Yogyakarta (03/06/2024) – Setelah menjalani bulan Ramadan yang penuh hikmah, kini tiba saatnya untuk merayakan keberkahan dan kehangatan dalam momen Syawalan. Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa menggelar acara syawalan dengan penuh suka cita dan semangat kebersamaan. Acara ini berlangsung di selasar gedung Margono lantai 4 pada tanggal 2 Mei 2024, dimulai pukul 16.00 WIB hingga selesai, dihadiri oleh mahasiswa dari angkatan 2020-2023 beserta segenap Bapak dan Ibu dosen.
Kemeriahan acara syawalan dibuka dengan hangat oleh Bagus Ulin Nuha, seorang mahasiswa dari angkatan 2023 yang bertindak sebagai pewara acara. Dilanjutkan dengan sambutan dari Gilang Cahyo Nusantara, selaku ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kamastawa, dan Dr. Daru Winarti, M. Hum., sebagai ketua Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Dalam sambutannya, Dr. Daru Winarti, M. Hum., mengucapkan rasa terima kasih atas kehadiran serta kebersamaan yang terjalin dalam momen spesial ini.
Setelah pemberian kata sambutan, dilanjutkan dengan pembacaan ikrar syawalan yang dipimpin oleh M. Rafi Nur Fauzy, mahasiswa angkatan 2023, dan diikuti oleh seluruh hadirin. Acara syawalan juga dimeriahkan dengan tausiah yang disampaikan oleh Dr. Rudy Wiratama, S.I.P., M.A., seorang dosen yang membidangi studi sastra. Tausiah tersebut membawa tema penting tentang makna Idul Fitri yang sebenarnya, mengajak para hadirin untuk merenung dan memaknai momen fitri dengan lebih dalam. Setelah tausiah, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh Dr. Rudy Wiratama, S.I.P., M.A. Puncak kehangatan acara terjadi saat sesi halal bi halal, di mana seluruh hadirin bersama-sama mengungkapkan maaf dan memaafkan, memperkuat jalinan persaudaraan di antara mereka. Momen kegembiraan tersebut diabadikan pada sesi foto bersama yang juga merupakan sesi penutup dari kegiatan syawalan
Syawalan bukan hanya sekadar ritual keagamaan, namun juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa dan dosen sebagai bagian dari keluarga di Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Kegiatan syawalan ini juga dimaknai untuk bermuhasabah diri, belajar untuk memaafkan, dan membangun hubungan yang harmonis. Melalui momen ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya relasi yang baik dan penghargaan terhadap sesama terus ditanamkan, menjadi bagian dari pembentukan pribadi yang berkualitas, serta siap menghadapi masa depan yang cerah dan penuh tantangan.