Cakra Manggala, Kabinet Baru Kamastawa

Kabinet Cakra Manggala merupakan nama kabinet yang dipilih oleh pengurus harian Keluarga Mahasiswa Sastra Jawa (Kamastawa) periode 2022/2023. Nama “Cakra Manggala” diambil dari “cakra” yang diwujudkan sebagai senjata bundar bergerigi. Dari “cakra” ini pengurus harian memiliki harapan besar agar pengurus kabinet Cakra Manggala mampu bekerja keras secara berkelanjutan dan mencengkeram kuat pada masing-masing bidangnya. Selain itu, cakra juga dapat diartikan nitik atau niteni. Melalui perumpamaan tersebut kabinet Cakra Manggala diharapkan dapat bekerja dengan teliti.

Sedangkan “manggala” yang terinspirasi dari penutup kepala yang dikenakan oleh Sultan Agung. “Manggala” sebagai simbol berkah dan pemimpin sehingga kabinet ini diharapkan menjadi kabinet yang selalu dipenuhi berkah dan keberuntungan serta dapat menjadi penggerak untuk mahasiswa Sastra Jawa secara keseluruhan. Oleh karena itu, dari “Cakra Manggala” ini, para pengurus harian berharap kabinet Cakra Manggala dapat bekerja sama secara teliti dan optimal, baik dalam bidang masing-masing maupun secara keseluruhan, serta selalu dipenuhi berkah dan keberuntungan di setiap proses yang dilalui.

Pada kepengurusan baru ini, anggota pengurus harian Kabinet Cakra Manggala merupakan mahasiswa aktif S1 dari tahun kedua dan ketiga. Adapun jumlah pengurus harian Kabinet Cakra Manggala adalah 46 orang, dengan pembagian satu orang sebagai ketua, satu wakil ketua, dua bendahara, dua sekretaris, lima orang di divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia, enam orang di divisi Relasi Publik dan Organisasi, enam orang di divisi Sosial Masyrakat, empat orang di divisi Media dan Informasi, lima orang di divisi Keilmuan, lima orang di divisi Kewirugistik, dan sembilan orang di divisi Minat dan Bakat.

Melalui berbagai program kerja yang telah di buat serta bimbingan dari Bapak Imam Prakoso sebagai pembina, pengurus harian Kamastawa kabinet Cakra Manggala berharap bisa terus membawa nama baik Sastra Jawa serta memberikan kontribusi secara optimal untuk program studi Sastra Jawa. Selain itu, keberhasilan segala program yang telah dibuat juga tidak lepas dari dukungan seluruh mahasiswa Sastra Jawa, oleh karena itu, harapan akan kerja sama yang optimal juga menjadi cita-cita kepengurusan baru ini, sehingga baik dari pengurus maupun non-pengurus dapat bekerja sama untuk mempertahankan nama baik Sastra Jawa.