Macapatan Jumat Legen, Mengaji dan Mengkaji Serat Panitisastra

Yogyakarta (03/11/2023) – Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Gadjah Mada (UGM), mengadakan kegiatan Macapatan Jumat Legen pada hari Kamis malam (02/11/2023) dengan bertempat di Pusat Kajian Jawa (PUSAKA JAWA), Jl. Bungur No. F9, kompleks Perum UGM, Caturtunggal, Depok, Sleman.

Kegiatan yang berkolaborasi dengan PUSAKA JAWA UGM kali ini mengangkat sebuah karya Sastra Jawa yang dibuat pada masa Sri Susuhan Pakubuwana VII dan digubah oleh Yasadipura II, yakni Serat Panitisastra. Serat berisi tentang piwulang mengenai pedoman mengenai etika yang bijaksana dan moral-moral baik yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Serat Panitisastra yang ditembangkan adalah hasil dari alih aksara yang dilakukan oleh Alexander Sudewa. Dalam karya sastra tersebut mengandung 10 pupuh yang di antaranya:

  • Dhandhanggula 10 bait,
  • Sinom 16 bait,
  • Gambuh 13 bait,
  • Pocung 19 bait,
  • Dhandanggula 14 bait,
  • Kinanthi 20 bait,
  • Asmaradana 18 bait,
  • Sinom 15 bait,
  • Jurudemung 9 bait
  • Dhandhanggula 19 bait.

Macapatan Jumat Legen ini menghadirkan R. Putra Sukaca (Angkatan 2020) sebagai MC atau Pewara, Rudy Wiratama, S.I.P., M.A. sebagai pemateri, dan para penampil dari Gamelan Mahasiswa Sastra Nusantara (GAMASUTRA). Para peserta terdiri atas Mahasiswa, dosen, hingga dari Balai Bahasa Yogyakarta dan Komunitas Pemasyarakatan Sastra Lama Jumat Legen. Para peserta amat antusias dalam mengikuti kegiatan Macapatan Jumat Legen, ditandai dengan keaktifan peserta dalam mendapat giliran membaca dan bertanya. Penampilan dari GAMASUTRA dalam menembangkan Serat Panitisastra memberikan kesan Kebudayaan Jawa yang Indah nan luhur ini.

Tujuan dari diadakannya Macapatan Jumat Legen adalah untuk melestarikan tradisi tembang Jawa, sekaligus mengenalkan tradisi tersebut kepada generasi muda saat ini. Selain itu juga, diharapkan pesan moral yang terkandung di dalam Serat Panitisastra dapat dipahami dan dipraktikan dalam berkehidupan. Dengan demikian, tujuan-tujuan tersebut selaras dengan salah satu misi dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’S), yakni memperbaiki dan mengembangkan kualitas pendidikan.