Arsip:
						
				Haryo Untoro mewakili program studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa dalam mendapatkan penghargaan mahasiswa luar biasa dalam rangka penghargaan individu berprestasi di acara Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke-79 FIB UGM. Rapat Senat Terbuka ini diselenggarakan pada tanggal 3 Maret 2025 lalu.
Rangkaian acara Rapat Senat Terbuka dimulai dari registrasi, pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Gadjah mada, dan Mars Sastra, lalu ada sambutan rektor UGM yaitu Dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D. Dilanjutkan dengan acara penyampaian laporan komprehensif oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya, pidato ilmiah oleh Dr. Gabriel Roosmargo Lono Lastoro Simatupang, MA., Ph.D., penghargaan kepada individu berprestasi, paduan suara, doa, dan penutup.
Menurut Haryo, pemilihan individu berprestasi kemungkinan dilihat dari perlombaan akademik dan non-akademik, pembuatan karya ilmiah, dan lain-lain. Disini Haryo dipilih oleh dosen untuk mewakili program studinya yaitu Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa.
Haryo menyampaikan bahwa ia bersyukur dan sebetulnya tidak menyangka bahwa akan mendapat penghargaan ini. Karena itu penghargaan ini berkesan baginya. Ketika ditanya apakah Haryo berambisi untuk meraih kembali penghargaan yang sama tahun depan, Haryo menjawab bahwa ia hanya akan berusaha memberikan yang lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya, bukan berambisi meraihnya kembali.
Noviyanti Alfitri (NIM 24/533646/SA/22795), mahasiswa angkatan 2024 program studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa dinobatkan sebagai Diajeng Gunungkidul 2025 pada akhir bulan Februari lalu. Diajeng adalah representasi dari pemudi dari suatu kabupaten—dalam hal ini, Kabupaten Gunungkidul—terkhusus dalam bidang pariwisata. Biasanya Diajeng dipasangkan dengan Dimas (sebagai representasi pemuda). Mereka melakukan promosi pariwisata alam dan berbasis budaya yang ada di kabupatennya serta menjadi ikon pemuda-pemudi.
Proses seleksi pemilihan ikon Dimas-Diajeng ini dimulai dari bulan Desember 2024 lalu. Diawali dari seleksi berkas dan administrasi, seleksi tertulis, seleksi wawancara, lalu pengumuman 15 finalis yang dikarantina, dan dinobatkan secara resmi di malam penobatan pada tanggal 22 Februari 2025.
Sebagai penyandang titel Diajeng Gunungkidul, Noviyanti atau yang akrab dipanggil Upik ini memiliki tanggung jawab utama yaitu membantu bidang pemasaran di Dinas Pariwisata dalam promosi pariwisata yang ada di kabupaten Gunungkidul.
Bukan malam penobatan, menurut Upik, pengalaman paling berkesan selama menjalani proses seleksi Dimas-Diajeng ini malah saat karantina. Di masa karantina, Upik mendapatkan banyak sekali ilmu mulai dari materi kepariwisataan, kebudayaan, keistimewaan daerah, public speaking, dan lain-lain. Hal ini membuat pengetahuan Upik bertambah banyak dan Upik belajar hal-hal baru dalam masa karantina tersebut.
Selain momen paling berkesan, Upik juga menceritakan bahwa ia sempat merasakan kesusahan dalam manajemen waktu. Karena linimasa proses seleksi yang padat, Upik harus menyesuaikan diri dengan jadwal kuliahnya di UGM dengan kegiatannya yang lain. Namun, untungnya Upik bisa menjalani semuanya dengan lancar dengan membuat skala prioritas.
Kendati sudah dinobatkan sebagai Diajeng Gunungkidul 2025, Upik menyadari bahwa dia masih bagian dari mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM. Karena itu, Upik ingin banyak berkontribusi untuk program studinya ini. Ia ingin melakukan beberapa hal; jadi penulis atau peserta dalam Ubud Writers & Readers Festival di Bali, menjadi talent atau tim produksi dalam kegiatan Gugur Gunung, dan mungkin mengikuti lomba untuk membawa nama program studi. Selain itu Upik juga memiliki cita-cita untuk bisa menulis antologi miliknya sendiri.
Wah, banyak sekali yaa keinginan dan cita-cita Upik! Semoga semua yang Upik cita-citakan tersebut bisa tercapai dengan jalan yang mulus tanpa halangan berarti. Dengan cerita ini, semoga mahasiswa lainnya juga termotivasi untuk menjalani hal yang disukai dan semakin mengembangkan diri, ya!
Karya MahasiswaSDGS Jumat, 28 Februari 2025
Pada saat diselenggarakannya Temu Budaya Nusantara (TBN) XXX lalu, ada seorang mahasiswa baru Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa angkatan 2024 yang mengikuti lomba sebagai delegasi dan langsung muncul sebagai juara 3 loh! Siapakah pemenang tersebut? Yuk, intip ceritanya!
Ghibran Arsha Daffa’ Musaffa’ adalah pemenang juara 3 Lomba Dongeng yang diselenggarakan dalam acara TBN XXX tahun 2024 lalu. Kendati Ghibran adalah seorang maba atau mahasiswa baru, hal ini tidak menyurutkan tekadnya untuk bersaing dalam lomba yang digelar secara nasional ini. Ghibran bercerita bahwa begitu ia mendengar bahwa akan diselenggarakan lomba dongeng di jenjang nasional dan bisa mewakili Universitas Gadjah Mada, ia langsung tertarik untuk ikut.
Awalnya, tema yang ingin diambil adalah dolanan anak. Ghibran bahkan sudah menyusun alur dongengnya sedemikian rupa. Namun, setelah berkonsultasi dengan seorang guru SD di Yogyakarta, ternyata cerita tersebut dinilai kurang relevan dengan anak muda. Guru tersebut akhirnya menyarankan tema percintaan, namun bisa dihubungkan dengan budaya. Finalnya, tema yang diambil adalah jathilan. Ghibran menyatakan bahwa kisah ini terinspirasi dari kisah dr. Inggar Bagus Wibisono. Seorang dokter sekaligus penari jathilan dan abdi dalem keraton. Adapun sinopsis dongeng tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut.
Ada 2 orang mahasiswa yang berpacaran bernama Joko dan Wati. Wati diceritakan suka hal-hal berbau budaya dan memiliki anggapan bahwa ia harus ikut andil dalam menjaga dan melestarikan budaya, terutama budaya Yogyakarta. Puncak konfliknya mengambil latar di Malioboro dimana akhirnya Joko mengetahui bahwa Wati adalah pemain jathilan. Disini Joko mewakili pikiran masyarakat yang suka menelan mentah-mentah stigma tentang jathilan. Namun Wati tetap memilih untuk putus dari Joko dan melestarikan tarian jathilan dan menjadi penari yang handal, sampai dijuluki sebagai Nyai Rangga Wati.
Namun ada fakta unik yaitu Ghibran ternyata sebenarnya takut jathilan, loh! Bahkan sampai saat ini apabila mendengar iringan gamelan jathilan ia masih merasa gugup karena dahulu pernah ada kejadian penari jathilan yang hampir mau masuk rumahnya, hihihi. Jadi proses pembuatan dongeng ini adalah salah satu bentuk Ghibran untuk keluar dari zona nyamannya. Demi dongeng ini, Ghibran rela mengobservasi dan mewawancarai tokoh jathilan perempuan.
Banyak sekali hal yang didapat Ghibran dari acara TBN XXX ini. Ghibran bersyukur karena ia menjadi berani mencoba hal-hal baru dan mengesampingkan rasa takut. Ghibran juga mendapat teman-teman baru, bahkan dari Bali. Meskipun di awal acara Ghibran merasa takut, namun karena ayahnya, Ghibran diyakinkan untuk berusaha yang terbaik karena menang atau kalah itu urusan belakangan.
Dari Ghibran kita bisa belajar, bahwa demi meraih apa yang kita mau, besar sekali usaha atau effort yang juga harus kita keluarkan. Selain itu, sebagai anak muda, Ghibran memberi contoh bahwa kita bisa membuat karya bertema budaya dan membersihkan stigma negatif yang selama ini menempel pada budaya tersebut. Terakhir, ada pesan dari Ghibran yaitu anak muda tidak boleh malu untuk melestarikan budayanya sendiri. Karena jika bukan kita yang melestarikan, siapa lagi?
Kegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Kamis, 27 Februari 2025
Akhirnya periode kepengurusan tahun 2024 berakhir juga! Namun, ini bukan berarti perjalanan Himpunan Mahasiswa Jurusan Keluarga Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa (HMJ KAMASTAWA) ikut berakhir. Serah terima jabatan Senin lalu (24 Februari 2025) menandai lahirnya kabinet baru dari HMJ KAMASTAWA. Kabinet ini terdiri dari 6 orang PH Inti, 7 orang kepala divisi, dan 2 orang sub-kepala divisi. Berikut adalah formasi terbaru dari pengurus HMJ KAMASTAWA:
Ketua Umum: Dwiyan Teguh Darmawan (NIM 23/519302/SA/22506)
Wakil Ketua Umum: Fega Achillea Maydena (NIM 23/519618/22510)
Sekretaris I: Bekti Rismawati (23/516569/SA/22318)
Sekretaris II: Nurcholish Ramadhan (NIM 24/538281/SA/23048)
Bendahara I: Nisrina Dyah Malini (NIM 23/521748/SA/22679)
Bendahara II: Arfia Kholifatul Ummamah (NIM 24/543100/SA/23361)
Kepala Divisi PSDM: Pingky Putri Khairani (NIM 23/516628/SA/22326)
Kepala Divisi Medinfo: Talitha Ulayya Iskandar (NIM 23/519645/SA/22511)
Kepala Divisi Keilmuan: Meifira Arini Pitaloka (NIM 23/519246/SA/22498)
Kepala Divisi Kewirugistik: Erlinda Azzahra Rahmadani (NIM 23/516700/SA/22334)
Kepala Divisi Sosmas: Nadiffa Setya Nugraheni (NIM 23/522757/SA/22755)
Kepala Divisi RPO: Alfi Nurmaliasari (NIM 23/520908/SA/22617)
Kepala Divisi Mikat: Lakshita Pradnya Dayinta (NIM 23/516081/SA/22308)
Sub-Kepala Divisi Mikat: Audrey Gizella Islamey (NIM 23/515221/SA/22254)
Sub-Kepala Divisi Mikat: Muhammad Rizki Saputro (NIM 23/521240/SA/22647)
Saat dilantik dan sah untuk menyangga tanggung jawab tersebut, pembina HMJ KAMASTAWA, Pak Rudy Wiratama, S.I.P, M.A., memberi beberapa pesan penting. Salah satunya adalah pesan bahwa mahasiswa pengurus HMJ tidak boleh terpaku pada rutinitas saja. Selain itu beliau juga berpesan, jangan pasrah pada stigma bahwa ‘orang Jawa itu pemalas’. Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa justru seharusnya bisa menunjukkan hal sebaliknya yaitu berperilaku tepat waktu, tekun, dan rajin.
Selain itu, Bu Dr. Dra. Daru Winarti, M.Hum. selaku Ketua Prodi juga menyampaikan nasihat bahwa mahasiswa harus menjalani tanggung jawab dengan hati yang bahagia. Karena apabila hati bahagia, orang lain bisa melihat kedamaian dalam diri kita.
Acara diakhiri dengan penandatanganan berita acara dan pembacaan sumpah jabatan. Dengan demikian, telah sah terbentuknya kepengurusan HMJ KAMASTAWA yang baru. Selamat mengemban tugas!
BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswa Selasa, 11 Februari 2025
Setelah melakukan serangkaian pendaftaran dan seleksi anggota himpunan jurusan, akhirnya pada hari Senin, 10 Februari 2025, Keluarga Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa (KAMASTAWA) mengadakan pertemuan besar pertama antar anggota himpunan yang baru. Pertemuan ini diadakan di ruang 303 Gedung Margono Fakultas Ilmu Budaya pada sore hari setelah kelas mata kuliah selesai.
Tujuan First Gathering ini adalah mengakrabkan semua anggota HMJ Kamastawa agar ke depannya mereka memiliki hubungan yang baik dan akrab satu dengan yang lain. Keakraban dan kedekatan personal juga bisa menunjang kinerja dan kerja sama antar anggota dalam suatu organisasi.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC, lalu dilanjutkan dengan perkenalan kepala divisi dan anggotanya. Setelah itu masing-masing divisi memaparkan program kerja secara singkat. Setelah semua divisi mempresentasikan rencana program kerjanya, acara dilanjutkan dengan tukar kado dan permainan sederhana. Acara ini dapat dikatakan berlangsung dengan lancar dan bersuasana hangat karena antusiasme anggota baru. Oiya, dalam First Gathering ini, masing-masing divisi juga diminta untuk mengenakan warna tertentu untuk membedakan antara divisi yang satu dengan divisi yang lainnya.
First Gathering berlangsung santai dan menyenangkan karena melibatkan proses bonding tanpa dinding senioritas antar angkatan 2023 dan 2024. Penting untuk menghilangkan rasa senioritas untuk memupuk rasa kekeluargaan. Pada akhirnya rasa kekeluargaan ini akan membawa hawa organisasi yang nyaman dan aman bagi semua anggotanya.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, nantinya program-program kerja yang akan diselenggarakan HMJ Kamastawa ke depannya bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan berarti. Harapannya juga dinamika dan kerja sama antar anggota divisi bisa mengalir tanpa rintangan.
BeritaKarya MahasiswaSDGS Senin, 3 Februari 2025
Dalam rangka mendorong pengkajian tentang arkeologi seni Indonesia sekaligus berperan serta dalam bidang pendidikan yang inklusif, divisi keilmuan Himpunan Mahasiswa Jurusan Keluarga Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa (HMJ Kamastawa) bekerja sama dengan Majalah Artefak, sebuah publikasi dari Prodi S1 Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (FIB UGM). Kolaborasi ini menghasilkan edisi 2024 Majalah Artefak yang mengangkat sebuah tema bertajuk "Arkeologi Seni."
Majalah ini menampilkan beragam konten menarik, antara lain sebuah artikel utama, empat karya ilmiah, enam karya ilmiah populer, tiga opini, dan empat foto esai. Materi yang disampaikan juga bermacam-macam, mulai dari yang tradisional hingga kontemporer, sehingga pembahasan yang luas tersebut dapat memantik rasa ingin dan membuka cakrawala yang lebih mendalam mengenai arkeologi seni.
Lalu, apa saja sih yang dibahas pada edisi ini? Bagaimana kaitannya antara seni dan arkeologi? Jika di benak Mahadaya sudah muncul pertanyaan semacam ini, tidak ada salahnya untuk langsung mengunjungi akun Instagram @artefak.hima.
Kerja sama antara dua program akademik yang berbeda—Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, dengan Arkeologi—merupakan upaya bersama untuk menghasilkan kajian yang kritis dan mendalam tentang objek budaya. Kolaborasi ini tidak hanya memperkaya lanskap pendidikan tetapi juga sebagai wujud pelaksanaan poin-poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam penggalian informasi, inovasi, dan pendidikan, serta bentuk kolaborasi dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas, khususnya dalam bidang arkeologi seni.
Penulis : Haryo Untoro
Editor : Fega Achillea M.
BeritaKarya MahasiswaSDGS Jumat, 31 Januari 2025
Sebuah gerakan inovatif dalam dunia pendidikan kembali hadir melalui pelaksanaan ujian akhir mata kuliah ‘Tata Cara’ di program studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Universitas Gadjah Mada. Ujian ini tidak hanya menjadi ajang penilaian akademik semata, tetapi juga bertujuan untuk melatih daya observasi mahasiswa serta memperkuat keterhubungan mereka dengan budaya lokal. Dengan metode pembelajaran berbasis pengalaman langsung, mahasiswa diajak untuk menggali, memahami, dan mendokumentasikan tradisi masyarakat sekitar sebagai bagian dari pelestarian warisan budaya.
Dalam ujian akhir ini, mahasiswa diminta membentuk kelompok dan merencanakan peliputan acara dan produk budaya di daerah sekitar tempat tinggal mereka. Dalam waktu kurang lebih satu bulan, kelompok mahasiswa tersebut sukses menghasilkan output yang beraneka ragam dan menarik. Di antaranya ada yang mengangkat tentang minuman herbal tradisional, macam-macam wujud sesajen, tata cara panggih manten, jathilan, dan lain sebagainya.
Mayla (angkatan 2023) mengungkapkan bahwa dia sangat senang karena tugas liputan ini memberi lebih banyak kesempatan bagi mahasiswa untuk tahu lebih banyak perihal kesenian terkait. Ia menyebutkan bahwa ini adalah pengalaman yang betul-betul berbeda daripada sekadar menonton. Rachel (angkatan 2023) menambahkan bahwa ini menyenangkan karena dapat menyaksikan prosesi panggih secara langsung. Adapun didalamnya terselip doa untuk kedua mempelai agar dapat membina rumah tangga. Lalu ada juga dari Nadiffa (angkatan 2023) yang menyatakan bahwa kegiatan ini seru dan banyak pelajaran untuk saling toleransi.
Langkah ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas, yang menekankan pembelajaran yang relevan dan berbasis keterampilan. Selain itu, ujian ini juga berkontribusi pada poin ke-11, yakni Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, dengan menjaga dan mengapresiasi keberagaman budaya dalam komunitas setempat. Tak hanya itu, keterlibatan mahasiswa dalam interaksi langsung dengan masyarakat mencerminkan implementasi poin ke-17, Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui kolaborasi antara institusi pendidikan dan komunitas lokal.
Pendekatan inovatif ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran generasi muda terhadap kekayaan budaya Indonesia sekaligus mengasah keterampilan observasi mereka dalam memahami fenomena sosial di sekitarnya.
Daftar Pustaka
Ana Safitri. (14 Desember 2024). "Aja Waton Payu" Video Dokumenter Mata Kuliah Tata Cara & Pranatacara | UGM | Kelompok 7. [Video]. YouTube. https://youtu.be/doC4jVOlluY?si=KdF8wiuBkeBzyMjs
Asmarawijaya. (13 Desember 2024). KEBUDAYAAN DALAM HARMONI PERNIKAHAN || RANGKAIAN TATACARA PERNIKAHAN GAYA SURAKARTA. [Video]. YouTube. https://youtu.be/ETIavdVdAh8?si=u-aoJLJdEje8Uwr2
Fifi. (14 Desember 2024). "Sabaya Mukti, Sabaya Pati" - Upacara Panggih Manten Gaya Surakarta di Magelang. [Video]. YouTube. https://youtu.be/LlVSazdFAPo?si=WnU3AF8NuSvqvuGw
Rizki Saputro. (13 Desember 2024). Sajen "Wujud Doa Tanpa Kata". [Video]. YouTube. https://youtu.be/IILkq0dEGPc?si=3ol8mQkLMJyLNr91
Masuk ke jurusan Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa tidak hanya membuat mahasiswanya aktif pada pembelajaran tentang sastra dan bahasa Jawa, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan non-akademik. Dengan semangat melestarikan budaya dan mengembangkan keterampilan di luar jam kuliah, mereka terlibat dalam organisasi di luar fakultas, komunitas seni, hingga kegiatan sosial. Partisipasi mereka dalam aktivitas ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memperkaya pengalaman dalam memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan tahun ini beberapa di antara mereka bukan hanya berkegiatan sebagai anggota biasa, namun ‘naik tingkat’ menjadi penanggung jawab di macam-macam posisi strategis. Yuk, intip ceritanya!
Berawal dari kegiatan di masa SMA, Sasa mengikuti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) karena mencari organisasi berbasis Muhammadiyah di lingkungan kuliah. Sebelumnya Sasa tergabung dalam Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM). Dengan tujuan menjaga apa yang telah dimulai saat SMA, Sasa menempuh proses yang panjang sebagai salah satu anggota divisi Media dan Komunikasi hingga tahun ini Sasa menjabat sebagai sekretaris umum IMM periode 2024/2025. Sasa berharap IMM bisa berjalan sebagaimana mestinya, lancar dalam menjalankan program kerja, dan bisa memberi kontribusi ke UGM dan masyarakat.
Dalam Musyawarah Besar UKM Swagayugama 2024, Abi berinisiatif mengajukan diri sebagai ketua umum. Melalui proses demokrasi yang panjang, akhirnya secara mufakat forum memilih Abi sebagai ketua umum UKM Swagayugama untuk kepengurusan setahun ke depan. Alasan Abi bergabung ke UKM Swagayugama adalah untuk melestarikan budaya Jawa gaya Yogyakarta. Ia merasa berkewajiban untuk melakukan hal tersebut terlebih karena ia sendiri berasal dari Yogyakarta. Abi pernah bertugas sebagai penanggung jawab uji kompetensi pedhalangan, sebagai talent saat pagelaran akbar, sebagai talent dhalang, talent pengrawit sendratari, bahkan pernah menjadi talent untuk tampil di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Harapan Abi dalam kepengurusannya adalah ingin meningkatkan yang kurang, dan mempertahankan yang sudah bagus.
Memiliki latar belakang yang erat dengan kesenian, menjadikan Yanuar antusias untuk bergabung dalam Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta UGM (UKJGS). Dalam setahun, ia berdinamika dalam banyak kegiatan seni yang dikerjakan oleh UKJGS seperti Gladhi Madya, berbagai macam pentas termasuk ballet Ramayana Prambanan, parade gamelan malam tahun baru, dan sebagainya. Dalam kegiatan tersebut, Yanuar aktif berperan sebagai talent sebelum akhirnya dipercaya menjadi ketua umum di kepengurusan tahun 2024/2025. Yanuar dipilih dari hasil voting pada acara Musyawarah Besar UKJGS tahun 2024.
June dipilih menjadi kepala keuangan E-Sport UGM karena ketua sebelumnya melihat June adalah orang yang tanggap. Selama satu tahun ke belakang, June mengikuti beberapa acara dan menjadi manajer dari dua tim PUBG. Sebagai kepala keuangan, tugasnya ke depan adalah memantau kerja bendahara dan sponsorship. June berharap ke depannya ia bisa membagi waktu antara berkegiatan di E-Sport, himpunan jurusan, ataupun kegiatan lain.
Pada awalnya di Marching Band UGM, Alma memegang alat flag (bendera) yang mana section tersebut bernama Color Guard. Setelah berproses selama kurang lebih satu tahun, Alma dipilih untuk menjadi Kepala Bidang Humas di Marching Band UGM melalui wawancara dan juga sistem musyawarah. Tepat di tanggal 18 Desember 2024 Alma dilantik bersama pengurus baru yang lain. Selama berdinamika di marching band, Alma rajin mengikuti latihan rutin dan banyak tampil di dalam dan luar UGM. Bahkan Color Guard mendapat titel sebagai Player of The Year. Harapan Alma kedepannya adalah terus meningkatkan soft skill dan hard skill yang dimiliki dan juga bisa membuat jejaring dan relasi yang lebih luas.
Terkait terpilihnya Audrey sebagai Kepala Divisi Kostum dikarenakan adanya dua faktor yang memengaruhi. Pertama karena rekomendasi dari kepala divisi yang menjabat sebelumnya. Selain itu, karena calon ketua UKM Swagayugama yang ''nembusi'' secara langsung agar Audrey mengisi posisi kepala divisi kostum. Selama bergabung di UKM Swagayugama Audrey rajin mengikuti latihan rutin, terkadang juga terlibat menjadi talent dalam beberapa pementasan, seperti Pentas Kraton, Pagelaran Akbar Swagayugama, dan beberapa pentas insidental lainnya. Selain itu, selama menjadi anggota dari divisi kostum, beberapa kali terlibat menjadi panitia yang bertanggung jawab mengurus kostum para talent. Harapan Audrey dengan bergabung di UKM Swagayugama dan menuntut ilmu di prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, keduanya bisa berjalan beriringan agar selalu menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap kebudayaan lokal serta memantik semangat untuk turut serta dalam upaya pelestarian budaya.
Atas dasar kompetensi, kinerja, dan pengalaman selama satu tahun keanggotaan, maka pengurus sebelumnya merekomendasikan Rafi untuk menjadi Kepada Divisi Karawitan dan Pedhalangan di kepengurusan UKJGS tahun 2024/2025. Selama berdinamika di UKJGS, Rafi pernah menjadi koordinator latihan rutin pedhalangan, koordinator pedhalangan Gladhi Madya, sie acara di Gladhi Purwa, koordinator karawitan Ambal Warsa UKJGS, koordinator karawitan Ramayana Ballet Prambanan, dan lain-lain. Rafi berharap bisa meningkatkan pencapaian akademik untuk semester ini dan kedepannya, dan untuk UKM UKJGS, Rafi berharap bisa mempertahankan serta meningkatkan kualitas dan nama baiknya di dalam maupun luar universitas.
Rizki menjadi Kepala Divisi Sarana Prasarana karena ditunjuk oleh ketua UKJGS. Tujuannya menerima amanat itu adalah untuk mengambil kesempatan untuk belajar menjadi kepala divisi di organisasi. Selama di UKJGS Rizki aktif mengikuti berbagai kepanitiaan, di antaranya koordinator perlengkapan Gladhi Madya, staf keamanan Gladhi Purwa, staf perlengkapan Ambal Warsa, staf perlengkapan Ramayana, dan saat ini menjadi koordinator perlengkapan Ramayana. Selain itu, Rizki juga menjadi talent di Gladhi Madya dan Festival Karawitan Fakultas Filsafat sebagai pengenong. Harapan Rizki untuk UKJGS kedepannya semoga semakin berkembang dan terus berinovasi dalam melestarikan budaya Jawa.
Berawal dari ketertarikannya kepada dunia bawah air, Fega memutuskan untuk mendaftar Unit Selam UGM. Selama masa pelatihan dan setelah pelantikan menjadi anggota, Fega rutin mengikuti berbagai agenda yang diadakan oleh Unit Selam UGM. Sehingga di akhir tahun 2024, Fega menyandang titel Member of The Year sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktifnya. Kedepannya, Fega berharap untuk terus bisa menyeimbangkan antara kehidupan akademik dan non-akademik, serta terus mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih terampil.
Dari tulisan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa dengan menjadi mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa sama sekali tidak menghalangi kita untuk mengembangkan potensi diri di bidang lain. Ada yang di lini seni, olahraga, bahkan keagamaan. Dengan mengetahui cerita-cerita tersebut, diharapkan pembaca juga memiliki semangat untuk terus bisa mengembangkan diri dan terbang tinggi di bidang yang digeluti.
Tidak kalah dengan program studi terkenal lain, ternyata menjadi mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa itu juga bisa membanggakan dan menginspirasi orang sekitar, loh! Contohnya adalah Dian Nitami (Dian) dan Miktahul Ulumudin (Ulum) berikut ini. Keduanya adalah mahasiswa jurusan Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa angkatan tahun 2023 dan 2024.
Dian dan Ulum diundang ke acara Campus Expo tahunan yang diadakan oleh ikatan alumni MAN 1 Tulungagung, melalui Forum Komunikasi Mahasiswa Tulungagung (FKMT). Campus Expo ini diadakan pada Rabu, 15 Januari 2025 lalu di MAN 1 Tulungagung. Seperti acara Campus Expo pada umumnya, disini Dian dan Ulum bertugas mengedukasi dan berbagi pengalaman tentang menjadi mahasiswa UGM. Mereka membahas topik seputar seleksi masuk UGM, edukasi UKT, beasiswa KIP, dan selayang pandang tentang UGM itu sendiri.
Campus Expo ini sendiri dihadiri oleh seluruh kelas 10-12, namun untuk sesi seminar khususnya dihadiri oleh kelas 12 dimana kelas tersebut pastinya sedang mempersiapkan ujian untuk masuk kuliah. Dian diundang menjadi salah satu pembicara karena ia termasuk mahasiswa beruntung yang berkesempatan berkuliah UGM dengan pembiayaan dibantu beasiswa. Jadi di acara ini Dian memberikan testimoni bahwasanya beasiswa di UGM sangat terbuka bagi para mahasiswanya dari jalur seleksi masuk manapun.
Dari sudut pandang Dian dan Ulum, siswa MAN 1 Tulungagung tentunya sangat senang karena dapat bertemu dengan kakak-kakak yang berkuliah di UGM. Lalu kejadian yang mengesankan adalah ketika para pembicara masuk, mereka disambut dengan lagu selebrasi Pionir dengan antusiasme Mantasa (sebutan siswa MAN 1 Tulungagung) yang meluap-luap. Kemudian di sesi penutupan pun dimeriahkan kembali oleh tarian selebrasi Pionir tersebut sehingga ini menandakan bahwa siswa MAN 1 Tulungagung benar-benar bersemangat mengikuti sesi seminar ini.
Lalu bagi Dian, kesan yang didapat dari pengalaman ini adalah rasa senang karena ini merupakan kali pertama Dian berkesempatan menjadi pembicara yang tentunya bisa mengedukasi serta memotivasi para siswa MAN tersebut.
Dengan adanya cerita berharga ini dari Dian dan Ulum, diharapkan hal ini bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman mahasiswa lain untuk tetap selalu bisa memberikan manfaat dan menebar semangat positif kepada orang di sekitar, bahwasanya menjadi bagian dari keluarga mahasiswa jurusan Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa itu membanggakan dan tidak kalah keren dari jurusan lain.
BeritaImbasadiKarya MahasiswaMahasiswaSDGS Jumat, 17 Januari 2025
Sebagai tuan rumah Temu Budaya Nusantara (TBN) XXX Imbasadi, Universitas Gadjah Mada (UGM) tetap bersungguh-sungguh pada perlombaan yang menjadi bagian dari rangkaian besar tersebut. Kesungguhan dari delegasi UGM, yang diwakilkan oleh sepuluh mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, membuahkan hasil dengan peraihan juara pada tiga cabang perlombaan, di antaranya sebagai berikut:
Karya yang diperlombakan pada LKTIN memiliki tajuk Implementasi Konsep Asthabrata sebagai Landasan Hidup Generasi Z. Kajian ini mengangkat objek material berupa konsep kepemimpinan Asthabrata dalam Serat Rama karya Yasadipura I, yang ternyata relevan dan dapat menjadi pedoman hidup bagi generasi Z.
Batik yang didesain oleh Meifira Arini Pitaloka menghadirkan sebuah kupu-kupu dengan beragam motif batik pada sayapnya, serta motif pendukung lainnya. Dari karyanya tersebut, terkandung sebuah filosofi mendalam mengenai kebudayaan Indonesia sebagai identitas masyarakat Nusantara, dengan beragam rupa, corak, hingga falsafahnya, serta terus hidup dan berkembang sepanjang masa.
Ghibran Arsha Daffa’ Musaffa’ membawakan sebuah cerita berjudul Nyai Rangga Wati. Kisah berfokus pada pertengkaran sepasang kekasih, yaitu Joko dan Wati, di Malioboro. Dalam pertengkaran tersebut, Joko tidak ingin Wati untuk meneruskan keinginannya untuk menjadi pemain Jathilan, yang dinilainya sebagai sebuah seni yang kuno dan terbelakang. Adu mulut tersebut berakhir dengan putusnya ikatan mereka. Pada akhirnya, Wati tetap menggeluti mimpinya sebagai penari Jathilan dan dijuluki oleh masyarakat sebagai Nyai Rangga Wati.
Temu Budaya Nusantara ke-XXX Imbasadi berlangsung selama lima hari, yakni pada 11-15 November 2024. Acara yang bertemakan Manggala Gajah Mada: Ancala Raksi Budaya ‘Pionir Gajah Mada: Bagai Gunung Pengharum Budaya’ ini berlangsung dengan beragam acara, seperti bermacam-macam perlombaan, membatik, tilik UGM, hingga malam puncak berupa penganugerahan juara, pergelaran wayang kulit lakon Gajah Mada Kridha, serta wisata budaya menuju Pura Pakualaman.
Terdapat tujuh (7) perlombaan yang diadakan, yakni pagelaran budaya, Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN), lomba dongeng, lomba desain batik, lomba Tiktok nusantara, lomba film dokumenter, dan lomba esai.
Adapun delegasi yang ikut pada perhelatan tersebut terdiri dari 3 angkatan termuda, yaitu dari angkatan 2022 ada Haryo Untoro, lalu dari angkatan 2023 diwakilkan oleh Meifira Arini Pitaloka dan Nisrina Almasevi, sementara angkatan 2024 diwakilkan oleh Dhaffa Pharaja Mustofa, Ghibran Arsha Daffa’ Musaffa’, Harvesto Qodam Sahaja, Miktahul Ulumudin, Nurcholish Ramadhan, Noviyanti Alfitri, dan Shabrina Fitra Azzahra.
Dengan terselenggaranya Temu Budaya Nasional ke-XXX tersebut, diharapkan dapat membangkitkan semangat kepada para mahasiswa untuk terus menghargai, menggali, melestarikan, dan mengembangkan warisan tradisi dan budaya yang ada di Indonesia. Keberadaan TBN ke-XXX ini juga dapat menjadi ajang untuk mempererat hubungan mahasiswa program studi Bahasa dan sastra daerah se-Indonesia, serta menyatukan semangat untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan demi kemajuan peradaban bangsa.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada seluruh pihak yang berperan serta dalam mendukung dan menyelenggarakan kegiatan ini. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa jurusan sastra daerah se-Indonesia yang telah hadir dan berusaha bersama dalam melestarikan dan menyemarakkan keberagaman Indonesia dengan penuh harmoni. Semoga di masa mendatang, Imbasadi dapat menghadirkan upaya nyata dalam pelestarian budaya serta menebarkan manfaat kepada masyarakat Indonesia.
Indonesia beragam, Imbasadi menyatukan.
Penulis: Haryo Untoro
Editor: Fega Achillea Maydena
| S | S | R | K | J | S | M | 
|---|---|---|---|---|---|---|
| 1 | 2 | |||||
| 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 
| 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 
| 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 
| 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 
| S | S | R | K | J | S | M | 
|---|---|---|---|---|---|---|
| 1 | 2 | |||||
| 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 
| 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 
| 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 
| 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 |