Labuhan di Pantai Glagah: Kesempatan Mahasiswa untuk Berinteraksi Langsung dengan Kebudayaan Jawa

Rabu (17/07/2024), Pura Pakualaman melaksanakan upacara adat Labuhan yang bertempat di Pantai Glagah, Kalurahan Glagah, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta. Upacara Labuhan ini dilakukan setiap 10 Muharram atau 10 Sura. Bersama dengan dosen sekaligus abdi dalem Pura Pakualaman, Dr. Ratna Saktimulya, M.Hum., sebanyak 20 mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (FIB UGM) berkesempatan mengikuti prosesi adat Labuhan tersebut.

Dalam pelaksanaannya, terdapat ketentuan khusus berupa busana yang harus dikenakan oleh para mahasiswa. Busana mahasiswa adalah baju adat pranakan dan jarit, sedangkan busana mahasiswi adalah kebaya beserta jarit. Para peserta berkumpul pada pukul 06.00 WIB di Pura Pakualaman sebelum melanjutkan perjalanan menuju Pesanggrahan Glagah menggunakan bus. Sesampainya di sana, mahasiswa mengikuti rangkaian upacara dan pemberkatan. Ubarampe yang telah didoakan kemudian diarak dan para partisipan mengikutinya menuju Joglo Labuhan. Beberapa gunungan kemudian dilarung ke laut.

Pengadaan tradisi Labuhan ini adalah sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, mendoakan para leluhur, serta mengharapkan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan bagi masyarakat. Bagi para mahasiswa, tradisi Labuhan di Pantai Glagah merupakan kesempatan emas untuk terjun langsung dan memahami bentuk kebudayaan Jawa yang adiluhung ini. Pengalaman dan interaksi kultural secara langsung ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam mengembangkan kompetensi keilmuan mereka.

Dengan demikian, kesempatan yang diberikan Pura Pakualaman kepada mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa adalah upaya nyata dalam membangun pemahaman sekaligus langkah pelestarian kebudayaan Jawa.