Mahadaya UGM Raih Juara II Lomba Esai Kencana Sastra
BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Kamis, 31 Juli 2025
Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa ilmu budaya (mahadaya), Universitas Gadjah Mada (UGM). Muhammad Siswoyo, mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya, berhasil meraih juara II dalam lomba esai Kencana Sastra yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jawa, Universitas Sebelas Maret (UNS).
Lomba tersebut mengusung tema besar “Kabudayan Jawa Nut Larasing Jaman, Tan Bisa Sirna Ing Kasejaten” dengan tiga subtema utama, yaitu tradisi, nilai-nilai budaya Jawa, serta pengetahuan dan teknologi. Rangkaian kegiatan dimulai sejak 3 Mei 2025 dengan pengumuman pemenang pada 31 Mei 2025.
Dalam ajang ini, Siswoyo menulis esai berjudul “Tutur-Tulis-Pakeliran-Visual: Ekranisasi Repertoar Wayang sebagai Kontinuitas Inovasi Manuscript Digitazion menuju Pertunjukan Kontemporer berbasis Technological”. Karya tersebut menyoroti proses ekranisasi pakem wayang, mulai dari naskah lama yang terdigitalisasi, kemudian dipentaskan dalam bentuk wayang konvensional, hingga bertransformasi menjadi wayang sinema. Gagasan tersebut dinilai sebagai bentuk inovasi sekaligus tawaran pembaruan agar wayang tetap relevan dan dapat dinikmati berbagai kalangan di Indonesia.
Dalam wawancara daring pada 20 Agustus 2025, Siswoyo mengungkapkan kesan mendalamnya mengikuti lomba tersebut. “Seru. Tema baru yang menekankan relevansi kebudayaan. Lebih tahu, di atas relevansi dan inovasi, pengetahuan dasar budaya haruslah menjadi poin utama dalam penulisan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia memberikan dorongan motivasi kepada rekan-rekan mahasiswa agar tidak ragu berpartisipasi dalam berbagai kompetisi maupun kegiatan eksternal. “Tetap semangat. Jangan malu untuk berdinamika dalam perlombaan ataupun kegiatan eksternal. Semua mahasiswa memiliki hak yang sama. Banyak peluang yang menunggumu,” tambahnya (20/08/2025).
Capaian Siswoyo ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, serta generasi muda pada umumnya, untuk terus berprestasi sekaligus menjaga warisan budaya Nusantara. Kebudayaan, sebagai kekayaan intelektual bangsa, perlu terus diuri-uri (dilestarikan) dan diurip-urip (dihidupkan) agar tetap dapat bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s), khususnya poin pendidikan berkualitas (poin 4), kota dan komunitas berkelanjutan (poin 11), serta kemitraan untuk mencapai tujuan (poin 17).

