Memahami Naskah Koleksi Widyabudaya Keraton Ngayogyakarta dan Koleksi Widyapustaka Pura Pakualaman serta Tahapan Restorasinya

Pada hari Senin, 27 Mei 2024, Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa mengadakan kuliah lapangan dalam rangka mata kuliah Kodikologi. Kegiatan ini diselenggarakan di Perpustakaan Widyabudaya Keraton Ngayogyakarta dan Perpustakaan Widyapustaka Pura Pakualaman. Para peserta kegiatan ini adalah mahasiswa peserta mata kuliah Kodikologi 2024, dipandu oleh Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum., sebagai dosen pengampu mata kuliah tersebut.

Dalam kuliah lapangan ini, mahasiswa mendapat kesempatan untuk melihat dan mempelajari secara langsung manuskrip, arsip, dan upaya preservasi naskah-naskah tersebut. Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Widyabudaya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Di sini, mahasiswa dijamu terlebih dahulu dengan minuman teh hangat khas Keraton Yogyakarta. Setelah itu, mereka dibagi menjadi empat kelompok dan dipandu oleh abdi dalem untuk mengamati secara mendalam koleksi manuskrip, arsip, dan proses restorasinya.

Mahasiswa  mengamati penjelasan dan menikmati jamuan yang disediakan oleh Keraton Yogyakarta.

Lokasi kedua yang dikunjugi adalah Perpustakaan Widyapustaka Pura Pakualaman. Pada tempat tersebut, para peserta disuguhi jamu beras kencur dan beberapa hidangan tradisional. Setelah menikmati hidangan, para peserta diberi kesempatan untuk melihat langsung koleksi manuskrip dan arsip. Mereka juga mendengarkan penjelasan dari pustakawan mengenai kondisi, aspek, dan pelestarian naskah-naskah tersebut.

Mahasiswa mendengarkan penjelasan dari dosen pembimbing Mata Kuliah

Pelaksanaan kuliah lapangan ini berjalan dengan baik dan lancar. Para mahasiswa sangat antusias, terlihat dari tingginya rasa ingin tahu mereka terhadap berbagai koleksi naskah dan arsip, serta tahap-tahap revitalisasinya. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai ajang pelestarian dalam bentuk pengenalan budaya Indonesia, khususnya budaya Jawa, kepada generasi muda. Dengan demikian, diharapkan rasa cinta terhadap budaya bangsa pada generasi muda terus tumbuh dan dapat diwujudkan dalam upaya-upaya nyata untuk tetap nguri-uri (melestarikan) dan ngurip-urip (menghidupkan) jati diri bangsa tersebut.

Keberadaan berbagai manuskrip dan arsip merupakan sumber jejak sejarah sekaligus cermin dari kehidupan budaya pada masanya. Oleh karena itu, pelestarian bukti-bukti sejarah dan penggalian informasi di dalamnya perlu dilakukan sebagai langkah untuk memahami bentuk kebudayaan, pengetahuan, sejarah, dan kejayaan Nusantara. Selain itu, sinergi dari berbagai pihak diperlukan demi mewujudkan hal tersebut. Hal ini sejalan dengan poin keempat dan poin ketujuh belas pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yaitu menghadirkan dan meningkatkan kualitas pendidikan serta kerjasama antarkemitraan untuk mencapai tujuan.

 

Penulis          : Nanda Nursa Alya & Haryo Untoro

Editor             : Haryo Untoro