Arsip 2025:
BeritaKarya MahasiswaSDGS Jumat, 31 Januari 2025
Sebuah gerakan inovatif dalam dunia pendidikan kembali hadir melalui pelaksanaan ujian akhir mata kuliah ‘Tata Cara’ di program studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Universitas Gadjah Mada. Ujian ini tidak hanya menjadi ajang penilaian akademik semata, tetapi juga bertujuan untuk melatih daya observasi mahasiswa serta memperkuat keterhubungan mereka dengan budaya lokal. Dengan metode pembelajaran berbasis pengalaman langsung, mahasiswa diajak untuk menggali, memahami, dan mendokumentasikan tradisi masyarakat sekitar sebagai bagian dari pelestarian warisan budaya.
Dalam ujian akhir ini, mahasiswa diminta membentuk kelompok dan merencanakan peliputan acara dan produk budaya di daerah sekitar tempat tinggal mereka. Dalam waktu kurang lebih satu bulan, kelompok mahasiswa tersebut sukses menghasilkan output yang beraneka ragam dan menarik. Di antaranya ada yang mengangkat tentang minuman herbal tradisional, macam-macam wujud sesajen, tata cara panggih manten, jathilan, dan lain sebagainya.
Mayla (angkatan 2023) mengungkapkan bahwa dia sangat senang karena tugas liputan ini memberi lebih banyak kesempatan bagi mahasiswa untuk tahu lebih banyak perihal kesenian terkait. Ia menyebutkan bahwa ini adalah pengalaman yang betul-betul berbeda daripada sekadar menonton. Rachel (angkatan 2023) menambahkan bahwa ini menyenangkan karena dapat menyaksikan prosesi panggih secara langsung. Adapun didalamnya terselip doa untuk kedua mempelai agar dapat membina rumah tangga. Lalu ada juga dari Nadiffa (angkatan 2023) yang menyatakan bahwa kegiatan ini seru dan banyak pelajaran untuk saling toleransi.
Langkah ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas, yang menekankan pembelajaran yang relevan dan berbasis keterampilan. Selain itu, ujian ini juga berkontribusi pada poin ke-11, yakni Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, dengan menjaga dan mengapresiasi keberagaman budaya dalam komunitas setempat. Tak hanya itu, keterlibatan mahasiswa dalam interaksi langsung dengan masyarakat mencerminkan implementasi poin ke-17, Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui kolaborasi antara institusi pendidikan dan komunitas lokal.
Pendekatan inovatif ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran generasi muda terhadap kekayaan budaya Indonesia sekaligus mengasah keterampilan observasi mereka dalam memahami fenomena sosial di sekitarnya.
Daftar Pustaka
Ana Safitri. (14 Desember 2024). "Aja Waton Payu" Video Dokumenter Mata Kuliah Tata Cara & Pranatacara | UGM | Kelompok 7. [Video]. YouTube. https://youtu.be/doC4jVOlluY?si=KdF8wiuBkeBzyMjs
Asmarawijaya. (13 Desember 2024). KEBUDAYAAN DALAM HARMONI PERNIKAHAN || RANGKAIAN TATACARA PERNIKAHAN GAYA SURAKARTA. [Video]. YouTube. https://youtu.be/ETIavdVdAh8?si=u-aoJLJdEje8Uwr2
Fifi. (14 Desember 2024). "Sabaya Mukti, Sabaya Pati" - Upacara Panggih Manten Gaya Surakarta di Magelang. [Video]. YouTube. https://youtu.be/LlVSazdFAPo?si=WnU3AF8NuSvqvuGw
Rizki Saputro. (13 Desember 2024). Sajen "Wujud Doa Tanpa Kata". [Video]. YouTube. https://youtu.be/IILkq0dEGPc?si=3ol8mQkLMJyLNr91
Masuk ke jurusan Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa tidak hanya membuat mahasiswanya aktif pada pembelajaran tentang sastra dan bahasa Jawa, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan non-akademik. Dengan semangat melestarikan budaya dan mengembangkan keterampilan di luar jam kuliah, mereka terlibat dalam organisasi di luar fakultas, komunitas seni, hingga kegiatan sosial. Partisipasi mereka dalam aktivitas ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memperkaya pengalaman dalam memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan tahun ini beberapa di antara mereka bukan hanya berkegiatan sebagai anggota biasa, namun ‘naik tingkat’ menjadi penanggung jawab di macam-macam posisi strategis. Yuk, intip ceritanya!
Berawal dari kegiatan di masa SMA, Sasa mengikuti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) karena mencari organisasi berbasis Muhammadiyah di lingkungan kuliah. Sebelumnya Sasa tergabung dalam Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM). Dengan tujuan menjaga apa yang telah dimulai saat SMA, Sasa menempuh proses yang panjang sebagai salah satu anggota divisi Media dan Komunikasi hingga tahun ini Sasa menjabat sebagai sekretaris umum IMM periode 2024/2025. Sasa berharap IMM bisa berjalan sebagaimana mestinya, lancar dalam menjalankan program kerja, dan bisa memberi kontribusi ke UGM dan masyarakat.
Dalam Musyawarah Besar UKM Swagayugama 2024, Abi berinisiatif mengajukan diri sebagai ketua umum. Melalui proses demokrasi yang panjang, akhirnya secara mufakat forum memilih Abi sebagai ketua umum UKM Swagayugama untuk kepengurusan setahun ke depan. Alasan Abi bergabung ke UKM Swagayugama adalah untuk melestarikan budaya Jawa gaya Yogyakarta. Ia merasa berkewajiban untuk melakukan hal tersebut terlebih karena ia sendiri berasal dari Yogyakarta. Abi pernah bertugas sebagai penanggung jawab uji kompetensi pedhalangan, sebagai talent saat pagelaran akbar, sebagai talent dhalang, talent pengrawit sendratari, bahkan pernah menjadi talent untuk tampil di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Harapan Abi dalam kepengurusannya adalah ingin meningkatkan yang kurang, dan mempertahankan yang sudah bagus.
Memiliki latar belakang yang erat dengan kesenian, menjadikan Yanuar antusias untuk bergabung dalam Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta UGM (UKJGS). Dalam setahun, ia berdinamika dalam banyak kegiatan seni yang dikerjakan oleh UKJGS seperti Gladhi Madya, berbagai macam pentas termasuk ballet Ramayana Prambanan, parade gamelan malam tahun baru, dan sebagainya. Dalam kegiatan tersebut, Yanuar aktif berperan sebagai talent sebelum akhirnya dipercaya menjadi ketua umum di kepengurusan tahun 2024/2025. Yanuar dipilih dari hasil voting pada acara Musyawarah Besar UKJGS tahun 2024.
June dipilih menjadi kepala keuangan E-Sport UGM karena ketua sebelumnya melihat June adalah orang yang tanggap. Selama satu tahun ke belakang, June mengikuti beberapa acara dan menjadi manajer dari dua tim PUBG. Sebagai kepala keuangan, tugasnya ke depan adalah memantau kerja bendahara dan sponsorship. June berharap ke depannya ia bisa membagi waktu antara berkegiatan di E-Sport, himpunan jurusan, ataupun kegiatan lain.
Pada awalnya di Marching Band UGM, Alma memegang alat flag (bendera) yang mana section tersebut bernama Color Guard. Setelah berproses selama kurang lebih satu tahun, Alma dipilih untuk menjadi Kepala Bidang Humas di Marching Band UGM melalui wawancara dan juga sistem musyawarah. Tepat di tanggal 18 Desember 2024 Alma dilantik bersama pengurus baru yang lain. Selama berdinamika di marching band, Alma rajin mengikuti latihan rutin dan banyak tampil di dalam dan luar UGM. Bahkan Color Guard mendapat titel sebagai Player of The Year. Harapan Alma kedepannya adalah terus meningkatkan soft skill dan hard skill yang dimiliki dan juga bisa membuat jejaring dan relasi yang lebih luas.
Terkait terpilihnya Audrey sebagai Kepala Divisi Kostum dikarenakan adanya dua faktor yang memengaruhi. Pertama karena rekomendasi dari kepala divisi yang menjabat sebelumnya. Selain itu, karena calon ketua UKM Swagayugama yang ''nembusi'' secara langsung agar Audrey mengisi posisi kepala divisi kostum. Selama bergabung di UKM Swagayugama Audrey rajin mengikuti latihan rutin, terkadang juga terlibat menjadi talent dalam beberapa pementasan, seperti Pentas Kraton, Pagelaran Akbar Swagayugama, dan beberapa pentas insidental lainnya. Selain itu, selama menjadi anggota dari divisi kostum, beberapa kali terlibat menjadi panitia yang bertanggung jawab mengurus kostum para talent. Harapan Audrey dengan bergabung di UKM Swagayugama dan menuntut ilmu di prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, keduanya bisa berjalan beriringan agar selalu menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap kebudayaan lokal serta memantik semangat untuk turut serta dalam upaya pelestarian budaya.
Atas dasar kompetensi, kinerja, dan pengalaman selama satu tahun keanggotaan, maka pengurus sebelumnya merekomendasikan Rafi untuk menjadi Kepada Divisi Karawitan dan Pedhalangan di kepengurusan UKJGS tahun 2024/2025. Selama berdinamika di UKJGS, Rafi pernah menjadi koordinator latihan rutin pedhalangan, koordinator pedhalangan Gladhi Madya, sie acara di Gladhi Purwa, koordinator karawitan Ambal Warsa UKJGS, koordinator karawitan Ramayana Ballet Prambanan, dan lain-lain. Rafi berharap bisa meningkatkan pencapaian akademik untuk semester ini dan kedepannya, dan untuk UKM UKJGS, Rafi berharap bisa mempertahankan serta meningkatkan kualitas dan nama baiknya di dalam maupun luar universitas.
Rizki menjadi Kepala Divisi Sarana Prasarana karena ditunjuk oleh ketua UKJGS. Tujuannya menerima amanat itu adalah untuk mengambil kesempatan untuk belajar menjadi kepala divisi di organisasi. Selama di UKJGS Rizki aktif mengikuti berbagai kepanitiaan, di antaranya koordinator perlengkapan Gladhi Madya, staf keamanan Gladhi Purwa, staf perlengkapan Ambal Warsa, staf perlengkapan Ramayana, dan saat ini menjadi koordinator perlengkapan Ramayana. Selain itu, Rizki juga menjadi talent di Gladhi Madya dan Festival Karawitan Fakultas Filsafat sebagai pengenong. Harapan Rizki untuk UKJGS kedepannya semoga semakin berkembang dan terus berinovasi dalam melestarikan budaya Jawa.
Berawal dari ketertarikannya kepada dunia bawah air, Fega memutuskan untuk mendaftar Unit Selam UGM. Selama masa pelatihan dan setelah pelantikan menjadi anggota, Fega rutin mengikuti berbagai agenda yang diadakan oleh Unit Selam UGM. Sehingga di akhir tahun 2024, Fega menyandang titel Member of The Year sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktifnya. Kedepannya, Fega berharap untuk terus bisa menyeimbangkan antara kehidupan akademik dan non-akademik, serta terus mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih terampil.
Dari tulisan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa dengan menjadi mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa sama sekali tidak menghalangi kita untuk mengembangkan potensi diri di bidang lain. Ada yang di lini seni, olahraga, bahkan keagamaan. Dengan mengetahui cerita-cerita tersebut, diharapkan pembaca juga memiliki semangat untuk terus bisa mengembangkan diri dan terbang tinggi di bidang yang digeluti.
Tidak kalah dengan program studi terkenal lain, ternyata menjadi mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa itu juga bisa membanggakan dan menginspirasi orang sekitar, loh! Contohnya adalah Dian Nitami (Dian) dan Miktahul Ulumudin (Ulum) berikut ini. Keduanya adalah mahasiswa jurusan Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa angkatan tahun 2023 dan 2024.
Dian dan Ulum diundang ke acara Campus Expo tahunan yang diadakan oleh ikatan alumni MAN 1 Tulungagung, melalui Forum Komunikasi Mahasiswa Tulungagung (FKMT). Campus Expo ini diadakan pada Rabu, 15 Januari 2025 lalu di MAN 1 Tulungagung. Seperti acara Campus Expo pada umumnya, disini Dian dan Ulum bertugas mengedukasi dan berbagi pengalaman tentang menjadi mahasiswa UGM. Mereka membahas topik seputar seleksi masuk UGM, edukasi UKT, beasiswa KIP, dan selayang pandang tentang UGM itu sendiri.
Campus Expo ini sendiri dihadiri oleh seluruh kelas 10-12, namun untuk sesi seminar khususnya dihadiri oleh kelas 12 dimana kelas tersebut pastinya sedang mempersiapkan ujian untuk masuk kuliah. Dian diundang menjadi salah satu pembicara karena ia termasuk mahasiswa beruntung yang berkesempatan berkuliah UGM dengan pembiayaan dibantu beasiswa. Jadi di acara ini Dian memberikan testimoni bahwasanya beasiswa di UGM sangat terbuka bagi para mahasiswanya dari jalur seleksi masuk manapun.
Dari sudut pandang Dian dan Ulum, siswa MAN 1 Tulungagung tentunya sangat senang karena dapat bertemu dengan kakak-kakak yang berkuliah di UGM. Lalu kejadian yang mengesankan adalah ketika para pembicara masuk, mereka disambut dengan lagu selebrasi Pionir dengan antusiasme Mantasa (sebutan siswa MAN 1 Tulungagung) yang meluap-luap. Kemudian di sesi penutupan pun dimeriahkan kembali oleh tarian selebrasi Pionir tersebut sehingga ini menandakan bahwa siswa MAN 1 Tulungagung benar-benar bersemangat mengikuti sesi seminar ini.
Lalu bagi Dian, kesan yang didapat dari pengalaman ini adalah rasa senang karena ini merupakan kali pertama Dian berkesempatan menjadi pembicara yang tentunya bisa mengedukasi serta memotivasi para siswa MAN tersebut.
Dengan adanya cerita berharga ini dari Dian dan Ulum, diharapkan hal ini bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman mahasiswa lain untuk tetap selalu bisa memberikan manfaat dan menebar semangat positif kepada orang di sekitar, bahwasanya menjadi bagian dari keluarga mahasiswa jurusan Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa itu membanggakan dan tidak kalah keren dari jurusan lain.
BeritaImbasadiKarya MahasiswaMahasiswaSDGS Jumat, 17 Januari 2025
Sebagai tuan rumah Temu Budaya Nusantara (TBN) XXX Imbasadi, Universitas Gadjah Mada (UGM) tetap bersungguh-sungguh pada perlombaan yang menjadi bagian dari rangkaian besar tersebut. Kesungguhan dari delegasi UGM, yang diwakilkan oleh sepuluh mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, membuahkan hasil dengan peraihan juara pada tiga cabang perlombaan, di antaranya sebagai berikut:
Karya yang diperlombakan pada LKTIN memiliki tajuk Implementasi Konsep Asthabrata sebagai Landasan Hidup Generasi Z. Kajian ini mengangkat objek material berupa konsep kepemimpinan Asthabrata dalam Serat Rama karya Yasadipura I, yang ternyata relevan dan dapat menjadi pedoman hidup bagi generasi Z.
Batik yang didesain oleh Meifira Arini Pitaloka menghadirkan sebuah kupu-kupu dengan beragam motif batik pada sayapnya, serta motif pendukung lainnya. Dari karyanya tersebut, terkandung sebuah filosofi mendalam mengenai kebudayaan Indonesia sebagai identitas masyarakat Nusantara, dengan beragam rupa, corak, hingga falsafahnya, serta terus hidup dan berkembang sepanjang masa.
Ghibran Arsha Daffa’ Musaffa’ membawakan sebuah cerita berjudul Nyai Rangga Wati. Kisah berfokus pada pertengkaran sepasang kekasih, yaitu Joko dan Wati, di Malioboro. Dalam pertengkaran tersebut, Joko tidak ingin Wati untuk meneruskan keinginannya untuk menjadi pemain Jathilan, yang dinilainya sebagai sebuah seni yang kuno dan terbelakang. Adu mulut tersebut berakhir dengan putusnya ikatan mereka. Pada akhirnya, Wati tetap menggeluti mimpinya sebagai penari Jathilan dan dijuluki oleh masyarakat sebagai Nyai Rangga Wati.
Temu Budaya Nusantara ke-XXX Imbasadi berlangsung selama lima hari, yakni pada 11-15 November 2024. Acara yang bertemakan Manggala Gajah Mada: Ancala Raksi Budaya ‘Pionir Gajah Mada: Bagai Gunung Pengharum Budaya’ ini berlangsung dengan beragam acara, seperti bermacam-macam perlombaan, membatik, tilik UGM, hingga malam puncak berupa penganugerahan juara, pergelaran wayang kulit lakon Gajah Mada Kridha, serta wisata budaya menuju Pura Pakualaman.
Terdapat tujuh (7) perlombaan yang diadakan, yakni pagelaran budaya, Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN), lomba dongeng, lomba desain batik, lomba Tiktok nusantara, lomba film dokumenter, dan lomba esai.
Adapun delegasi yang ikut pada perhelatan tersebut terdiri dari 3 angkatan termuda, yaitu dari angkatan 2022 ada Haryo Untoro, lalu dari angkatan 2023 diwakilkan oleh Meifira Arini Pitaloka dan Nisrina Almasevi, sementara angkatan 2024 diwakilkan oleh Dhaffa Pharaja Mustofa, Ghibran Arsha Daffa’ Musaffa’, Harvesto Qodam Sahaja, Miktahul Ulumudin, Nurcholish Ramadhan, Noviyanti Alfitri, dan Shabrina Fitra Azzahra.
Dengan terselenggaranya Temu Budaya Nasional ke-XXX tersebut, diharapkan dapat membangkitkan semangat kepada para mahasiswa untuk terus menghargai, menggali, melestarikan, dan mengembangkan warisan tradisi dan budaya yang ada di Indonesia. Keberadaan TBN ke-XXX ini juga dapat menjadi ajang untuk mempererat hubungan mahasiswa program studi Bahasa dan sastra daerah se-Indonesia, serta menyatukan semangat untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan demi kemajuan peradaban bangsa.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada seluruh pihak yang berperan serta dalam mendukung dan menyelenggarakan kegiatan ini. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa jurusan sastra daerah se-Indonesia yang telah hadir dan berusaha bersama dalam melestarikan dan menyemarakkan keberagaman Indonesia dengan penuh harmoni. Semoga di masa mendatang, Imbasadi dapat menghadirkan upaya nyata dalam pelestarian budaya serta menebarkan manfaat kepada masyarakat Indonesia.
Indonesia beragam, Imbasadi menyatukan.
Penulis: Haryo Untoro
Editor: Fega Achillea Maydena
Pada Sabtu lalu (18/01), UGM kedatangan tamu kehormatan di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM). Tamu tersebut adalah Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, yang tidak lain adalah Bapak Fadli Zon. Beliau berkunjung ke GIK UGM dalam rangka melaksanakan kunjungan kerja Menteri Kebudayaan ke Yogyakarta. Dalam kunjungan ini, UGM memfasilitasi diskusi antara menteri kebudayaan dengan perwakilan mahasiswa yang diambil dari 8 UKM dari bidang seni.
Ternyata, ada dua mahasiswa jurusan Bahasa, Sastra, Budaya Jawa yang berkesempatan mengikuti kunjungan tersebut, lho! Dua mahasiswa tersebut adalah Alma Syahwalani yang mewakili UKM Marching Band sebagai Ketua Bidang Hubungan Masyarakat, dan Abimanyu Mahendra yang mewakili UKM Swagayugama sebagai Ketua Umum.
Diskusi yang dipimpin oleh Garin Nugroho selaku Advisory Abroad GIK UGM ini mengangkat tema ‘Strategi Diplomasi Budaya Indonesia Melalui Supercreative Hub’. Adapun hal yang dibahas yaitu bagaimana sebuah ruang atau platform itu bisa menggabungkan kreativitas, teknologi, dan budaya untuk menghasilkan inovasi dalam promosi budaya.
Inovasi yang dimaksud bisa mencakup inkubator kreatif, pusat kolaborasi antar seniman dan kreator, atau acara virtual yang menampilkan karya budaya Indonesia. Nah, GIK disebut-sebut punya potensi tersebut dan bisa menjadi wadah untuk UKM bidang seni karena UKM seni sendiri pasti berkaitan langsung dengan budaya. Selanjutnya diharapkan UKM bidang seni bisa mengembangkan kerjanya untuk bisa lebih kreatif, inovatif, dan juga profesional dalam mempromosikan produk-produk dan kegiatan yang bisa menjadi daya tarik atau jangkauan yang lebih luas dengan memanfaatkan fasilitas yang diberikan GIK.
Di sesi tanya jawab, Alma Syahwalani mengajukan pertanyaan terkait bagaimana memanfaatkan keterbatasan yang ada untuk menciptakan peluang lebih luas untuk mencapai tujuan UKM Marching Band ke kancah internasional. Bapak Fadli Zon mengutarakan bahwasanya hal seperti itu bisa dikomunikasikan dan diberikan wadah, dan bisa juga berkolaborasi dengan pemerintah maupun perusahaan besar.
Adapun kesan Alma atas acara ini, bahwa ia merasa sangat senang karena bisa berkesempatan hadir bertemu dengan Bapak Menteri Kebudayaan dan juga bertemu perwakilan UKM seni lainnya. Dikarenakan pertemuan ini, Alma dan teman-teman lainnya bisa berdiskusi langsung dan menyampaikan aspirasi mereka.