. Namun saat namanya masuk dalam salah satu dari 10 pemenang, Yasir merasa senang.

Adapun kesulitan saat mempersiapkan konten tersebut menurut Yasir adalah memprediksi arah minat audiens. Dengan analisis dan bahan video yang sempat direkam oleh Yasir, ia pun memilih video berisi musik yang sekiranya banyak orang tahu. Dengan hal ini, Yasir memilih video saat para pemain membawakan salah satu soundtrack di film "Pirates of the Caribbean".

https://vt.tiktok.com/ZSMob6vkG/

Hadiah yang didapatkan Yasir karena menjadi pemenang sayembara tersebut adalah mendapatkan kesempatan menyaksikan Pembukaan Pameran Hamong Nagari dengan penampilan Peragaan Busana Abdi Dalem diiringi Acapella oleh Yogyakarta Royal Orchestra secara gratis. Selain gratis, pemenang juga mendapatkan tempat khusus, dimana mereka mendapat tempat paling depan. Menurut Yasir, acaranya sangat berkesan karena dibuka langsung oleh Ngarsa Dalem dan dihadiri juga oleh G.K.R. Bendara, K.P.H. Natanegara, dan juga Wayah Dalem (cucu sultan). Selain itu, yang membuat pengalaman ini berkesan adalah peragaan busana Abdi Dalem, yang mana busana ini sudah jarang sekali dijumpai sekarang. Terakhir ada juga penampilan yang diiringi oleh Yogyakarta Royal Choir yang membuat acara ini menjadi lebih hidup dan memberi kesan yang megah.

Penghargaan Mahasiswa Luar Biasa untuk Perwakilan Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa

BeritaMahasiswaSDGS Rabu, 5 Maret 2025

Haryo Untoro mewakili program studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa dalam mendapatkan penghargaan mahasiswa luar biasa dalam rangka penghargaan individu berprestasi di acara Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke-79 FIB UGM. Rapat Senat Terbuka ini diselenggarakan pada tanggal 3 Maret 2025 lalu.

Rangkaian acara Rapat Senat Terbuka dimulai dari registrasi, pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Gadjah mada, dan Mars Sastra, lalu ada sambutan rektor UGM yaitu Dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D. Dilanjutkan dengan acara penyampaian laporan komprehensif oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya, pidato ilmiah oleh Dr. Gabriel Roosmargo Lono Lastoro Simatupang, MA., Ph.D., penghargaan kepada individu berprestasi, paduan suara, doa, dan penutup.

Menurut Haryo, pemilihan individu berprestasi kemungkinan dilihat dari perlombaan akademik dan non-akademik, pembuatan karya ilmiah, dan lain-lain. Disini Haryo dipilih oleh dosen untuk mewakili program studinya yaitu Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa.

Haryo menyampaikan bahwa ia bersyukur dan sebetulnya tidak menyangka bahwa akan mendapat penghargaan ini. Karena itu penghargaan ini berkesan baginya. Ketika ditanya apakah Haryo berambisi untuk meraih kembali penghargaan yang sama tahun depan, Haryo menjawab bahwa ia hanya akan berusaha memberikan yang lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya, bukan berambisi meraihnya kembali.

Noviyanti Alfitri Dinobatkan sebagai Diajeng Gunungkidul 2025

BeritaMahasiswaSDGS Senin, 3 Maret 2025

Noviyanti Alfitri (NIM 24/533646/SA/22795), mahasiswa angkatan 2024 program studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa dinobatkan sebagai Diajeng Gunungkidul 2025 pada akhir bulan Februari lalu. Diajeng adalah representasi dari pemudi dari suatu kabupaten—dalam hal ini, Kabupaten Gunungkidul—terkhusus dalam bidang pariwisata. Biasanya Diajeng dipasangkan dengan Dimas (sebagai representasi pemuda). Mereka melakukan promosi pariwisata alam dan berbasis budaya yang ada di kabupatennya serta menjadi ikon pemuda-pemudi.

Proses seleksi pemilihan ikon Dimas-Diajeng ini dimulai dari bulan Desember 2024 lalu. Diawali dari seleksi berkas dan administrasi, seleksi tertulis, seleksi wawancara, lalu pengumuman 15 finalis yang dikarantina, dan dinobatkan secara resmi di malam penobatan pada tanggal 22 Februari 2025.

Sebagai penyandang titel Diajeng Gunungkidul, Noviyanti atau yang akrab dipanggil Upik ini memiliki tanggung jawab utama yaitu membantu bidang pemasaran di Dinas Pariwisata dalam promosi pariwisata yang ada di kabupaten Gunungkidul.

Bukan malam penobatan, menurut Upik, pengalaman paling berkesan selama menjalani proses seleksi Dimas-Diajeng ini malah saat karantina. Di masa karantina, Upik mendapatkan banyak sekali ilmu mulai dari materi kepariwisataan, kebudayaan, keistimewaan daerah, public speaking, dan lain-lain. Hal ini membuat pengetahuan Upik bertambah banyak dan Upik belajar hal-hal baru dalam masa karantina tersebut.

Selain momen paling berkesan, Upik juga menceritakan bahwa ia sempat merasakan kesusahan dalam manajemen waktu. Karena linimasa proses seleksi yang padat, Upik harus menyesuaikan diri dengan jadwal kuliahnya di UGM dengan kegiatannya yang lain. Namun, untungnya Upik bisa menjalani semuanya dengan lancar dengan membuat skala prioritas.

Kendati sudah dinobatkan sebagai Diajeng Gunungkidul 2025, Upik menyadari bahwa dia masih bagian dari mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM. Karena itu, Upik ingin banyak berkontribusi untuk program studinya ini. Ia ingin melakukan beberapa hal; jadi penulis atau peserta dalam Ubud Writers & Readers Festival di Bali, menjadi talent atau tim produksi dalam kegiatan Gugur Gunung, dan mungkin mengikuti lomba untuk membawa nama program studi. Selain itu Upik juga memiliki cita-cita untuk bisa menulis antologi miliknya sendiri.

Wah, banyak sekali yaa keinginan dan cita-cita Upik! Semoga semua yang Upik cita-citakan tersebut bisa tercapai dengan jalan yang mulus tanpa halangan berarti. Dengan cerita ini, semoga mahasiswa lainnya juga termotivasi untuk menjalani hal yang disukai dan semakin mengembangkan diri, ya!

Juara 3 Lomba Dongeng Temu Budaya Nusantara (TBN) XXX: Cerita yang Dipilih dan Cerita di Baliknya

Karya MahasiswaSDGS Jumat, 28 Februari 2025

Pada saat diselenggarakannya Temu Budaya Nusantara (TBN) XXX lalu, ada seorang mahasiswa baru Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa angkatan 2024 yang mengikuti lomba sebagai delegasi dan langsung muncul sebagai juara 3 loh! Siapakah pemenang tersebut? Yuk, intip ceritanya!

Ghibran Arsha Daffa’ Musaffa’ adalah pemenang juara 3 Lomba Dongeng yang diselenggarakan dalam acara TBN XXX tahun 2024 lalu. Kendati Ghibran adalah seorang maba atau mahasiswa baru, hal ini tidak menyurutkan tekadnya untuk bersaing dalam lomba yang digelar secara nasional ini. Ghibran bercerita bahwa begitu ia mendengar bahwa akan diselenggarakan lomba dongeng di jenjang nasional dan bisa mewakili Universitas Gadjah Mada, ia langsung tertarik untuk ikut.

 

Awalnya, tema yang ingin diambil adalah dolanan anak. Ghibran bahkan sudah menyusun alur dongengnya sedemikian rupa. Namun, setelah berkonsultasi dengan seorang guru SD di Yogyakarta, ternyata cerita tersebut dinilai kurang relevan dengan anak muda. Guru tersebut akhirnya menyarankan tema percintaan, namun bisa dihubungkan dengan budaya. Finalnya, tema yang diambil adalah jathilan. Ghibran menyatakan bahwa kisah ini terinspirasi dari kisah dr. Inggar Bagus Wibisono. Seorang dokter sekaligus penari jathilan dan abdi dalem keraton. Adapun sinopsis dongeng tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut.

Ada 2 orang mahasiswa yang berpacaran bernama Joko dan Wati. Wati diceritakan suka hal-hal berbau budaya dan memiliki anggapan bahwa ia harus ikut andil dalam menjaga dan melestarikan budaya, terutama budaya Yogyakarta. Puncak konfliknya mengambil latar di Malioboro dimana akhirnya Joko mengetahui bahwa Wati adalah pemain jathilan. Disini Joko mewakili pikiran masyarakat yang suka menelan mentah-mentah stigma tentang jathilan. Namun Wati tetap memilih untuk putus dari Joko dan melestarikan tarian jathilan dan menjadi penari yang handal, sampai dijuluki sebagai Nyai Rangga Wati. 

 

Namun ada fakta unik yaitu Ghibran ternyata sebenarnya takut jathilan, loh! Bahkan sampai saat ini apabila mendengar iringan gamelan jathilan ia masih merasa gugup karena dahulu pernah ada kejadian penari jathilan yang hampir mau masuk rumahnya, hihihi. Jadi proses pembuatan dongeng ini adalah salah satu bentuk Ghibran untuk keluar dari zona nyamannya. Demi dongeng ini, Ghibran rela mengobservasi dan mewawancarai tokoh jathilan perempuan. 

 

Banyak sekali hal yang didapat Ghibran dari acara TBN XXX ini. Ghibran bersyukur karena ia menjadi berani mencoba hal-hal baru dan mengesampingkan rasa takut. Ghibran juga mendapat teman-teman baru, bahkan dari Bali. Meskipun di awal acara Ghibran merasa takut, namun karena ayahnya, Ghibran diyakinkan untuk berusaha yang terbaik karena menang atau kalah itu urusan belakangan.


Dari Ghibran kita bisa belajar, bahwa demi meraih apa yang kita mau, besar sekali usaha atau effort yang juga harus kita keluarkan. Selain itu, sebagai anak muda, Ghibran memberi contoh bahwa kita bisa membuat karya bertema budaya dan membersihkan stigma negatif yang selama ini menempel pada budaya tersebut. Terakhir, ada pesan dari Ghibran yaitu anak muda tidak boleh malu untuk melestarikan budayanya sendiri. Karena jika bukan kita yang melestarikan, siapa lagi?

Serah Terima Jabatan HMJ KAMASTAWA 2025: Pesan Penting dari Pembina HMJ

Kegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Kamis, 27 Februari 2025

Akhirnya periode kepengurusan tahun 2024 berakhir juga! Namun, ini bukan berarti perjalanan Himpunan Mahasiswa Jurusan Keluarga Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa (HMJ KAMASTAWA) ikut berakhir. Serah terima jabatan Senin lalu (24 Februari 2025) menandai lahirnya kabinet baru dari HMJ KAMASTAWA. Kabinet ini terdiri dari 6 orang PH Inti, 7 orang kepala divisi, dan 2 orang sub-kepala divisi. Berikut adalah formasi terbaru dari pengurus HMJ KAMASTAWA:

 

Ketua Umum: Dwiyan Teguh Darmawan (NIM 23/519302/SA/22506)

Wakil Ketua Umum: Fega Achillea Maydena (NIM 23/519618/22510)

Sekretaris I: Bekti Rismawati (23/516569/SA/22318)

Sekretaris II: Nurcholish Ramadhan (NIM 24/538281/SA/23048)

Bendahara I: Nisrina Dyah Malini (NIM 23/521748/SA/22679)

Bendahara II: Arfia Kholifatul Ummamah (NIM 24/543100/SA/23361)

 

Kepala Divisi PSDM: Pingky Putri Khairani (NIM 23/516628/SA/22326)

Kepala Divisi Medinfo: Talitha Ulayya Iskandar (NIM 23/519645/SA/22511)

Kepala Divisi Keilmuan: Meifira Arini Pitaloka (NIM 23/519246/SA/22498)

Kepala Divisi Kewirugistik: Erlinda Azzahra Rahmadani (NIM 23/516700/SA/22334)

Kepala Divisi Sosmas: Nadiffa Setya Nugraheni (NIM 23/522757/SA/22755)

Kepala Divisi RPO: Alfi Nurmaliasari (NIM 23/520908/SA/22617)

Kepala Divisi Mikat: Lakshita Pradnya Dayinta (NIM 23/516081/SA/22308)

Sub-Kepala Divisi Mikat: Audrey Gizella Islamey (NIM 23/515221/SA/22254)

Sub-Kepala Divisi Mikat: Muhammad Rizki Saputro (NIM 23/521240/SA/22647)

Saat dilantik dan sah untuk menyangga tanggung jawab tersebut, pembina HMJ KAMASTAWA, Pak Rudy Wiratama, S.I.P, M.A., memberi beberapa pesan penting. Salah satunya adalah pesan bahwa mahasiswa pengurus HMJ tidak boleh terpaku pada rutinitas saja. Selain itu beliau juga berpesan, jangan pasrah pada stigma bahwa ‘orang Jawa itu pemalas’. Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa justru seharusnya bisa menunjukkan hal sebaliknya yaitu berperilaku tepat waktu, tekun, dan rajin. 

 

Selain itu, Bu Dr. Dra. Daru Winarti, M.Hum. selaku Ketua Prodi juga menyampaikan nasihat bahwa mahasiswa harus menjalani tanggung jawab dengan hati yang bahagia. Karena apabila hati bahagia, orang lain bisa melihat kedamaian dalam diri kita.

Acara diakhiri dengan penandatanganan berita acara dan pembacaan sumpah jabatan. Dengan demikian, telah sah terbentuknya kepengurusan HMJ KAMASTAWA yang baru. Selamat mengemban tugas!

Belajar dengan Berandai-Andai: Salah Satu Metode Pembelajaran di Mata Kuliah Kodikologi

BeritaSDGS Selasa, 18 Februari 2025

Mendalami dan memahami naskah kuno mungkin terdengar ribet bagi sebagian orang. Namun di dalam mata kuliah Kodikologi yang diampu Bu Dr. Sri Ratna Saktimulya, M. Hum., kita jadi bisa lebih memahaminya dari sisi yang menyenangkan, loh!

Kodikologi sendiri merupakan mata kuliah yang berfokus pada ilmu menangani masalah kondisi fisik naskah (manuskrip). Jadi pada dasarnya di sini, mahasiswa akan mempelajari fisik naskah dari segi bahan, ukuran, kertas dan segala hal yang berkaitan dengan fisik naskah, serta unsur-unsur yang ada pada teks, misalnya iluminasi, stempel, aksara, dan lain-lain.

Pada Senin, 17 Februari 2025, Bu Sakti masuk ke kelas Mata Kuliah Kodikologi membawa metode pembelajaran yang baru bagi mahasiswa. Di pertemuan kedua ini, mahasiswa melakukan suatu studi kasus. Kasus yang diberikan adalah analisis suatu manuskrip. Namun, yang berbeda disini adalah objek kajiannya. Objek yang menjadi percontohan manuskrip adalah mahasiswa itu sendiri.

Terdapat 5 mahasiswa yang dipilih untuk menjadi ‘objek kajian’, sedangkan teman-temannya membentuk kelompok-kelompok untuk mendiskusikan dan menganalisis objek masing-masing dari objek tersebut. Adapun hal-hal yang diminta untuk dideskripsikan di antaranya adalah pernaskahan, teks, dan kesejarahan.

Contoh analisis pernaskahan yang diminta adalah deskripsi fisik dari objek kajian. Misal dalam pertemuan hari itu, secara ‘naskah’, objeknya berambut keriting, tinggi 165 cm, bermata sipit, memiliki warna kulit sawo matang, dan lain-lain. Kemudian secara teks, mahasiswa bisa mendeskripsikan bahwa si objek memiliki sifat pemalu, baik hati, suka pamer, dan lain-lain. Terakhir, secara kesejarahan, mahasiswa diminta menyebutkan perjalanan hidup ‘sang naskah’ seperti tahun lahir, orang tua, alamat rumah, umur, dan sebagainya. 

Dengan mengandai-andai seperti ini, mahasiswa jadi lebih bisa memahami cara menganalisis dan mendeskripsikan naskah dengan lebih konkret. Dan ke depannya mahasiswa diharapkan bisa lebih bersemangat untuk membedah naskah-naskah Sastra Jawa supaya intisari naskah tersebut bisa tersampaikan ke khalayak ramai.

First Gathering HMJ Kamastawa 2025: Memupuk Rasa Kekeluargaan Bersama Anggota Baru

BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswa Selasa, 11 Februari 2025

Setelah melakukan serangkaian pendaftaran dan seleksi anggota himpunan jurusan, akhirnya pada hari Senin, 10 Februari 2025, Keluarga Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa (KAMASTAWA) mengadakan pertemuan besar pertama antar anggota himpunan yang baru. Pertemuan ini diadakan di ruang 303 Gedung Margono Fakultas Ilmu Budaya pada sore hari setelah kelas mata kuliah selesai. 

Tujuan First Gathering ini adalah mengakrabkan semua anggota HMJ Kamastawa agar ke depannya mereka memiliki hubungan yang baik dan akrab satu dengan yang lain. Keakraban dan kedekatan personal juga bisa menunjang kinerja dan kerja sama antar anggota dalam suatu organisasi.

Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC, lalu dilanjutkan dengan perkenalan kepala divisi dan anggotanya. Setelah itu masing-masing divisi memaparkan program kerja secara singkat. Setelah semua divisi mempresentasikan rencana program kerjanya, acara dilanjutkan dengan tukar kado dan permainan sederhana. Acara ini dapat dikatakan berlangsung dengan lancar dan bersuasana hangat karena antusiasme anggota baru. Oiya, dalam First Gathering ini, masing-masing divisi juga diminta untuk mengenakan warna tertentu untuk membedakan antara divisi yang satu dengan divisi yang lainnya.

First Gathering berlangsung santai dan menyenangkan karena melibatkan proses bonding tanpa dinding senioritas antar angkatan 2023 dan 2024.  Penting untuk menghilangkan rasa senioritas untuk memupuk rasa kekeluargaan. Pada akhirnya rasa kekeluargaan ini akan membawa hawa organisasi yang nyaman dan aman bagi semua anggotanya.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, nantinya program-program kerja yang akan diselenggarakan HMJ Kamastawa ke depannya bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan berarti. Harapannya juga dinamika dan kerja sama antar anggota divisi bisa mengalir tanpa rintangan.

12

Recent Post

  • Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM Perkuat Kolaborasi Lewat Partisipasi dalam Seminar Incolwis dan RAKORNAS IV ADISABDA 2025
    Agustus 21, 2025
  • Memenangkan Lomba Literasi Aksara Jawa dalam Hadeging Kadipaten Pakualaman Ngayogyakarta
    Juli 22, 2025
  • Praktik Membuat Pelindung Naskah dan Mencipta Naskah
    Juli 19, 2025
  • Mengabdi kepada Masyarakat Padukuhan Wotawati
    Juli 15, 2025
  • Mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Menyelami Laut Karimunjawa
    Juli 10, 2025

Kalender

September 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  
« Agu    
  • Fakultas Ilmu Budaya
  • Ujian Masuk UGM
  • PPSMB
  • Alumni
  • Jurnal Humaniora
September 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  
« Agu    

Rilis Berita

  • Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM Perkuat Kolaborasi Lewat Partisipasi dalam Seminar Incolwis dan RAKORNAS IV ADISABDA 2025
    Agustus 21, 2025
  • Memenangkan Lomba Literasi Aksara Jawa dalam Hadeging Kadipaten Pakualaman Ngayogyakarta
    Juli 22, 2025
  • Praktik Membuat Pelindung Naskah dan Mencipta Naskah
    Juli 19, 2025
Universitas Gadjah Mada

Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
Departemen Bahasa dan Sastra
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada

 

Jl. Sosiohumaniora, Bulaksumur, Yogyakarta
Telp : 0274-901134 Ext. 110, Fax : 0274-550451, WhatsApp : 081211911281
Email : nusantara@ugm.ac.id

© 2025 Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa FIB UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY