• Universitas
  • Portal Akademik
  • Perpustakaan Universitas
  • Webmail
  • Arnawa
  • UM UGM
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
Departemen Bahasa dan Sastra
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Halaman Muka
  • Profil
    • Visi & Misi
    • Tujuan
    • Keunggulan
    • Prospek Karier
    • Staf Pengajar
  • Akademik
    • Alur Kurikulum
    • Deskripsi Mata Kuliah
    • Sebaran Mata Kuliah
    • Capaian Pembelajaran
    • INFORMASI PERKULIAHAN DAN ADMINISTRASI
    • KONFERENSI DAN KEGIATAN INTERNASIONAL
    • Kalender Akademik
  • KPPB
    • Pengabdian
      • Pengabdian Masyarakat
      • Siniar (Anarka Lālitya)
    • Kerjasama
    • Beasiswa
    • Penelitian
      • Penelitian Staf Pengajar
      • Arsip Kajian Jawa – Arnawa
  • Kemahasiswaan
    • Hasil Survei Mahasiswa
    • HMJ Kamastawa
    • Kegiatan Mahasiswa
    • Karya Mahasiswa
    • Kanal Youtube
    • Kanal Instagram
  • Alumni
    • Profil Alumni
  • Kontak
  • Beranda
  • Mahasiswa
Arsip:

Mahasiswa

Tantangan Dalang Muda Rafi Nur Fauzy Menampilkan Wayang Gedhog di Hari Wayang Nasional

BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Kamis, 4 Desember 2025

Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta (UKJGS) UGM berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pedhalangan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menggelar pentas kolaboratif Wayang Gedhog dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional. Pementasan diadakan pada Kamis, 27 November 2025, pukul 19.00 WIB di Pendapa Tari ISI Yogyakarta. Acara ini merupakan kolaborasi sinergi seniman muda dari UKJGS UGM dengan HMJ Pedalangan ISI Yogyakarta dalam melestarikan seni pertunjukan langka.

Pagelaran Wayang Gedhog untuk memperingati Hari Wayang Nasional ini diselenggarakan oleh HMJ Pedalangan ISI Yogyakarta dengan mengundang UKJGS UGM untuk mengisi atau menjadi partisipan. Sebagai koordinator divisi Pedhalangan UKJGS UGM sekaligus mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM, Muhammad Rafi Nur Fauzy memaparkan hal tersebut menjadi satu kesempatan yang bagus untuk mengenalkan bahwa UKJGS juga bisa berkarya dalam ranah pedalangan juga, sekaligus memeriahkan dalam Peringatan Hari Wayang Nasional.

Peran dhalang dalam Pagelaran Wayang Gedhog ini diembankan kepada Rafi dengan iringan musik oleh anggota UKJGS lain. Pagelaran ini mengangkat Wayang Gedhog karena jarangnya sajian Wayang Gedhog ditampilkan. Wayang tersebut seperti mati suri dalam jangka waktu yang panjang dan dihidupkan kembali beberapa dekade yang lalu. Sajian Wayang Gedhog ini sejatinya dirasakan kaku karena terkekang oleh hierarki keraton dalam isi tampilannya. Wayang Gedhog juga diangkat sebagai pengenalan kekayaan khazanah wayang kepada masyarakat umum.

Lakon Panji Laleyan Duta (Sayembara Keris Jaka Piturun) dipilih untuk ditampilkan karena penyesuaian terhadap situasi dan informasi terkini yang terjadi dan menjadi perbincangan hangat dalam masyarakat, yaitu polemik pergantian raja di Keraton Surakarta (Solo). Menurut Rafi, kita perlu mempertanyakan bagaimana monarki Jawa ini bisa hidup di tengah situasi demokrasi. Tidak hanya Keraton Surakarta, tapi juga di Yogyakarta.

Sebagai mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM, Rafi mengungkapkan perasaan senang dan bangga bisa memperoleh kesempatan untuk menampilkan Wayang Gedhog. Saat ini, tidak banyak dhalang yang ingin memainkan Wayang Gedhog karena sajian Wayang Gedhog dinilai sulit karena iringannya itu terpatok. Sajiannya juga hanya beberapa dhalang saja yang mengerti. Dengan bimbingan dosen Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Dr. Rudy Wiratama, S.I.P., M.A., Rafi dapat dengan baik menampilkan Wayang Gedhog yang dinilai tidak mudah tersebut.

Pagelaran Wayang Gedhog mendukung pencapaian SDGs poin 4 Pendidikan Berkualitas dan poin 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, yaitu sebagai media edukasi dan pengenalan khazanah wayang dan memperkaya pengetahuan tentang warisan budaya di lingkungan akademis, serta sebagai peluang regenerasi seni pertunjukan dan penghidupan bagi seniman muda. Tak hanya itu, pertunjukan ini berkontribusi dalam pencapaian SDGs poin 16 Perdamaian, Keadilan, dan Institusi yang Tangguh dengan menggunakan peran seni sebagai sarana untuk menyuarakan kritik konstruktif terhadap polemik kepemimpinan di Keraton Surakarta. Kolaborasi partisipatif antara UKJGS UGM dan HMJ Pedhalangan ISI Yogyakarta mendukung pencapaian SDGs dan poin 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis         : Maysa Putri Fatihah

Editor           : Haryo Untoro

Musyawarah Besar HMJ Kamastawa: Wreksi Pinandhita Terpilih sebagai Ketua Umum Periode 2026

BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Kamis, 4 Desember 2025

Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Jurusan Keluarga Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa (HMJ Kamastawa) dilaksanakan pada Minggu, 30 November 2025 di Ruang Auditorium Gedung Soegondo, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Dalam Musyawarah Besar ini, dilaksanakan sidang laporan pertanggungjawaban kegiatan untuk kepengurusan tahun 2025, dilanjutkan sidang Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), dan ditutup dengan musyawarah pemilihan ketua umum HMJ Kamastawa periode 2026.

Musyawarah Besar HMJ Kamastawa menjadi agenda wajib yang dilaksanakan setiap tahunnya dalam rangka menciptakan forum musyawarah mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Forum ini diciptakan sebagai wadah aspirasi, opini, dan keterbukaan HMJ Kamastawa sebagai anggota khusus organisasi di bawah Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Musyawarah Besar ini diikuti oleh peserta luring yang hadir dalam forum dan peserta daring melalui Google Meet.

Musyawarah Besar ini dibuka oleh Master of Ceremony (MC). Kemudian, terdapat sambutan oleh Ketua Umum HMJ Kamastawa periode 2025, Dwiyan Teguh Darmawan dan dilanjutkan sambutan oleh Ketua Prodi (Kaprodi) Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Dr. Daru Winarti, M.Hum. Setelah sambutan, dilangsungkan pemilihan pimpinan sidang I dan II dengan persetujuan peserta Musyawarah Besar. Pimpinan sidang I memulai Musyawarah Besar sesi pertama berupa sidang laporan pertanggungjawaban kegiatan untuk kepengurusan tahun 2025. Musyawarah Besar sesi pertama berjalan dengan baik dan cepat, sedikit evaluasi dan usulan dari peserta Musyawarah Besar membumbui sidang laporan tersebut.

sesi kedua ditandai dengan pergantian pimpinan sidang I kepada pimpinan sidang II. Sesi kedua merupakan sidang Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) HMJ Kamastawa untuk kepengurusan periode 2026. Mayoritas peserta Musyawarah Besar sesi kedua secara aktif memperdebatkan poin-poin krusial dalam AD/ART yang memerlukan penyesuaian situasi dan kondisi. Keputusan sidang tersebut diambil melalui musyawarah, voting, dan persetujuan peserta Musyawarah Besar dengan suara yang bulat.

Sesi terakhir Musyawarah Besar HMJ Kamastawa merupakan pemilihan ketua umum HMJ Kamastawa periode 2026. Pemilihan ini dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut.

  1. Pembacaan syarat ketua umum HMJ Kamastawa,
  2. Pengusungan calon ketua oleh peserta Musyawarah Besar yang hadir dalam forum,
  3. Pengecekan kelulusan syarat calon ketua umum,
  4. Penyampaian pernyataan pribadi oleh masing-masing calon ketua umum,
  5. Tanya jawab oleh peserta Musyawarah Besar yang hadir dalam forum terhadap calon ketua umum,
  6. Musyawarah pemilihan ketua umum,
  7. Pengumuman ketua umum terpilih, dan
  8. Sambutan ketua umum terpilih.

Kandidat calon ketua umum HMJ Kamastawa yang diusung oleh peserta Musyawarah Besar yaitu Wreksi Awinanggya Pinandhita, Bayu Seta Ardiansyah, Nurcholish Ramadhan, Inoora Putri Haliza, Muhammad Jundy Ashiddiqie, dan Zahra Nova Putri. Dalam tahap pengecekan kelulusan syarat calon ketua umum, kandidat Nurcholish Ramadhan gugur karena tidak memenuhi salah satu syarat calon ketua umum, yaitu tidak menjabat sebagai ketua dalam kepengurusan organisasi kemahasiswaan di lingkungan Universitas Gadjah Mada. Setelah melalui tahap musyawarah pemilihan ketua umum, dihasilkan suara yang bulat dengan terpilihnya Wreksi Awinanggya Pinandhita sebagai ketua umum HMJ Kamastawa periode 2026.

Wreksi Pinandhita menyatakan bahwa terpilihnya Wreksi sebagai ketua umum HMJ Kamastawa akan menjadi tantangan baru dan harus dijalankan sebaik mungkin sebagai amanah mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa kepada dirinya. Wreksi berharap agar kepengurusan yang akan Ia pimpin dalam periode satu tahun kedepan berjalan dengan lancar dan lebih baik dari periode sebelumnya dengan dukungan dari keluarga mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa.

 

Musyawarah Besar HMJ Kamastawa secara langsung berkontribusi dalam pencapaian SDGs poin 4 Pendidikan Berkualitas yang mendukung dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan soft skills mahasiswa. Tak hanya itu, Musyawarah Besar tersebut juga mendukung pencapaian SDGs poin 16 Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh dengan mempraktikkan musyawarah besar sebagai forum tertinggi yang demokratis dan transparan. Terakhir, kegiatan tersebut juga sejalan dengan SDGs poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Hadirnya Musyawarah Besar HMJ Kamastawa juga merupakan bentuk komitmen mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa dalam nguri-uri ‘melestarikan’ dan ngurip-urip ‘menyemarakkan’ kebudayaan Nusantara, khususnya kebudayaan Jawa.

 

Penulis         : Maysa Putri Fatihah

Editor           : Haryo Untoro

Menggali Jenis & Makna Budaya Sesajen dalam Workshop Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa

BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Jumat, 28 November 2025

Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa mengadakan workshop bertema “Menggali Jenis & Makna Budaya dari Sesajen” pada Kamis, 27 November 2025, bertempat di selasar Margono lantai 4. Kegiatan ini dihadiri oleh Dr. R. Bima Slamet Raharja, S.S., M.A., selaku dosen pengampu mata kuliah tata cara,  serta mahasiswa-mahasiswi dari Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa maupun dari berbagai program studi lainnya. Narasumber yang dihadirkan adalah Faizal Noor Singgih, S.T.P., seorang praktisi budaya dan MC pranatacara.

Dalam pemaparannya, Faizal Noor Singgih menjelaskan berbagai aspek mengenai sesajen, mulai dari jenis, fungsi, hingga makna budaya. Ia menegaskan bahwa sesajen dalam tradisi Jawa pada dasarnya merupakan wujud doa atau pengharapan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa melalui rangkaian simbol yang dikemas di dalamnya. Selain sebagai sarana spiritual, sesajen juga berperan sebagai media komunikasi sosial, bentuk penghormatan orang Jawa terhadap lingkungannya, serta ekspresi kebudayaan dari masyarakat setempat.

Antusiasme terlihat dari para peserta yang menilai kegiatan ini memberikan wawasan baru perihal sesajen sebagai bagian dari kebudayaan Jawa. Workshop ditutup dengan doa dan makan bersama.

Melalui workshop ini, diharapkan para mahasiswa memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai kebudayaan Jawa. Penghadiran narasumber dari kalangan praktisi budaya dinilai mampu memperkaya perspektif, baik dari sisi teori maupun praktik. Dengan demikian, kerjasama dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk terus mempelajari, melestarikan, dan menghidupkan kebudayaan Jawa.

 

Studi Banding Sastra Jawa UNNES dan Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM: Pererat Silaturahmi dan Kolaborasi demi Kebudayaan Jawa yang Lestari

BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Kamis, 13 November 2025

Yogyakarta, 12 November 2025 — Program Studi Sastra Jawa, Universitas Negeri Semarang (UNNES), melaksanakan kegiatan studi banding ke Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Universitas Gadjah Mada (UGM). Kegiatan yang berlangsung di Ruang Multimedia, Gedung Margono lantai 2, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus pertukaran wawasan antarmahasiswa dua perguruan tinggi tersebut.

Sebanyak 40 mahasiswa Sastra Jawa UNNES angkatan 2023 hadir dalam kegiatan ini dan disambut oleh 9 mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM angkatan 2022, antara lain Alfonsus Dipa Wicaksana, Anggit Galuh Ajar Amanah, Fauzan Adi Fadlurahman, Haryo Untoro, Muhammad Siswoyo, Novia Hikmatul Mubarokah, Pesdhi Sekar Hayumay, Saktia Hidayah, dan Yasmin Nabiha Sahda.

Acara dibuka oleh Yasmin Nabiha Sahda yang memperkenalkan jalannya kegiatan. Selanjutnya, Novia Hikmatul Mubarokah memaparkan profil Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM, meliputi kurikulum, kegiatan kemahasiswaan, serta berbagai program akademik dan nonakademik yang telah diselenggarakan. Pemaparan serupa kemudian disampaikan oleh perwakilan mahasiswa UNNES yang memperkenalkan struktur dan kegiatan di Program Studi Sastra Jawa.

Sesi berikutnya diisi dengan kegiatan “Curhat Minat Studi”, yang menampilkan tiga perwakilan mahasiswa UGM: Fauzan Adi Fadlurahman (Filologi), Muhammad Siswoyo (Linguistik), dan Saktia Hidayah (Sastra). Mereka memberikan pengantar mengenai bidang keilmuan masing-masing, dilanjutkan dengan diskusi interaktif. Mahasiswa UNNES antusias mengajukan berbagai pertanyaan seputar metode belajar, tips menyelesaikan tugas, hingga arah kajian bidang-bidang tersebut. Suasana hangat dan akrab tercipta melalui dialog, canda, serta saling berbagi pengalaman antar peserta.

Menjelang penutupan, sambutan disampaikan oleh Ketua Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM, Dr. Daru Winarti, M.Hum., serta perwakilan dari Program Studi Sastra Jawa UNNES, Dr. Prembayun Miji Lestari, M.Hum. Keduanya menekankan pentingnya kolaborasi antarmahasiswa dan antarlembaga pendidikan dalam memperkuat pengembangan ilmu dan pelestarian kebudayaan Jawa.

Kata sambutan dari Ketua Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Dr. Daru Winarti, M.Hum.

Kata sambutan dari perwakilan dosen Prodi Sastra Jawa UNNES, Dr. Prembayun Miji Lesatri, M.Hum.

Kegiatan ditutup dengan sesi dokumentasi bersama sebagai penanda kebersamaan dan komitmen untuk terus menjalin kerja sama.

Melalui studi banding ini, diharapkan hubungan antara kedua program studi dapat semakin erat dan produktif. Selain memperluas wawasan akademik mahasiswa, kegiatan ini juga menjadi langkah nyata dalam upaya bersama menjaga dan mengembangkan warisan budaya Jawa di ranah pendidikan tinggi.

Membincangkan Relevansi Sastra Jawa pada Masa Kini dalam Kuliah Sejarah Sastra Jawa

BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Selasa, 11 November 2025

Relevansi bahasa dan kesusastraan Jawa di tengah tantangan kontemporer menjadi topik utama dalam mata kuliah Sejarah Sastra Jawa di Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Perkuliahan yang berlangsung pada Senin, 10 November 2025, ini menghadirkan seorang alumni sekaligus praktisi dan pemerhati budaya Jawa, Paksi Raras Alit, S.S., M.A., sebagai narasumber.

Mata kuliah yang diampu oleh Dr. R. Bima Slamet Raharja, M.A., ini diikuti oleh seluruh mahasiswa angkatan 2024. Kehadiran Paksi Raras Alit bertujuan untuk memberikan perspektif praktis mengenai keberlanjutan warisan sastra di era modern.

Dalam pemaparannya, Paksi Raras Alit menegaskan bahwa ajaran dan pengetahuan yang terkandung dalam kebudayaan Jawa masih sangat relevan dengan kondisi sosial saat ini. Ia mencontohkan karya terbarunya, sebuah buku berjudul Ajaran Bahagia dari Jawa: Filosofi untuk Hidup Tenang dan Legawa. Buku tersebut ditulis dalam rangka membedah filsafat hidup Jawa untuk mencapai kebahagiaan. Menurutnya, kebijaksanaan yang termaktub dalam sastra Jawa dapat menawarkan panduan atau pengetahuan menuju ketenangan batin.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan yang sangat baik dari para mahasiswa. Antusiasme terlihat dari beragam pertanyaan yang diajukan, meskipun durasi waktu diskusi terbatas. Shabrina Fitra Azzahra, salah satu peserta mata kuliah, mengungkapkan pandangannya dalam wawancara daring pada 21 November 2025. Ia menyatakan bahwa dirinya menemukan berbagai sudut pandang lain dari sastra Jawa. 

Penyelenggaraan kegiatan ini tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga memacu semangat mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Semangat tersebut diwujudkan dalam tekad untuk nguri-uri 'melestarikan' dan ngurip-urip 'menyemarakkan' budaya Jawa. Melalui tekad kuat untuk pelestarian sekaligus kerjasama dengan berbagai pihak, pesan dan informasi berharga yang terkandung di dalam karya-karya sastra Jawa diharapkan dapat "dibumikan kembali" dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat luas.

Mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Hadiri FGD Pemetaan Naskah Kuno di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga

BeritaKegiatan MahasiswaSDGS Minggu, 2 November 2025

Mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa ikut serta dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pemetaan naskah kuno yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinpersip) Kota Salatiga, Jawa Tengah, pada Selasa, 28 Oktober 2025. Kegiatan tersebut berlangsung di ruang Sekretariat Daerah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga. Kehadiran para mahasiswa juga didampingi oleh seorang dosen pendamping, Yosephin Apriastuti Rahayu, S.S., M.Hum., dosen Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa yang membidangi filologi.

Acara dimulai dengan pembukaan dan sambutan dari Wali Kota Salatiga beserta Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga, Sri Sarwanti, S.H., M.Si., menyampaikan bahwa telah terdapat 37 naskah kuno di wilayah Salatiga. Dari jumlah tersebut, lima naskah telah selesai dialihaksarakan dan diterjemahkan. Semua data naskah telah didigitalisasi dan disimpan dalam sistem Khastara miliki Perpustakaan Nasional Republik Indonesia atau Perpusnas.

Kegiatan yang berlangsung juga diselingi penyajian tembang macapat, dan dilanjutkan dengan pemaparan materi utama mengenai pemetaan serta preservasi naskah kuno, terutama naskah-naskah yang masih disimpan di masyarakat atau nonlembaga.

Salah satu poin menarik disampaikan adalah oleh Dr. Munawar Holil, S.S., M.Hum., dosen bidang filologi dari Program Studi Sastra Daerah untuk Sastra Jawa, Universitas Indonesia. Beliau memberikan informasi tentang penemuan sebuah naskah yang berisi kisah Sri Tanjung, dengan versi cerita yang berbeda dibandingkan cerita populer. Naskah ini ditemukan oleh warga di pasar barang antik.

Kegiatan FGD ini disambut antusias para mahasiswa. Dalam wawancara pada 4 November 2025, salah seorang peserta, Novia Hikmatul Mubarokah, mengatakan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman berharga mengenai proses pengarsipan naskah diarsipkan. “Saya merasa sangat senang dan tertarik, karena pada FGD tersebut, dibahas tentang naskah-naskah kuno Kota Salatiga yang telah didokumentasikan oleh dinas kearsipan,” ujarnya.

Pemetaan naskah kuno dianggap sebagai langkah penting dalam menjaga warisan budaya dan intelektual bangsa. Naskah bukan hanya jejak kebudayaan, tetapi juga mencerminkan peradaban Nusantara, yang memuat nilai, gagasan, karya sastra, hingga beragama pengetahuan dari masa lampau.

Keikutsertaan mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa dalam kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda untuk terus melestarikan naskah, menggali informasi yang terkandung di dalamnya, serta mengembangkan pengetahuan-pengetahuan tersebut agar dapat bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, kerjasama antarpihak, dari pemerintah, akademisi, komunitas, hingga masyarakat, diharapkan agar dapat selalu terjalin sebagai bentuk upaya merawat dan melestarikan warisan budaya bangsa Indonesia.

Wayang Golek Menak: Merawat Eksistensi Seni, Sastra, dan Sejarah melalui Alih Wahana

BeritaMahasiswaSDGS Sabtu, 1 November 2025

Yogyakarta, 29 November 2025 — Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM), menggelar kegiatan bertajuk “Dari Kertas Naik ke Pentas: Workshop Alih Wahana Epos Jawa-Islam dari Teks Sastra ke Lakon Pertunjukan” di Ruang Gamelan, Gedung Margono, lantai 4 FIB UGM. Kegiatan yang terbuka untuk umum ini menarik perhatian berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, akademisi, pegiat seni dan budaya, serta masyarakat umum.

Workshop ini menjadi tempat diskusi lintas bidang yang menggabungkan pandangan dari sastra, sejarah, dan seni pertunjukan, terutama dalam konteks wayang golek Menak, sebuah warisan budaya yang merepresentasikan perpaduan antara nilai-nilai Islam, tradisi Jawa, dan seni pertunjukan wayang boneka. Tiga pembicara yang hadir dalam kegiatan ini, yakni Dr. Drs. Sudibyo, M.Hum. (Ketua Departemen Bahasa dan Sastra FIB UGM), Kusnanta Riwus Ginanjar, S.Sn. (aktor, penulis naskah, sutradara, dan dalang wayang golek Menak), serta Rinal Khaidar Ali, ST., M.Eng. (pegiat wayang golek Menak). Acara dimoderatori oleh Dr. Rudy Wiratama, S.I.P., M.A., dosen Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa.

Pemaparan materi oleh Kusnanta Riwus Ginanjar, S.Sn.

Pemaparan pertama disampaikan oleh Kusnanta Riwus Ginanjar, S.Sn. Ia memaparkan tentang keberadaan wayang golek Menak dari sisi seni dan fungsinya sebagai media pembelajaran. Selain itu, Kusnanta menekankan pentingnya upaya alih wahana karya sastra klasik agar tidak hanya berhenti sebagai teks tertulis. Hal tersebut dilakukan agar karya-karya tersebut dapat terus lestari dan dikenal masyarakat luas.

Pemaparan materi oleh Rinal Khaidar, ST.,M.Eng.

Narasumber kedua, Rinal Khaidar Ali, ST., M.Eng., menyoroti kondisi aktual wayang golek Menak di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa. Ia menyampaikan bahwa eksistensinya kini tengah mengalami kemunduran. “Pengrajin wayang golek Menak di Yogyakarta, yang lokasinya berada di daerah Sentolo, kini sudah tidak ada. Di Kebumen pun jumlahnya semakin sedikit” terangnya.

Pemaparan materi oleh Dr. drs. Sudibyo, M.Hum.

Sesi ketiga dibawakan oleh Dr. Sudibyo, M.Hum., yang mengulas dimensi sejarah dari kisah Menak. Ia menjelaskan bahwa epos Menak hadir di Persia berdasarkan kisah kepahlawanan Amir Hamzah bin Abdul Muthalib, paman dari Nabi Muhammad. Kisah tersebut kemudian menyebar ke dunia Arab dan Melayu sebelum akhirnya diadaptasi ke dalam budaya Jawa. Selanjutnya, pada masa Kasultanan Mataram Kartasura, cerita ini digubah dalam bahasa Jawa oleh carik Narawita dan kemudian diperbarui oleh pujangga Yasadipura. Menurutnya, proses pengadopsian ini tidak hanya sekadar penerjemahan, melainkan juga bentuk kreatif penyesuaian konteks budaya lokal dengan penambahan kisah-kisah selingan.

Sebagai penutup, kegiatan ini menampilkan pementasan wayang golek Menak berjudul “Menak Iskandar” oleh Dr. Rudy Wiratama, S.I.P., M.A. Lakon tersebut bersumber dari Serat Iskandar Jawi atau Caritanira Iskandar, yang digubah di Keraton Kartasura pada tahun 1729 Masehi atas perintah Kangjeng Ratu Mas Balitar, permaisuri Pakubuwana I.

Pementasan wayang golek Menak lakon “Menak Iskandar”

Lakon tersebut mengisahkan tentang perjalanan Prabu Iskandar Zulkarnain, Raja Ngerum, dalam upayanya menaklukkan dunia timur dan barat demi menyebarkan ajaran Nabi Ibrahim. Namun, perjuangannya terhalang oleh Raja Ubur dari negeri Jabarsah dan pasukan penyembah raksasa Ya’juj dan Ma’juj. Berdasarkan saran dari Nabi Kilir, Iskandar membuat tembok besar yang mengurung Ja-Makjuja hingga akhir zaman Kendati demikian, Iskandar masih khawatir bahwa Ja-Makjuja kelak akan lepas. Dirinya memohon ramuan hidup abadi kepada Nabi Kilir. Nabi Kilir kemudian berangkat ke tanah Lulmat di negeri Jaminambar, tempat telaga bernama Ma’ul Hayat berada. Selanjutnya, Nabi Kilir meminum airnya, berwudju, dan mendirikan salat di tepi telaga tersebut. Setelah selesai salat, atas takdir Tuhan, Nabi Kilir mendapatkan keabadian tanpa sempat memberikan air tersebut kepada Iskandar. Iskandar yang menunggu Nabi Kilir di pintu gua kemudian menyadari, bahwa tidak ada kekuasaan yang abadi kecuali milik Allah. Dirinya pun kembali ke kerajaan Ngerum beserta seluruh pasukannya

Workshop ini menjadi wujud nyata upaya akademik dan kultural untuk menghidupkan kembali wayang golek Menak sebagai warisan sastra dan seni pertunjukan di Indonesia. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat membangun kesadaran lintas disiplin tentang pentingnya menjaga kesinambungan tradisi sekaligus mengembangkan bentuk-bentuk baru yang relevan dengan masa kini. Selain itu, sinergi antara akademisi, seniman, dan masyarakat diharapkan dapat terus digalakkan agar seni dan sastra wayang golek Menak tetap hadir sebagai sumber inspirasi, identitas budaya, dan sarana pendidikan yang hidup di tengah masyarakat.

Sastra Menitra: Kenang-Kenangan Hangat dari Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum., untuk Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa

BeritaKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Jumat, 31 Oktober 2025

Yogyakarta, 29 Oktober 2025 — Suasana hangat dan penuh keharuan menyelimuti selasar lantai 4 Gedung Margono pada Rabu sore. Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya, menjadi saksi terselenggaranya kegiatan istimewa yang dipersembahkan oleh Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum., dosen purnatugas program studi tersebut. Dalam kesempatan itu, beliau membagikan buku berjudul Sastra Menitra kepada pihak program studi serta mahasiswa lintas angkatan sebagai bentuk kenang-kenangan dan apresiasi atas perjalanan akademik yang telah dilaluinya bersama para mahasiswa.

Buku Sastra Menitra bukan sekadar kumpulan tulisan, melainkan hasil karya kolaboratif mahasiswa angkatan 2022, 2023, dan 2024 yang mengikuti mata kuliah yang diampu oleh Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum., pada semester genap tahun akademik 2024/2025. Mata kuliah tersebut meliputi Bahasa Jawa Tulis Kreatif, Filologi, Kodikologi, Bahasa Jawa Lisan Komunikatif, dan Teks Puisi Jawa Baru.

Penyerahan buku Sestra Manitra kepada perwakilan mahasiswa angkatan 2022

Penyerahan buku Sestra Manitra kepada perwakilan mahasiswa angkatan 2023

Penyerahan buku Sestra Manitra kepada perwakilan mahasiswa angkatan 2024

Mahasiswa angkatan 2022 berkontribusi melalui karya liputan berbahasa Jawa, sementara angkatan 2023 menghadirkan hasil iluminasi berupa rubrikasi, renggan, wedana renggan, dan wedana gapura renggan. Adapun mahasiswa angkatan 2024 menulis beragam bentuk karya sastra Jawa, antara lain parikan, geguritan, macapat, sengkalan, wangsalan, saduran, piwulang, hingga dongeng.

Secara etimologis, judul Sastra Menitra bermakna “tulisan yang dirangkai dengan rasa yang dalam berdasarkan sarana yang nyata”. Makna tersebut mencerminkan kedalaman karya tulis yang dihasilkan oleh para mahasiswa melalui pemanfaatan pancaindra—penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan perasa—sebagai anugerah dan daya cipta dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Kegiatan dimulai pada pukul 16.30 dengan pembukaan dan doa yang dipimpin langsung oleh Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Dr. Daru Winarti, M.Hum. Suasana menjadi khidmat ketika seluruh peserta bersama-sama menyanyikan lagu Panyuwunan “permohonan” ciptaan almarhum Dr. I. Kuntara Wiryamartana, SJ. Situasi bertambah khidmat dengan pembacaan puisi yang dibacakan langsung oleh Noviyanti Alfitri, mahasiswa Angkatan 2024.

Memasuki sesi utama, Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum., menyerahkan secara simbolis buku Sastra Menitra kepada Dr. Daru Winarti, M.Hum., yang kemudian dilanjutkan dengan pembagian kepada para dosen dan mahasiswa. Lebih dari sekadar acara penyerahan buku, momen ini menjadi bentuk penghargaan dan kenangan yang mendalam bagi seluruh sivitas akademika.

Dalam bagian atur cecala (kata pengantar) buku tersebut, Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum., menyampaikan harapannya agar Sastra Menitra menjadi kenangan indah bagi para mahasiswa serta persembahan tulus untuk mendiang Dr. I. Kuntara Wiryamartana, SJ., yang telah menjadi guru dan panutan sedari masa studi sarjana hingga masa pengabdiannya kini.

Beliau juga berharap karya tersebut dapat menjadi pemantik semangat bagi generasi muda untuk terus belajar, mengkaji, dan melestarikan kebudayaan Jawa. “Semoga Sastra Menitra bermanfaat bagi siapa pun yang hendak menekuni bahasa, sastra, dan budaya Jawa,” tulis Dr. Sri Ratna Saktimulya

Acara penyerahan buku Sastra Menitra pun ditutup dengan suasana akrab dan penuh rasa syukur, menandai perpisahan yang indah antara seorang pendidik yang berdedikasi dan para mahasiswa yang akan meneruskan semangat pelestarian budaya Jawa di masa mendatang.

Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Merayakan 70 Tahun Berdirinya melalui Gugur Gunung ke-14

Ambal WarsaBeritaKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Rabu, 22 Oktober 2025

Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, kembali menggelar kegiatan tahunan Gugur Gunung 14 sebagai bagian dari peringatan 70 tahun berdirinya program studi tersebut. Didirikan pada 19 September 1955, Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa kini menapaki tujuh dekade perjalanan dalam pengkajian, pengembangan, dan pelestari budaya Jawa di lingkungan akademik maupun masyarakat luas.

Tahun ini, Gugur Gunung mengusung tema Tataning Ucap Sirnaning Dhesti, yang bermakna “menata ucapan untuk menghindari kesialan.” Tema tersebut menjadi dasar nilai dalam menumbuhkan semangat kegotongroyongan, persatuan, dan kebersamaan guna mencapai tujuan luhur dalam menjaga dan mewujudkan kelestarian kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaaan Jawa.

Rangkaian kegiatan pertama adalah pameran budaya Jawa yang dimulai pada 17–18 September 2025 di selasar Gedung Margono lantai 1, pukul 10.00–16.00 WIB. Dalam pameran tersebut, para pengunjung diajak menyelami berbagai wujud kebudayaan Jawa melalui permainan tradisional, alat musik gamelan, wayang kulir, naskah kuno, hingga cek weton. Tidak hanya menyaksikan, pengunjung juga dapat berinteraksi langsung dan memperoleh pengetahuan tentang makna filosofis di balik setiap budaya yang ditampilkan.

Puncak acara Gugur Gunung 14 digelar pada 19 September 2025 di Auditorium Gedung Poerbatjaraka lantai 3. Malam puncak diisi dengan beragam pementasan seni, antara lain tari klasik, tari kreasi, serta drama sendratari “Adisari: Cahaya Kasih di Balik Penaklukan.”

Hasil tangkapan layar utuh dari Kanal Pengetahuan Fakultas Ilmu Budaya (2025, 30 September) pada [13:00]. Diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=gLnTciXTCEg

Drama sendratari tersebut merupakan hasil alih wahana dari teks dan iluminasi naskah Babad Metawis Skriptorium Pakualaman yang diprakarsai oleh Sri Paku Alam II. Selain menghadirkan kekayaan seni tradisional, acara ini juga semakin istimewa dengan adanya penampilan kolaboratif mahasiswa dan mahasiswi dari Osaka University, serta menjadi momentum perpisahan dan penghargaan masa purnatugas Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum.

Kegiatan Gugur Gunung 14 tidak sekedar menjadi perayaan ulang tahun, tetapi juga sarana nyata untuk nguri-uri (melestarikan) dan ngurip-urip (menghidupkan) budaya Jawa. Melalui kegiatan ini, Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa menegaskan komitmennya dalam menjaga keberlanjutan nilai-nilai luhur kebudayaan Jawa agar tetap relevan di tengah arus modernitas.

Daftar Pustaka

Kanal Pengetahuan Fakultas Ilmu Budaya UGM. (2025, 29 September). Alih Wahana Manuskrip Kuna ke Seni Pertunjukan, Adisari: Cahaya Kasih di Balik Penaklukan [Video]., Youtube. Diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=gLnTciXTCEg.

Mahasiswa UGM Raih Prestasi dalam Temu Budaya Nusantara XXXI Imbasadi di UNY

BeritaImbasadiKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Minggu, 19 Oktober 2025

Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Daerah Se-Indonesia (Imbasadi) bersama Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sukses menyelenggarakan Temu Budaya Nusantara (TBN) ke-XXXI pada 13–16 Oktober 2025. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini mengusung tema “Satyakarta Baswara: Angiring Jantraning Basa Susastra”, yang bermakna “bersinar terang dalam mengiringi perjalanan bahasa dan sastra.”

Sebagai agenda tahunan Imbasadi, TBN XXXI menampilkan berbagai kegiatan kebudayaan dan akademik, antara lain Musyawarah Nasional, seminar kebudayaan, serta malam puncak yang diisi dengan penganugerahan lomba dan pelantikan pengurus baru Imbasadi periode 2025/2026. Acara ini menjadi wadah silaturahmi serta pertukaran gagasan antarmahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang memiliki program studi bahasa dan sastra daerah di seluruh Indonesia.

Dalam kegiatan tersebut, Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) turut berpartisipasi dengan mengirimkan tujuh delegasi. Mereka adalah Haryo Untoro (angkatan 2022), Ganes Larasati (angkatan 2023), Meifira Arini Pitaloka (angkatan 2023), Noviyanti Alfitri (angkatan 2024), Shabrina Fitra Azzahra (angkatan 2024), Eva Wulandari (angkatan 2025), dan Yogi Setiawan (angkatan 2025).

Kabar gembira datang dari dua mahasiswanya, Yogi Setiawan dan Eva Wulandari, berhasil meraih nominasi Juara Favorit Putra-Putri Imbasadi 2025. Capaian ini menjadi wujud nyata semangat mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa FIB UGM dalam mengapresiasi, melestarikan, serta mempromosikan kekayaan budaya Nusantara melalui kegiatan ilmiah dan kebudayaan.

Melalui penyelenggaraan TBN XXXI dan prestasi yang diraih, diharapkan semangat mahasiswa dalam menjaga warisan budaya daerah semakin tumbuh, sekaligus mempererat hubungan antarmahasiswa sastra daerah di seluruh Indonesia. Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa FIB UGM juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut.

Indonesia beragam, Imbasadi menyatukan

123…19

Recent Post

  • Tantangan Dalang Muda Rafi Nur Fauzy Menampilkan Wayang Gedhog di Hari Wayang Nasional
    Desember 4, 2025
  • Musyawarah Besar HMJ Kamastawa: Wreksi Pinandhita Terpilih sebagai Ketua Umum Periode 2026
    Desember 4, 2025
  • Menggali Jenis & Makna Budaya Sesajen dalam Workshop Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
    November 28, 2025
  • Studi Banding Sastra Jawa UNNES dan Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM: Pererat Silaturahmi dan Kolaborasi demi Kebudayaan Jawa yang Lestari
    November 13, 2025
  • Membincangkan Relevansi Sastra Jawa pada Masa Kini dalam Kuliah Sejarah Sastra Jawa
    November 11, 2025

Kalender

Desember 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  
« Nov    
  • Fakultas Ilmu Budaya
  • Ujian Masuk UGM
  • PPSMB
  • Alumni
  • Jurnal Humaniora
Desember 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  
« Nov    

Rilis Berita

  • Tantangan Dalang Muda Rafi Nur Fauzy Menampilkan Wayang Gedhog di Hari Wayang Nasional
    Desember 4, 2025
  • Musyawarah Besar HMJ Kamastawa: Wreksi Pinandhita Terpilih sebagai Ketua Umum Periode 2026
    Desember 4, 2025
  • Menggali Jenis & Makna Budaya Sesajen dalam Workshop Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
    November 28, 2025
Universitas Gadjah Mada

Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
Departemen Bahasa dan Sastra
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada

 

Jl. Sosiohumaniora, Bulaksumur, Yogyakarta
Telp : 0274-901134 Ext. 110, Fax : 0274-550451, WhatsApp : 081211911281
Email : nusantara@ugm.ac.id

© 2025 Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa FIB UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY