Seminar “Pembacaan Ulang Kolofon Manuskrip, Arsip, Tinggalan Arkeologi, dan Tradisi Lisan Naskah-Naskah Skriptorium Merapi-Merbabu” Bersama Rendra Agusta, S.S., M.Sos.

Kamis (24/11/2022), Program Studi Sastra Jawa menyelenggarakan seminar bertajuk "Pembacaan Ulang Kolofon Manuskrip, Arsip, Tinggalan Arkeologi, dan Tradisi Lisan Naskah-Naskah Skriptorium Merapi-Merbabu" dilaksanakan di gedung Soegondo ruang 709, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Acara yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB ini dihadiri oleh mahasiswa Prodi Sastra Jawa UGM serta hadirin, khususnya yang tertarik dengan naskah-naskah skriptorium Merapi-Merbabu.

Seminar ini menghadirkan Bima Slamet Raharja, S.S., M.A., salah seorang dosen Sastra Jawa UGM, sebagai moderator. Lengkap dengan salah satu mahasiswi Sastra Jawa, Marsha Allifia Nadhira, sebagai Master of Ceremony (MC).

Pemateri pada acara ini adalah Rendra Agusta, S.S., M.Sos., seorang peneliti dan pemerhati naskah-naskah kuno dalam fokus bidang Jawa Kuna dan Jawa Baru. Beliau juga merupakan pendiri dari Strada Institute, sebuah komunitas yang bergerak dalam penelitian independen terkait isu pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan obyek kebudayaan berbasis teks baik manuskrip ataupun prasasti. Dalam seminar ini, Rendra Agusta, S.S., M.Sos., membimbing para peserta untuk berkenalan dengan naskah-naskah skriptorim Merapi-Merbabu dan mengeksplorasi jejak tradisi dan nilai kearifan lokal yang terkandung di dalamnya.

Salah satu hal menarik yang disampaikan beliau adalah tentang istilah naskah-naskah Merapi-Merbabu itu sendiri. “Istilahnya berubah-ubah. Mulai dari naskah-naskah Merbabu, naskah Merbabu-Merapi, kemudian di katalog ditulis Merapi-Merbabu” demikian disampaikan oleh Rendra Agusta, S.S., M.Sos. “Penyebutan yang belakangan ada di disertasi Abimardha (Dr. Abimardha Kurniawan, M.A.) yang menyebutnya dengan naskah-naskah pegunungan, karena naskah-naskah ini tidak hanya ditemukan di Merapi-Merbabu, juga di Lawu, Wilis, Telomoyo, Andong, Ungaran , dan kemungkinan lebih luas lagi.” Lanjut beliau.

Setelah Rendra Agusta, S.S., M.Sos., selesai dengan pemaparannya, sesi pertanyaan dibuka oleh oleh moderator. Peserta seminar sangat antusias dalam mengikuti acara ini, terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada pemateri pada sesi pertanyaan. 

Dengan diselenggarakannya seminar ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta tentang kolofon naskah-naskah skriptorium Merapi-Merbabu sebagaimana yang disampaikan oleh Arsanti Wulandari S.S, M.Hum., dalam sambutan perwakilan ketua prodi. 

“Harapan bagi kami bagi Prodi Sastra Jawa, dengan paparan yang akan disampaikan oleh Mas Rendra pada hari ini, kita akan belajar dengan melihat dan mengetahui seperti apa kolofon-kolofon yang ada, melacak ada di mana letak kolofon-kolofon itu dan dapat menangkap sebuah konsep dan konteks dari yang kita baca” ujar beliau.