• Universitas
  • Portal Akademik
  • Perpustakaan Universitas
  • Webmail
  • Arnawa
  • UM UGM
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
Departemen Bahasa dan Sastra
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Halaman Muka
  • Profil
    • Visi & Misi
    • Tujuan
    • Keunggulan
    • Prospek Karier
    • Staf Pengajar
  • Akademik
    • Alur Kurikulum
    • Deskripsi Mata Kuliah
    • Sebaran Mata Kuliah
    • Capaian Pembelajaran
    • KONFERENSI DAN KEGIATAN INTERNASIONAL
    • Kalender Akademik
  • KPPB
    • Pengabdian
      • Pengabdian Masyarakat
      • Siniar (Anarka Lālitya)
    • Kerjasama
    • Beasiswa
    • Penelitian
      • Penelitian Staf Pengajar
      • Arsip Kajian Jawa – Arnawa
  • Kemahasiswaan
    • HMJ Kamastawa
    • Kegiatan Mahasiswa
    • Karya Mahasiswa
    • Kanal Youtube
    • Kanal Instagram
    • Gugur Gunung
  • Alumni
    • Profil Alumni
    • Form Registrasi Alumni
  • Kontak
  • Beranda
  • Mahasiswa
Arsip:

Mahasiswa

Mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Hadiri FGD Pemetaan Naskah Kuno di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga

BeritaKegiatan MahasiswaSDGS Minggu, 2 November 2025

Mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa ikut serta dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pemetaan naskah kuno yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinpersip) Kota Salatiga, Jawa Tengah, pada Selasa, 28 Oktober 2025. Kegiatan tersebut berlangsung di ruang Sekretariat Daerah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga. Kehadiran para mahasiswa juga didampingi oleh seorang dosen pendamping, Yosephin Apriastuti Rahayu, S.S., M.Hum., dosen Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa yang membidangi filologi.

Acara dimulai dengan pembukaan dan sambutan dari Wali Kota Salatiga beserta Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga, Sri Sarwanti, S.H., M.Si., menyampaikan bahwa telah terdapat 37 naskah kuno di wilayah Salatiga. Dari jumlah tersebut, lima naskah telah selesai dialihaksarakan dan diterjemahkan. Semua data naskah telah didigitalisasi dan disimpan dalam sistem Khastara miliki Perpustakaan Nasional Republik Indonesia atau Perpusnas.

Kegiatan yang berlangsung juga diselingi penyajian tembang macapat, dan dilanjutkan dengan pemaparan materi utama mengenai pemetaan serta preservasi naskah kuno, terutama naskah-naskah yang masih disimpan di masyarakat atau nonlembaga.

Salah satu poin menarik disampaikan adalah oleh Dr. Munawar Holil, S.S., M.Hum., dosen bidang filologi dari Program Studi Sastra Daerah untuk Sastra Jawa, Universitas Indonesia. Beliau memberikan informasi tentang penemuan sebuah naskah yang berisi kisah Sri Tanjung, dengan versi cerita yang berbeda dibandingkan cerita populer. Naskah ini ditemukan oleh warga di pasar barang antik.

Kegiatan FGD ini disambut antusias para mahasiswa. Dalam wawancara pada 4 November 2025, salah seorang peserta, Novia Hikmatul Mubarokah, mengatakan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman berharga mengenai proses pengarsipan naskah diarsipkan. “Saya merasa sangat senang dan tertarik, karena pada FGD tersebut, dibahas tentang naskah-naskah kuno Kota Salatiga yang telah didokumentasikan oleh dinas kearsipan,” ujarnya.

Pemetaan naskah kuno dianggap sebagai langkah penting dalam menjaga warisan budaya dan intelektual bangsa. Naskah bukan hanya jejak kebudayaan, tetapi juga mencerminkan peradaban Nusantara, yang memuat nilai, gagasan, karya sastra, hingga beragama pengetahuan dari masa lampau.

Keikutsertaan mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa dalam kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda untuk terus melestarikan naskah, menggali informasi yang terkandung di dalamnya, serta mengembangkan pengetahuan-pengetahuan tersebut agar dapat bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, kerjasama antarpihak, dari pemerintah, akademisi, komunitas, hingga masyarakat, diharapkan agar dapat selalu terjalin sebagai bentuk upaya merawat dan melestarikan warisan budaya bangsa Indonesia.

Wayang Golek Menak: Merawat Eksistensi Seni, Sastra, dan Sejarah melalui Alih Wahana

BeritaMahasiswaSDGS Sabtu, 1 November 2025

Yogyakarta, 29 November 2025 — Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM), menggelar kegiatan bertajuk “Dari Kertas Naik ke Pentas: Workshop Alih Wahana Epos Jawa-Islam dari Teks Sastra ke Lakon Pertunjukan” di Ruang Gamelan, Gedung Margono, lantai 4 FIB UGM. Kegiatan yang terbuka untuk umum ini menarik perhatian berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, akademisi, pegiat seni dan budaya, serta masyarakat umum.

Workshop ini menjadi tempat diskusi lintas bidang yang menggabungkan pandangan dari sastra, sejarah, dan seni pertunjukan, terutama dalam konteks wayang golek Menak, sebuah warisan budaya yang merepresentasikan perpaduan antara nilai-nilai Islam, tradisi Jawa, dan seni pertunjukan wayang boneka. Tiga pembicara yang hadir dalam kegiatan ini, yakni Dr. Drs. Sudibyo, M.Hum. (Ketua Departemen Bahasa dan Sastra FIB UGM), Kusnanta Riwus Ginanjar, S.Sn. (aktor, penulis naskah, sutradara, dan dalang wayang golek Menak), serta Rinal Khaidar Ali, ST., M.Eng. (pegiat wayang golek Menak). Acara dimoderatori oleh Dr. Rudy Wiratama, S.I.P., M.A., dosen Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa.

Pemaparan materi oleh Kusnanta Riwus Ginanjar, S.Sn.

Pemaparan pertama disampaikan oleh Kusnanta Riwus Ginanjar, S.Sn. Ia memaparkan tentang keberadaan wayang golek Menak dari sisi seni dan fungsinya sebagai media pembelajaran. Selain itu, Kusnanta menekankan pentingnya upaya alih wahana karya sastra klasik agar tidak hanya berhenti sebagai teks tertulis. Hal tersebut dilakukan agar karya-karya tersebut dapat terus lestari dan dikenal masyarakat luas.

Pemaparan materi oleh Rinal Khaidar, ST.,M.Eng.

Narasumber kedua, Rinal Khaidar Ali, ST., M.Eng., menyoroti kondisi aktual wayang golek Menak di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa. Ia menyampaikan bahwa eksistensinya kini tengah mengalami kemunduran. “Pengrajin wayang golek Menak di Yogyakarta, yang lokasinya berada di daerah Sentolo, kini sudah tidak ada. Di Kebumen pun jumlahnya semakin sedikit” terangnya.

Pemaparan materi oleh Dr. drs. Sudibyo, M.Hum.

Sesi ketiga dibawakan oleh Dr. Sudibyo, M.Hum., yang mengulas dimensi sejarah dari kisah Menak. Ia menjelaskan bahwa epos Menak hadir di Persia berdasarkan kisah kepahlawanan Amir Hamzah bin Abdul Muthalib, paman dari Nabi Muhammad. Kisah tersebut kemudian menyebar ke dunia Arab dan Melayu sebelum akhirnya diadaptasi ke dalam budaya Jawa. Selanjutnya, pada masa Kasultanan Mataram Kartasura, cerita ini digubah dalam bahasa Jawa oleh carik Narawita dan kemudian diperbarui oleh pujangga Yasadipura. Menurutnya, proses pengadopsian ini tidak hanya sekadar penerjemahan, melainkan juga bentuk kreatif penyesuaian konteks budaya lokal dengan penambahan kisah-kisah selingan.

Sebagai penutup, kegiatan ini menampilkan pementasan wayang golek Menak berjudul “Menak Iskandar” oleh Dr. Rudy Wiratama, S.I.P., M.A. Lakon tersebut bersumber dari Serat Iskandar Jawi atau Caritanira Iskandar, yang digubah di Keraton Kartasura pada tahun 1729 Masehi atas perintah Kangjeng Ratu Mas Balitar, permaisuri Pakubuwana I.

Pementasan wayang golek Menak lakon “Menak Iskandar”

Lakon tersebut mengisahkan tentang perjalanan Prabu Iskandar Zulkarnain, Raja Ngerum, dalam upayanya menaklukkan dunia timur dan barat demi menyebarkan ajaran Nabi Ibrahim. Namun, perjuangannya terhalang oleh Raja Ubur dari negeri Jabarsah dan pasukan penyembah raksasa Ya’juj dan Ma’juj. Berdasarkan saran dari Nabi Kilir, Iskandar membuat tembok besar yang mengurung Ja-Makjuja hingga akhir zaman Kendati demikian, Iskandar masih khawatir bahwa Ja-Makjuja kelak akan lepas. Dirinya memohon ramuan hidup abadi kepada Nabi Kilir. Nabi Kilir kemudian berangkat ke tanah Lulmat di negeri Jaminambar, tempat telaga bernama Ma’ul Hayat berada. Selanjutnya, Nabi Kilir meminum airnya, berwudju, dan mendirikan salat di tepi telaga tersebut. Setelah selesai salat, atas takdir Tuhan, Nabi Kilir mendapatkan keabadian tanpa sempat memberikan air tersebut kepada Iskandar. Iskandar yang menunggu Nabi Kilir di pintu gua kemudian menyadari, bahwa tidak ada kekuasaan yang abadi kecuali milik Allah. Dirinya pun kembali ke kerajaan Ngerum beserta seluruh pasukannya

Workshop ini menjadi wujud nyata upaya akademik dan kultural untuk menghidupkan kembali wayang golek Menak sebagai warisan sastra dan seni pertunjukan di Indonesia. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat membangun kesadaran lintas disiplin tentang pentingnya menjaga kesinambungan tradisi sekaligus mengembangkan bentuk-bentuk baru yang relevan dengan masa kini. Selain itu, sinergi antara akademisi, seniman, dan masyarakat diharapkan dapat terus digalakkan agar seni dan sastra wayang golek Menak tetap hadir sebagai sumber inspirasi, identitas budaya, dan sarana pendidikan yang hidup di tengah masyarakat.

Sastra Menitra: Kenang-Kenangan Hangat dari Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum., untuk Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa

BeritaKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Jumat, 31 Oktober 2025

Yogyakarta, 29 Oktober 2025 — Suasana hangat dan penuh keharuan menyelimuti selasar lantai 4 Gedung Margono pada Rabu sore. Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya, menjadi saksi terselenggaranya kegiatan istimewa yang dipersembahkan oleh Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum., dosen purnatugas program studi tersebut. Dalam kesempatan itu, beliau membagikan buku berjudul Sastra Menitra kepada pihak program studi serta mahasiswa lintas angkatan sebagai bentuk kenang-kenangan dan apresiasi atas perjalanan akademik yang telah dilaluinya bersama para mahasiswa.

Buku Sastra Menitra bukan sekadar kumpulan tulisan, melainkan hasil karya kolaboratif mahasiswa angkatan 2022, 2023, dan 2024 yang mengikuti mata kuliah yang diampu oleh Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum., pada semester genap tahun akademik 2024/2025. Mata kuliah tersebut meliputi Bahasa Jawa Tulis Kreatif, Filologi, Kodikologi, Bahasa Jawa Lisan Komunikatif, dan Teks Puisi Jawa Baru.

Penyerahan buku Sestra Manitra kepada perwakilan mahasiswa angkatan 2022

Penyerahan buku Sestra Manitra kepada perwakilan mahasiswa angkatan 2023

Penyerahan buku Sestra Manitra kepada perwakilan mahasiswa angkatan 2024

Mahasiswa angkatan 2022 berkontribusi melalui karya liputan berbahasa Jawa, sementara angkatan 2023 menghadirkan hasil iluminasi berupa rubrikasi, renggan, wedana renggan, dan wedana gapura renggan. Adapun mahasiswa angkatan 2024 menulis beragam bentuk karya sastra Jawa, antara lain parikan, geguritan, macapat, sengkalan, wangsalan, saduran, piwulang, hingga dongeng.

Secara etimologis, judul Sastra Menitra bermakna “tulisan yang dirangkai dengan rasa yang dalam berdasarkan sarana yang nyata”. Makna tersebut mencerminkan kedalaman karya tulis yang dihasilkan oleh para mahasiswa melalui pemanfaatan pancaindra—penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan perasa—sebagai anugerah dan daya cipta dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Kegiatan dimulai pada pukul 16.30 dengan pembukaan dan doa yang dipimpin langsung oleh Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Dr. Daru Winarti, M.Hum. Suasana menjadi khidmat ketika seluruh peserta bersama-sama menyanyikan lagu Panyuwunan “permohonan” ciptaan almarhum Dr. I. Kuntara Wiryamartana, SJ. Situasi bertambah khidmat dengan pembacaan puisi yang dibacakan langsung oleh Noviyanti Alfitri, mahasiswa Angkatan 2024.

Memasuki sesi utama, Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum., menyerahkan secara simbolis buku Sastra Menitra kepada Dr. Daru Winarti, M.Hum., yang kemudian dilanjutkan dengan pembagian kepada para dosen dan mahasiswa. Lebih dari sekadar acara penyerahan buku, momen ini menjadi bentuk penghargaan dan kenangan yang mendalam bagi seluruh sivitas akademika.

Dalam bagian atur cecala (kata pengantar) buku tersebut, Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum., menyampaikan harapannya agar Sastra Menitra menjadi kenangan indah bagi para mahasiswa serta persembahan tulus untuk mendiang Dr. I. Kuntara Wiryamartana, SJ., yang telah menjadi guru dan panutan sedari masa studi sarjana hingga masa pengabdiannya kini.

Beliau juga berharap karya tersebut dapat menjadi pemantik semangat bagi generasi muda untuk terus belajar, mengkaji, dan melestarikan kebudayaan Jawa. “Semoga Sastra Menitra bermanfaat bagi siapa pun yang hendak menekuni bahasa, sastra, dan budaya Jawa,” tulis Dr. Sri Ratna Saktimulya

Acara penyerahan buku Sastra Menitra pun ditutup dengan suasana akrab dan penuh rasa syukur, menandai perpisahan yang indah antara seorang pendidik yang berdedikasi dan para mahasiswa yang akan meneruskan semangat pelestarian budaya Jawa di masa mendatang.

Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Merayakan 70 Tahun Berdirinya melalui Gugur Gunung ke-14

Ambal WarsaBeritaKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Rabu, 22 Oktober 2025

Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, kembali menggelar kegiatan tahunan Gugur Gunung 14 sebagai bagian dari peringatan 70 tahun berdirinya program studi tersebut. Didirikan pada 19 September 1955, Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa kini menapaki tujuh dekade perjalanan dalam pengkajian, pengembangan, dan pelestari budaya Jawa di lingkungan akademik maupun masyarakat luas.

Tahun ini, Gugur Gunung mengusung tema Tataning Ucap Sirnaning Dhesti, yang bermakna “menata ucapan untuk menghindari kesialan.” Tema tersebut menjadi dasar nilai dalam menumbuhkan semangat kegotongroyongan, persatuan, dan kebersamaan guna mencapai tujuan luhur dalam menjaga dan mewujudkan kelestarian kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaaan Jawa.

Rangkaian kegiatan pertama adalah pameran budaya Jawa yang dimulai pada 17–18 September 2025 di selasar Gedung Margono lantai 1, pukul 10.00–16.00 WIB. Dalam pameran tersebut, para pengunjung diajak menyelami berbagai wujud kebudayaan Jawa melalui permainan tradisional, alat musik gamelan, wayang kulir, naskah kuno, hingga cek weton. Tidak hanya menyaksikan, pengunjung juga dapat berinteraksi langsung dan memperoleh pengetahuan tentang makna filosofis di balik setiap budaya yang ditampilkan.

Puncak acara Gugur Gunung 14 digelar pada 19 September 2025 di Auditorium Gedung Poerbatjaraka lantai 3. Malam puncak diisi dengan beragam pementasan seni, antara lain tari klasik, tari kreasi, serta drama sendratari “Adisari: Cahaya Kasih di Balik Penaklukan.”

Hasil tangkapan layar utuh dari Kanal Pengetahuan Fakultas Ilmu Budaya (2025, 30 September) pada [13:00]. Diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=gLnTciXTCEg

Drama sendratari tersebut merupakan hasil alih wahana dari teks dan iluminasi naskah Babad Metawis Skriptorium Pakualaman yang diprakarsai oleh Sri Paku Alam II. Selain menghadirkan kekayaan seni tradisional, acara ini juga semakin istimewa dengan adanya penampilan kolaboratif mahasiswa dan mahasiswi dari Osaka University, serta menjadi momentum perpisahan dan penghargaan masa purnatugas Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum.

Kegiatan Gugur Gunung 14 tidak sekedar menjadi perayaan ulang tahun, tetapi juga sarana nyata untuk nguri-uri (melestarikan) dan ngurip-urip (menghidupkan) budaya Jawa. Melalui kegiatan ini, Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa menegaskan komitmennya dalam menjaga keberlanjutan nilai-nilai luhur kebudayaan Jawa agar tetap relevan di tengah arus modernitas.

Daftar Pustaka

Kanal Pengetahuan Fakultas Ilmu Budaya UGM. (2025, 29 September). Alih Wahana Manuskrip Kuna ke Seni Pertunjukan, Adisari: Cahaya Kasih di Balik Penaklukan [Video]., Youtube. Diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=gLnTciXTCEg.

Mahasiswa UGM Raih Prestasi dalam Temu Budaya Nusantara XXXI Imbasadi di UNY

BeritaImbasadiKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Minggu, 19 Oktober 2025

Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Daerah Se-Indonesia (Imbasadi) bersama Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sukses menyelenggarakan Temu Budaya Nusantara (TBN) ke-XXXI pada 13–16 Oktober 2025. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini mengusung tema “Satyakarta Baswara: Angiring Jantraning Basa Susastra”, yang bermakna “bersinar terang dalam mengiringi perjalanan bahasa dan sastra.”

Sebagai agenda tahunan Imbasadi, TBN XXXI menampilkan berbagai kegiatan kebudayaan dan akademik, antara lain Musyawarah Nasional, seminar kebudayaan, serta malam puncak yang diisi dengan penganugerahan lomba dan pelantikan pengurus baru Imbasadi periode 2025/2026. Acara ini menjadi wadah silaturahmi serta pertukaran gagasan antarmahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang memiliki program studi bahasa dan sastra daerah di seluruh Indonesia.

Dalam kegiatan tersebut, Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) turut berpartisipasi dengan mengirimkan tujuh delegasi. Mereka adalah Haryo Untoro (angkatan 2022), Ganes Larasati (angkatan 2023), Meifira Arini Pitaloka (angkatan 2023), Noviyanti Alfitri (angkatan 2024), Shabrina Fitra Azzahra (angkatan 2024), Eva Wulandari (angkatan 2025), dan Yogi Setiawan (angkatan 2025).

Kabar gembira datang dari dua mahasiswanya, Yogi Setiawan dan Eva Wulandari, berhasil meraih nominasi Juara Favorit Putra-Putri Imbasadi 2025. Capaian ini menjadi wujud nyata semangat mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa FIB UGM dalam mengapresiasi, melestarikan, serta mempromosikan kekayaan budaya Nusantara melalui kegiatan ilmiah dan kebudayaan.

Melalui penyelenggaraan TBN XXXI dan prestasi yang diraih, diharapkan semangat mahasiswa dalam menjaga warisan budaya daerah semakin tumbuh, sekaligus mempererat hubungan antarmahasiswa sastra daerah di seluruh Indonesia. Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa FIB UGM juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut.

Indonesia beragam, Imbasadi menyatukan

Mahasiswa Osaka University Ikuti Program Pembelajaran Budaya Jawa di UGM

BeritaKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Rabu, 1 Oktober 2025

Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM), menerima kunjungan mahasiswa Osaka University, Jepang, pada 10–20 September 2025. Selama sepuluh hari, mereka mempelajari Bahasa Indonesia sekaligus mendalami budaya Jawa di Yogyakarta, didampingi dosen Prof. Dr. Yumi Sugahara.

Kegiatan meliputi kunjungan ke Pura Pakualaman, Kampung Wotawati, Diorama Arsip Jogja, Keraton Yogyakarta, Museum Sonobudoyo, hingga Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Selain itu, mahasiswa Osaka mendapatkan pendampingan dari mahasiswa UGM yang berperan sebagai tutor sekaligus mitra percakapan seputar kebiasaan hidup masyarakat Indonesia.

Acara penutupan digelar pada 19 September 2025 dengan presentasi hasil observasi di FIB UGM. Pada malam harinya, rombongan mahasiswa Osaka University turut tampil dalam acara Gugur Gunung XIV di Auditorium Poerbatjaraka dengan membawakan dua buah lagu, yaitu Tsubasa wo kudasai dan Doraemon no Uta versi bahasa Indonesia. Kunjungan diakhiri pada 20 September 2025 dengan kepulangan mahasiswa ke Jepang.

Program ini menjadi bentuk penguatan kerjasama akademik antara Universitas Gadjah Mada dan Osaka University. Diharapkan, kunjungan budaya ini tidak semata-mata menjadi ajang kerjasama akademik, melainkan juga wadah pembelajaran dan pemahaman antarbudaya. Selain itu, kegiatan ini turut berkontribusi pada pengenalan dan pelestarian nilai-nilai budaya yang menjadi identitas kedua bangsa. Dengan demikian, program ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek pendidikan berkualitas (poin 4) dan kemitraan untuk mencapai tujuan bersama (poin 17).

Mahasiswa UGM Lestarikan Aksara Jawa Lewat Program KKN-PPM “P4 Carakan”

BeritaKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Rabu, 3 September 2025

Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM), sebuah program pengabdian mahasiswa yang menjadi tradisi akademik sekaligus bentuk tanggung jawab sosial perguruan tinggi kepada masyarakat. Program yang berlangsung selama 50 hari, mulai 20 Juni hingga 8 Agustus 2025 ini, menempatkan mahasiswa di berbagai daerah untuk berinteraksi dengan masyarakat, mengidentifikasi kebutuhan, serta menghadirkan solusi kreatif berbasis keilmuan. Dari sekian banyak program yang diinisiasi mahasiswa, salah satu yang menarik perhatian adalah P4 Carakan (Pengenalan, Pembelajaran, Pelatihan, dan Penerapan Carakan), sebuah upaya konkret untuk melestarikan sekaligus membumikan Aksara Jawa di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Program ini digagas oleh Dhiny Maulina Mahanani, mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, dan dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Pacitan, Desa Bungur, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Dhiny menjelaskan, latar belakang program ini berangkat dari rendahnya minat siswa dalam mempelajari muatan lokal, terutama materi Aksara Jawa yang kerap dianggap rumit. Oleh sebab itu, dirinya menyusun metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan. Kegiatan dimulai dengan pemutaran video animasi mengenai sejarah Aksara Jawa, dilanjutkan dengan pengenalan dasar-dasar Carakan, aturan penggunaannya, serta kuis interaktif berhadiah untuk melatih keberanian siswa dalam berpendapat. Hal tersebut membuahkan dengan antusiasme siswa yang terbukti meningkat, melalui keaktifan dan beragam pertanyaan yang diutarakan

“Tujuan dari program ini adalah menghilangkan anggapan bahwa belajar Aksara Jawa itu sulit, sekaligus meningkatkan minat generasi muda terhadap pengetahuan lokal. Ini menjadi bagian dari upaya nyata dalam melestarikan budaya Jawa,” ujar Dhiny dalam wawancara daring, 30 September 2025.

Pada awalnya, program direncanakan hanya akan ditujukan hanya untuk siswa kelas 3. Namun, berkat dukungan pihak sekolah, target pengajaran meluas menjadi seluruh siswa kelas 1-6 dengan total peserta 109 siswa. Kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam penyelenggaraan program.

Meski menghadapi tantangan dalam mengelola jumlah siswa yang cukup besar, Dhiny mengaku terbantu dengan metode interaktif yang mampu menjaga fokus dan semangat peserta. Dukungan dari pihak sekolah juga menjadi kunci sukses terselenggaranya program ini. “Saya bangga dan bahagia karena dapat membagikam ilmu serta berhasil menarik hati siswa untuk belajar pengetahuan lokal. Saya juga terharu sebab seluruh guru & siswa merasakan perubahan terhadap semangat siswa dalam belajar,” tambahnya.

Kehadiran program P4 Carakan menjadi contoh bagaimana kegiatan KKN dapat berfungsi untuk memberdayakan masyarakat sekaligus membumikan budaya lokal yang mulai terpinggirkan. Program P4 Carakan menjadi bukti bahwa upaya nguri-uri (melestarikan) dan ngurip-urip (menghidupkan) budaya dapat dimulai dari ruang kelas kecil di daerah. Dengan kerjasama yang berkesinambungan, pelestarian budaya tidak hanya terhenti pada tataran simbolik, melainkan juga dapat menemukan relevansinya di tengah kehidupan masyarakat, yakni sebagai bentuk identitas bangsa dan kekayaan budaya Nusantara.

Mahasiswa UGM Jalankan Program “Sira Saraja” (Sinau Rame Aksara Jawa) untuk Sosialisasi Penggunaan Aksara dan Bahasa Jawa di Blitar

BeritaKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Selasa, 2 September 2025

Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) selama 50 hari, mulai dari tanggal 20 Juni-8 Agustus 2025. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa dan mahasiswi ditugaskan untuk mengabdi dengan melaksanakan program-programnya dengan tujuan pemberdayaan masyarakat. Begitu juga dengan Yudha Adhistira, mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa yang melaksanakan program “Sira Saraja” (Sinau Rame Aksara Jawa).  di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Program ini berfokus pada sosialisasi penggunaan aksara dan bahasa Jawa kepada siswa tingkat SD hingga SMA di Desa Bululalang dan Kecamatan Bakung, dengan menyoroti sejumlah kekeliruan umum, seperti penggunaan kata “makempal” dan “tedhak sungging,” serta kekeliruan penulisan nama desa maupun tempat umum di platform digital seperti Google Maps.

Dalam wawancara daring pada 31 Agustus 2025, Yudha menjelaskan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk mengurangi salah kaprah penggunaan aksara dan bahasa Jawa, sekaligus menumbuhkan motivasi dan minat generasi muda terhadap  objek bahasa Jawa. “Untuk menarik minat tersebut, materi yang disusun tentunya dibuat dengan menarik, seperti menampilkan beberapa contoh manuskrip naskah Jawa yang indah, melakukan studi kasus terhadap karya-karya pop berbahasa Jawa, serta mengenalkan potensi objek dan wisata terkait kebudayaan Jawa yang ada di daerah Blitar”, terangnya.

Namun, pelaksanaan program ini tidak lepas dari tantangan. Yudha mengungkapkan masih kurangnya tenaga pendidik yang ahli dalam bidang Bahasa Jawa serta terbatasnya lembar kerja siswa (LKS) yang berfokus pada aksara Jawa. Kendati demikian, semangat siswa tetap terlihat melalui keaktifan bertanya dan berinteraksi selama kegiatan. “Kondisi tadi cukup seru dan menantang, terutama ketika memberikan hal baru yang dapat menarik minat anak-anak. Meskipun terdapat beberapa kesulitan, antusiasme anak-anak melalui interaksi dan banyak pertanyaan yang diajukan terhadap pengajaran ini merupakan kebahagiaan tersendiri,” tambahnya.

Program Sira Saraja juga menjadi refleksi atas pentingnya menjaga bahasa daerah sebagai identitas bangsa. Slogan bahasa adalah jiwa bangsa kiranya relevan dalam upaya pemertahanan dan pengembangan bahasa daerah. Kondisi di Desa Bululalang dan Kecamatan Bakung menjadi contoh konkret mengenai kondisi bahasa daerah terkini yang semakin ‘asing’ di tangan para penuturnya.

Sejalan dengan hal itu, dalam pidato guru besarnya, Prof.Dr. Hendrokumoro, M.Hum., dosen Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa sekaligus guru besar bidang Linguistik FIB UGM, menekankan pentingnya pendekatan pembelajaran bahasa daerah yang fleksibel, menyenangkan, dan relevan (Hendrokumoro 2025, 8 Mei). Hal tersebut merupakan strategi penting agar para pembelajar bahasa daerah, terutama penutur jati, dapat terus nguri-uri (melestarikan) dan ngurip-urip (menghidupkan) bahasa daerah sebagai bentuk identitas bangsa. Karenanya, sinergi antara berbagai pihak diperlukan sebagai usaha bersama dalam upaya pemertahanan serta pengembangan bahasa daerah di Indonesia.

 

Daftar Pustaka

Hendrokumoro. [Universitas Gadjah Mada]. (2025, 8 Mei). Pengukuhan Prof. Dr. Hendrokumoro, M.Hum., Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya UGM. [Video]. Youtube. Diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=1d6PJDguBFk.

HMJ Kamastawa Mengabdi kepada Masyarakat melalui Bakti Sosial dan Mengajar

BeritaKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Senin, 1 September 2025

Minggu (24/08/2025), HMJ Kamastawa melaksanakan bakti sosial dan mengajar di Panti Asuhan Anak Yatim dan Dhuafa Darun Najah, Kelurahan Maguwoharjo, Depok, Sleman. Kegiatan yang digagas oleh Divisi Sosial Masyarakat dan Divisi Keilmuan ini merupakan wujud kepedulian sosial serta pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dalam rangka mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Adapun sasaran kegiatan adalah anak-anak yatim dan dhuafa, dengan fokus pembelajaran diberikan kepada siswa perempuan tingkat SMA.

Sebelum dilaksanakan bakti sosial, Divisi Sosial Masyarakat membuka donasi uang dan barang, antara lain buku bacaan, alat tulis, hingga alat kebersihan. Donasi tersebut kemudian disalurkan untuk memenuhi kebutuhan Panti Darun Najah.

Rangkaian acara diawali dengan kegiatan mengajar yang dipandu oleh Divisi Keilmuan dengan tema aksara Jawa dan cara penulisannya. Dalam sesi ini, mahasiswa menghadirkan permainan kelompok yang bersifat interaktif. Peserta diminta menjawab pertanyaan secara berebut, dan setiap jawaban yang benar serta cepat akan mendapatkan poin. Setelah permainan berakhir, kelompok dengan perolehan poin terbanyak berhak memperoleh hadiah.

Kegiatan dilanjutkan dengan bakti sosial oleh Divisi Sosial Masyarakat, yang menyumbangkan makanan ringan dan kebutuhan panti seperti sapu, boks, dan lain sebagainya. Dana belanja kebutuhan tersebut didapatkan dari open donasi yang sudah dibuka sebelumnya.

Acara ditutup dengan prosesi penyerahan kenang-kenangan simbolis berupa plakat dan penyerahan donasi dari ketua HMJ Kamastawa kepada perwakilan pengurus Panti Asuhan Darun Najah. Tak lupa mahasiswa dan teman-teman panti melaksanakan sesi foto bersama untuk kenang-kenangan dan saling berbagi cerita.

Kegiatan Kamastawa mengabdi dilaksanakan bukan semata-mata mengerjakan program kerja saja, melainkan juga ruang belajar bersama yang memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa maupun anak-anak panti. Selain itu, kegiatan ini turut mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs) dalam aspek kesehatan, pendidikan, kesetaraan, serta komunitas dan kemitraan yang berkelanjutan.

HMJ Kamastawa Sosialisasikan Sistem KRS dan Kurikulum kepada Mahasiswa Baru

BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Senin, 18 Agustus 2025

Menjelang pelaksanaan pengisian mata kuliah pertama melalui sistem Simaster, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Keluarga Mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, (HMJ Kamastawa), mengadakan sosialisasi mengenai Sistem Kredit Rencana Studi (KRS) dan kurikulum bagi mahasiswa baru angkatan 2025. Kegiatan tersebut berlangsung pada Selasa, 12 Agustus 2025, pukul 13.00–15.00 WIB di ruang M403, lantai 4, Gedung Margono, FIB UGM. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengurangi kebingungan mahasiswa baru dalam mengisi KRS yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis–Jumat, 14–15 Agustus 2025.

Materi sosialisasi disampaikan oleh Meifira Arini Pitaloka, atau yang akrab disapa Fifi, selaku Ketua Divisi Keilmuan HMJ Kamastawa. Ia menjelaskan berbagai informasi penting terkait perkuliahan, mulai dari mata kuliah dan jumlah SKS, mekanisme pengambilan serta pembatalan mata kuliah, penggunaan Simaster, hingga pemahaman kurikulum.

Dalam pemaparannya, Fifi menggunakan metode kreatif dengan menghadirkan media komik strip sebagai alat bantu visual. Cara tersebut berhasil meningkatkan perhatian sekaligus antusiasme mahasiswa baru. Suasana sosialisasi pun berlangsung serius namun tetap interaktif, terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta kepada pemateri.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa baru diharapkan memiliki pemahaman yang jelas mengenai tata cara pengisian KRS serta memperoleh bekal awal dalam menjalani dinamika perkuliahan. HMJ Kamastawa menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi mahasiswa dalam proses adaptasi akademik dan kehidupan kampus.

123…18

Recent Post

  • Mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Hadiri FGD Pemetaan Naskah Kuno di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga
    November 2, 2025
  • Wayang Golek Menak: Merawat Eksistensi Seni, Sastra, dan Sejarah melalui Alih Wahana
    November 1, 2025
  • Sastra Menitra: Kenang-Kenangan Hangat dari Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum., untuk Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
    Oktober 31, 2025
  • Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Merayakan 70 Tahun Berdirinya melalui Gugur Gunung ke-14
    Oktober 22, 2025
  • Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Berpartisipasi dalam Kegiatan Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) 2025
    Oktober 22, 2025

Kalender

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    
  • Fakultas Ilmu Budaya
  • Ujian Masuk UGM
  • PPSMB
  • Alumni
  • Jurnal Humaniora
November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    

Rilis Berita

  • Mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Hadiri FGD Pemetaan Naskah Kuno di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga
    November 2, 2025
  • Wayang Golek Menak: Merawat Eksistensi Seni, Sastra, dan Sejarah melalui Alih Wahana
    November 1, 2025
  • Sastra Menitra: Kenang-Kenangan Hangat dari Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum., untuk Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
    Oktober 31, 2025
Universitas Gadjah Mada

Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
Departemen Bahasa dan Sastra
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada

 

Jl. Sosiohumaniora, Bulaksumur, Yogyakarta
Telp : 0274-901134 Ext. 110, Fax : 0274-550451, WhatsApp : 081211911281
Email : nusantara@ugm.ac.id

© 2025 Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa FIB UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY