Arsip:
BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Senin, 20 Mei 2024
Yogyakarta (20/05/2024) – Wayang kulit, sebuah kesenian tradisional yang diakui oleh UNESCO sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Non-bendawi Manusia, memiliki nilai historis, filosofis, dan artistik yang tinggi. Seni wayang dianggap sebagai salah satu puncak kebudayaan Jawa, sehingga penting bagi generasi muda, untuk mengenal, memahami, dan melestarikan warisan adiluhung tersebut.
Dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai wayang kulit, Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa menyelenggarakan kuliah lapangan untuk mata kuliah Sastra Wayang pada tanggal 16 Mei 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di Museum Sonobudoyo Yogyakarta, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melihat langsung wayang dan naskah-naskah berkaitan dengan wayang.
Foto bersama peserta kuliah lapangan sedang mengamati koleksi wayang.
Kuliah lapangan ini diikuti oleh mahasiswa peserta mata kuliah Sastra Wayang dan dipandu oleh dosen pengampu, yaitu R. Bima Slamet Raharja, S.S., M.A., dan Dr. Rudy Wiratama, S.I.P., M.A. Selama kegiatan, para mahasiswa mendapatkan akses langsung untuk mengamati berbagai koleksi wayang serta naskah-naskah yang berkaitan dengan wayang kulit. Antusiasme mahasiswa terlihat sepanjang kegiatan ini, menunjukkan ketertarikan mereka untuk mengetahui lebih dalam mengenai kekayaan budaya yang dimiliki bangsa.
Keluaran dari kuliah lapangan ini tidak hanya berupa presentasi tentang hal yang telah dipelajari, tetapi juga sebagai ajang pengenalan serta penumbuhan rasa cinta dan bangga terhadap budaya bangsa. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menambahkan pengalaman dan menjadi sarana pengembangan kompetensi keilmuan para peserta. Dengan demikian, kuliah lapangan tersebut selaras dengan poin keempat dari tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan dalam lingkup pelestarian dan pengembangan kebudayaan bangsa.
Penulis: Nanda Nursa Alya
Editor: Haryo Untoro
BeritaKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Kamis, 16 Mei 2024
Yogyakarta (16/05/2024) – Gugur Gunung 13 hari kedua, tepatnya pada Selasa, 14 Mei 2024, menjadi saat yang tidak akan terlupakan bagi seluruh warga Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (FIB UGM). Bukan tanpa alasan, sebab mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa berkolaborasi dalam sebuah tim bernama ‘Turangga Sastra Nuswantara’ untuk menampilkan Drama Tari Jathilan dalam hari puncak Gugur Gunung ke-13.
Pertunjukan Drama Tari Jathilan dilaksanakan pada pukul 16.00-17.30 WIB di panggung yang bertempat di Greenland. Masing-masing sisi panggung tersebut dipadati oleh civitas academica yang tertarik dengan pementasan Drama Tari Jathilan. Pementasan seni kerakyatan bertambah meriah dengan kehadiran Lala Atila sebagai sinden dari Drama Tari Jathilan.
Drama Tari Jathilan adalah pergelaran seni tari Jathilan, kesenian yang erat dengan penggunaan jaran kepang atau kuda lumping, yang memuat drama tentang mitologi Jawa. Mitologi Jawa yang diangkat adalah legenda Ajisaka dan pertarungannya dengan Dewata Cengkar, raja raksasa di kerajaan Medang Kamulan. Produksi dari Drama Tari Jathilan dipimpin oleh R. Raga Budi Panuntun, mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Angkatan tahun 2021, yang disutradarai oleh Yulian Kethus dari Sanggar Seni Kidung Cakrawala.
Antusiasme dari Para Mahadaya
Sebelum pementasan dimulai, pada pukul 15.00 WIB, para penampil beserta para staf mengadakan pemandian jaran dan doa bersama di Wisdom Park. Setelahnya, kirab budaya dilakukan dengan rute Wisdom Park menuju FIB melalui pintu utara.
Kirab Budaya menuju Fakultas Ilmu Budaya
Acara pentas kesenian rakyat dibuka oleh R. Sukoco, alumni mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, sebagai pewara. Terdapat berbagai sambutan yang disampaikan oleh Idharul Huda, selaku ketua Gugur Gunung 13, Dr. Daru Winarti, Ketua Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, dan Prof. Dr. Setiadi, S.Sos., M.Si, dekan Fakultas Ilmu Budaya. Acara dilanjutkan dengan upacara adat kupat luwar atau luwaran kupat sebagai wujud melepaskan segala hal yang kurang baik sehingga acara dapat berjalan dengan lancar.
Prosesi Kupat Luwar atau Luwaran Kupat
Acara berikutnya adalah penyajian Drama Tari Jathilan yang berhasil memukau seluruh penonton. Para penonton terlihat sangat menikmati, bahkan ikut berinteraksi dengan berjoget dalam alunan musik tari Jathilan tersebut. Puncak dari sajian ini adalah adegan terjadinya pertarungan antara Aji Saka dengan Dewata Cengkar. Pertarungan yang mendebarkan serta kemenangan Aji Saka yang menakjubkan mengundang riuh tepuk tangan yang meriah dari segala penjuru.
Berakhirnya pementasan Drama Tari Jathilan juga menandakan berakhirnya Gugur Gunung ke-13. Berbagai momen indah dan menyenangkan telah terjadi selama Gugur Gunung 13 berlangsung. Kami mengucapkan terima kasih atas antusiasme dan dukungan dari Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, sponsor, para mahadaya, serta selurub civitas academica Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Semoga kebudayaan nusantara tetap lestari dan terus hidup dari masa ke masa. Sampai jumpa di acara Gugur Gunung 14.
BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Selasa, 14 Mei 2024
Yogyakarta (14/05/2024) - Hari pertama Gugur Gunung ke-13 sukses digelar pada Senin, 13 Mei 2024, di Selasar Margono lantai 1, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Gadjah Mada (UGM). Jawaisme Fest, yang menjadi bagian dari acara ini, berhasil menarik perhatian berbagai kalangan, mulai dari para mahadaya, mahasiswa inculs, staf FIB, hingga siswa SMA yang berkunjung ke FIB UGM.
Jawaisme Fest merupakan pameran kesenian, kesastraan, dan kebudayaan Jawa. Beberapa produk budaya yang ditampilkan adalah naskah-naskah Nusantara, pakaian adat Jawa sehari-hari atau padintenan gaya Yogyakarta, wayang kulit, perangkat gamelan, tata cara dan weton, permainan tradisional, dan berbagai produk budaya lainnya.
Naskah-naskah Nusantara yang dipamerkan meliputi naskah beraksara Jawa, naskah lontar berilustrasi dari Bali, dan tiruan naskah Batak. Wayang kulit dengan tokoh Pandawa (Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa) dan Punakawan (Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong) juga hadir menyambut para pengunjung. Beberapa perangkat gamelan yang ditampilkan antara lain saron, kendhang ciblon, kethuk, kempul, dan gong. Permainan tradisional seperti yoyo, palu othok-othok, kapal othok-othok, bekel, ketapel atau plintheng, bas basan, gasing, dan berbagai permainan lainnya membawa kesan nostalgia terhadap masa lalu. Tata cara Jawa yang ditampilkan mencakup daur hidup dari kelahiran hingga kematian serta pengenalan terkait weton berhasil memantik rasa penasaran pengunjung untuk mencari tahu lebih lanjut.
Wayang kulit Jawa
Perangkat Gamelan
Busana Tradisional Jawa Gaya Yogyakarta
Replika Naskah Batak
Beragam produk kebudayaan yang dipamerkan ini berhasil menarik minat para pengunjung. Mereka menunjukkan antusiasme melalui berbagai pertanyaan yang diajukan kepada penjaga stand. Para pengunjung juga diberikan kesempatan untuk mencoba berbagai permainan tradisional, memegang dan memainkan wayang kulit, membunyikan alat musik gamelan, melihat naskah-naskah Nusantara, hingga mencoba peruntungan di stan undian berhadiah.
Dua siswi SMA yang sedang mempelajari tentang wayang kulit
Permainan tradisional kapal othok-othok menarik perhatian mahasiswa inculs
Pengenalan Weton Kepada Mahasiswi
Jawaisme Fest masih akan berlangsung di hari kedua Gugur Gunung 13, yaitu Selasa, 14 Mei 2024, dari pukul 09.00 hingga 15.00 WIB. Hari kedua akan menjadi lebih spesial dengan penampilan drama tari Jathilan bertajuk “Turangga Sastra Nuswantara” oleh para mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Pentas drama tari Jathilan akan semakin menarik dengan kehadiran Lala Atila, penyanyi kondang campursari, yang akan menyinden dalam pertunjukan tersebut. Jadi, yuk segera merapat di acara Gugur Gunung 13!
BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Senin, 6 Mei 2024
Sudah setahun berlalu sejak Gugur Gunung ke-12 sukses menghentak panggung dengan ketoprak wayang gedhog lakon Panji Kudanarawangsa yang meriah dan spektakuler. Kini, dengan bangga, Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa mempersembahkan Gugur Gunung ke-13 kepada semua, terutama mahadaya!
Gugur Gunung merupakan sebuah acara tahunan yang diadakan untuk memperingati ulang tahun Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Dalam acara tersebut, para mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa berkolaborasi untuk menghadirkan beragam kebudayaan Nusantara, khususnya kebudayaaan Jawa.
Kali ini, tema yang diusung adalah “Holopis Kuntul Baris”, sebuah filosofi Jawa yang dekat dengan kegiatan Gugur Gunung. “Holopis Kuntul Baris” menggambarkan barisan burung kuntul yang terbang membentuk pola runcing. Filosofi ini adalah simbol usaha bersama untuk menyelesaikan masalah, atau yang kita kenal dengan gotong royong. Gotong royong adalah perwujudan dari sosiokultural masyarakat Jawa yang menjunjung patembayatan, yakni saling hidup berdampingan dengan penuh rukun dan harmoni,
Terdapat dua acara besar yang akan memeriahkan Gugur Gunung ke-13:
1.Jawaisme Fest
Jawaisme Fest adalah pameran kebudayaan Jawa yang menampilkan segala hal tradisional seperti permainan, pakaian adat, seni pertunjukan, adat, tata cara, weton, dan sebagainya. Tersedia juga tenant makanan jadul yang menggugah selera. Jawaisme Fest digelar pada tanggal 13-14 Mei 2024, jam 09.00-17.00 WIB, di Selasar Margono lantai 1, FIB, UGM
2.Pentas Kesenian Kerakyatan
Pentas Kesenian Kerakyatan akan menampilkan Drama Tari Jathilan dengan judul “Turangga Sastra Nuswantara” yang disajikan oleh kolaborasi mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Pentas seni ini berlangsung di Greenland, FIB, UGM, pada tanggal 14 Mei 2024, mulai pukul 15.00 hingga selesai. Oh iya, jangan lupa, Pentas Kesenian Kerakyatan akan dimeriahkan dengan penampilan dari Lala Atila.
Jadi, jangan sampai ketinggalan momen seru ini, yuk merapat!
Yogyakarta (03/06/2024) – Setelah menjalani bulan Ramadan yang penuh hikmah, kini tiba saatnya untuk merayakan keberkahan dan kehangatan dalam momen Syawalan. Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa menggelar acara syawalan dengan penuh suka cita dan semangat kebersamaan. Acara ini berlangsung di selasar gedung Margono lantai 4 pada tanggal 2 Mei 2024, dimulai pukul 16.00 WIB hingga selesai, dihadiri oleh mahasiswa dari angkatan 2020-2023 beserta segenap Bapak dan Ibu dosen.
Kemeriahan acara syawalan dibuka dengan hangat oleh Bagus Ulin Nuha, seorang mahasiswa dari angkatan 2023 yang bertindak sebagai pewara acara. Dilanjutkan dengan sambutan dari Gilang Cahyo Nusantara, selaku ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kamastawa, dan Dr. Daru Winarti, M. Hum., sebagai ketua Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Dalam sambutannya, Dr. Daru Winarti, M. Hum., mengucapkan rasa terima kasih atas kehadiran serta kebersamaan yang terjalin dalam momen spesial ini.
Setelah pemberian kata sambutan, dilanjutkan dengan pembacaan ikrar syawalan yang dipimpin oleh M. Rafi Nur Fauzy, mahasiswa angkatan 2023, dan diikuti oleh seluruh hadirin. Acara syawalan juga dimeriahkan dengan tausiah yang disampaikan oleh Dr. Rudy Wiratama, S.I.P., M.A., seorang dosen yang membidangi studi sastra. Tausiah tersebut membawa tema penting tentang makna Idul Fitri yang sebenarnya, mengajak para hadirin untuk merenung dan memaknai momen fitri dengan lebih dalam. Setelah tausiah, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh Dr. Rudy Wiratama, S.I.P., M.A. Puncak kehangatan acara terjadi saat sesi halal bi halal, di mana seluruh hadirin bersama-sama mengungkapkan maaf dan memaafkan, memperkuat jalinan persaudaraan di antara mereka. Momen kegembiraan tersebut diabadikan pada sesi foto bersama yang juga merupakan sesi penutup dari kegiatan syawalan
Syawalan bukan hanya sekadar ritual keagamaan, namun juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa dan dosen sebagai bagian dari keluarga di Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Kegiatan syawalan ini juga dimaknai untuk bermuhasabah diri, belajar untuk memaafkan, dan membangun hubungan yang harmonis. Melalui momen ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya relasi yang baik dan penghargaan terhadap sesama terus ditanamkan, menjadi bagian dari pembentukan pribadi yang berkualitas, serta siap menghadapi masa depan yang cerah dan penuh tantangan.
BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Senin, 1 April 2024
Pada Kamis, 28 Maret 2024, Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Himpunan Mahasiswa Jurusan Keluarga Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa (HMJ Kamastawa) menggelar Sharing Session bertajuk ‘Eksistensi Kebudayaan Jawa di Mancanegara’. Acara tersebut, diselenggarakan secara luring di Auditorium Soegondo lantai 7, pada pukul 15.00 WIB hingga selesai.
Sharing Session ini menampilkan dua narasumber utama, yaitu Rudy Wiratama, S.I.P., M.A., dan R. Bima Slamet Raharja, S.S., M.A., keduanya adalah dosen Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa dengan bidang studi sastra. Turut serta juga Alma Syahwalani dan Muhammad Bagus Ulin Nuha sebagai pewara dan moderator. Peserta yang hadir terdiri dari mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa angkatan 2021, 2022, dan 2023, serta peserta lain yang tertarik dengan eksistensi kebudayaan Jawa di mancanegara.
Dalam sesi pemaparan, R. Bima Slamet Raharja, S.S., M.A., dan Rudy Wiratama, S.I.P., M.A. berbagi pengalaman mereka ketika mengerjakan sebuah proyek yang diselenggarakan oleh British Museum. Proyek yang dikerjakan berupa kajian yang berangkat dari sebuah pertanyaan, apakah benar barang-barang Raffles yang kini berada di British Museum merupakan hasil rampasan?
"Di British Museum, kami menemukan banyak sekali naskah dan koleksi wayang, seperti wayang kulit, wayang topeng, wayang krucil, wayang klithik, hingga sebuah boneka wayang yang keberadaannya telah hilang di Jawa," jelas R. Bima Slamet Raharja, S.S., M.A., dalam pemaparannya. "Hal ini dapat menjadi peluang bagi mahasiswa-mahasiswi Sastra Jawa untuk mengkaji dan meneruskan pendidikan ke luar negeri," tambah beliau.
Senada dengan R. Bima Slamet Raharja, S.S., M.A., Rudy Wiratama, S.I.P., M.A., mengulas kesempatan penelitian bagi mahasiswa melalui perspektif pos-kolonialisme. "Sudut pandang budaya saat ini mengadopsi perspektif pos-kolonialisme. Ini berarti, British Museum memberikan akses kepada para pemilik budaya, yaitu kita, untuk meneliti dan mengkaji sesuai dengan pengetahuan dan rasa budayanya masing-masing." Selain itu, beliau juga menyoroti kurangnya ahli pernaskahan Jawa di Inggris. "Di Inggris, terdapat beragam naskah dan budaya khas Nusantara, akan tetapi para pengkajinya sangat sedikit dan belum mengalami regenerasi secara signifikan," terang beliau.
Setelah sesi pemaparan berakhir, pewara membuka sesi diskusi dan memnberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaaan kepada kedua narasumber. Para peserta merespon hal tersebut dengan antusias. Terbukti dari beragam pertanyaan yang diajukan kepada narasumber. Adapun rangkaian acara terakhir adalah penutup dengan sesi foto bersama untuk mengabadikan momen tersebut.
Acara Sharing Session bertajuk ‘Eksistensi Kebudayaan Jawa di Mancanegara’ diharapkan dapat memotivasi dan membangkitkan semangat mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. "Ini untuk memotivasi teman-teman Sastra Jawa semua, bahwa berangkat dari kesenangan atau hobi jika dilakukan dengan serius dapat mengantarkan kepada mimpi atau cita-cita, khususnya tentang Jawa, bahwa kesempatan dan peluang itu terbuka luas bagi teman-teman mahasiswa semua," papar R. Bima Slamet Raharja, S.S., M.A.
Penelitian dan pengkajian terhadap tradisi dan kebudayaan Nusantara perlu terus dilakukan untuk menjaga keberlangsungannya, sebab hal tersebut merupakan identitas dan warisan bangsa Indonesia. Sinergi dari berbagai pihak diperlukan dalam menyebarkan pengetahuan tersebut kepada akademisi dan masyarakat agar pengetahuan dan budaya tidak hilang, serta dapat terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam menyelenggarakan pendidikan berkualitas unggul dan menjalin kemitraan untuk mencapai tujuan tertentu.
BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Selasa, 26 Maret 2024
Setelah melalui serangkaian proses mulai dari pendaftaran hingga pengumuman, tiba saatnya bagi para panitia terpilih Temu Budaya Nusantara XXX untuk saling bertemu dan berinteraksi. Jumpa pertama atau first gathering panitia Temu Budaya Nusantara XXX diadakan secara luring pada Sabtu, 23 Maret 2024, di garasi Pemadam Kebakaran Universitas, mulai pukul 20.00 hingga 21.00 WIB.
Acara jumpa perdana ini dihadiri oleh seluruh panitia Temu Budaya Nusantara XXX dari berbagai divisi, seperti acara, hubungan masyarakat (humas), media kreatif, perlengkapan, konsumsi, dana usaha (danus), keamanan, sponsor, dan liaison officer, serta mahasiswa delegasi Universitas Gadjah Mada. Selain itu, jumpa perdana kali ini dihadiri oleh tokoh-tokoh spesial seperti Ardhani Indri, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jawa UNS, selaku Presiden Imbasadi periode 2022-2023, Zainal Fanani, mahasiswa alumni Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM angkatan 2019, selaku Presiden Imbasadi periode 2020-2021, Nur Laeli Wijayanti (daring), mahasiswa alumni Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM angkatan 2017, selaku koordinator divisi seni budaya periode 2019/2020, dan Vighna Rivattyannur Hernawan, mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM angkatan 2020, selaku Sekretaris Imbasadi periode 2022-2023 dan saat ini berkedudukan sebagai pengawas dalam Imbasadi periode 2024-2025.
Jumpa perdana ini bukan hanya sekadar ajang saling mengenal, namun juga diisi dengan pengarahan dan pemahaman tentang Imbasadi. Ardhani Indri, Zainal Fanani, Nur Laeli Wijayanti, dan Vighna Rivattyanur Hernawan memberikan selayang pandang berupa gambaran dan pengalaman mereka selama terlibat dalam Imbasadi. Sementara itu, Bima Muslih Wicaksono, ketua panitia Temu Budaya Nusantara XXX, memaparkan lini masa perencanaan dan program utama yang akan dilaksanakan.
Sebagaimana hasil Musyawarah Nasional Temu Budaya Nusantara XXIX di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, Bangli, pada 8 November 2023, Universitas Gadjah Mada (UGM) terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan Temu Budaya Nusantara XXX pada tahun 2024. Dengan terpilihnya UGM sebagai tuan rumah Temu Budaya Nusantara XXX, diharapkan acara tersebut dapat berjalan lancar dan memberikan pengalaman positif bagi seluruh peserta. Selain itu, pelaksanaan Temu Budaya Nusantara XXX diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam pengkajian dan pelestarian keragaman budaya Nusantara serta tetap relevan dalam perkembangan zaman. Dengan demikian, kegiatan tersebut sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya poin 4 mengenai Pendidikan bermutu, dan poin 17 mengenai kemitraan untuk mencapai tujuan.
Pada Hari Senin, 4 Maret 2024, pukul 09.30 WITA, Dr. Arsanti Wulandari, S.S., M.Hum, seorang dosen dari Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, menjadi pemateri dalam kuliah umum dengan tajuk 'Filologi dalam Studi Pernaskahan Jawa'. Kegiatan ini diselenggarakan melalui platform Zoom Meeting dan diinisiasi oleh Program Studi Sastra Jawa Kuna, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana (FIB UNUD).
Dalam kuliah umum tersebut, Dr. Arsanti Wulandari memaparkan pengantar tentang filologi, mengulas konsep filologi, obyek kajian, tugas-tugas para filolog, hingga produk akhir yang dihasilkan. Pemaparan tersebut dilengkapi dengan contoh-contoh naskah Jawa dan identifikasinya, sehingga audiens dapat memahami seputar filologi dengan lebih mudah. Sesi diskusi yang menyusul memberikan ruang bagi para peserta untuk mengajukan berbagai pertanyaan, menunjukkan tingginya antusiasme mereka terhadap topik yang dibahas.
Kuliah umum mengenai filologi ini diadakan sebagai respons terhadap semakin berkurangnya minat mahasiswa dalam bidang studi filologi. Meskipun demikian, saat ini pemerintah sedang serius mendorong penggalian pengetahuan dan nilai-nilai yang terkandung dalam naskah kuno. Harapannya, melalui kegiatan semacam ini, minat, dan pemahaman terhadap filologi dapat tumbuh kembali di kalangan mahasiswa.
Pentingnya memahami dan menjaga keberlanjutan pengetahuan serta nilai-nilai kebudayaan yang terdapat dalam naskah kuno menjadi fokus kuliah umum ini. Dengan memberikan bekal pengetahuan, semangat, dan menjalin kerja sama yang baik, diharapkan pengetahuan dan nilai-nilai kebudayaan pada naskah kuno dapat tetap lestari dan dapat kemudian dikembangkan sesuai dengan kebutuhan zaman. Hal ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam meningkatkan mutu pendidikan (poin 4) dan memperkuat kerja sama untuk mencapai tujuan bersama (poin 17).
BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Minggu, 10 Maret 2024
Berdasarkan hasil Musyawarah Nasional (munas) Temu Budaya Nusantara XXIX di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, Bangli, pada tanggal 8 November 2023, Universitas Gadjah Mada (UGM) terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan Temu Budaya Nusantara (TBN) ke-XXX yang akan diselenggarakan pada tahun 2024.
Imbasadi merupakan organisasi khusus mahasiswa jurusan atau program studi bahasa dan sastra daerah yang diselenggarakan oleh universitas-universitas di Indonesia. Terdapat 36 universitas yang tergabung dalam organisasi ini. Dalam pelaksanaanya, Imbasadi terbagi atas beberapa wilayah Divisi Regional antara lain Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.
Setiap tahun, Imbasadi memiliki dua kegiatan yang diselenggarakan secara rutin, yaitu Sarasehan Nusantara (SN) dan Temu Budaya Nusantara (TBN). Berkaitan dengan TBN, kegiatan ini diadakan sekitar bulan November atau Desember. Tujuan utama dari penyeleggaraan TBN adalah Musyawarah Nasional, demisioner dan reorganisasi pengurus Imbasadi. Adapun kegiatan pendukung yang diselanggarakan adalah Pergelaran Budaya Nusantara dan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional. Kegiatan-kegiatan lainnya bergantung panitia pelaksana kegiatan TBN.
Dalam rangka penyelenggaraan TBN XXX, panitia pelaksana kegiatan Temu Budaya Nusantara dari Universitas Gadjah Mada membuka kesempatan bagi mahadaya untuk berpartisipasi dalam berbagai divisi, seperti acara, hubungan masyarakat (humas), media kreatif, perlengkapan, konsumsi, dana usaha (danus), Keamanan, Sponsor, dan Liaison Officer. Dengan mengikuti kepanitian Temu Budaya Nusantara, mahadaya berkesempatan mendapatkan sertifikat nasional, relasi baru yang luas, serta pengalaman dalam menyelenggarakan acara atau event.
Berikut adalah lini masa open recruitment:
Mahasiswa yang berminat dapat mendaftar melalui tautan pendaftaran dan mengakses guidebook untuk informasi lebih lanjut. Untuk pertanyaan, mahadaya dapat menghubungi Mayla (08998001072 via Whatsapp) atau Gulang (Rickrowens01 via Line) selaku contact person.
Imbasadi sebagai organisasi memiliki tujuan untuk mempelajari, melestarikan, mengembangkan, dan memperkenalkan kebudayaan-kebudayaan daerah di Indonesia. Melalui kerja sama yang baik panitia tuan rumah dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan kegiatan Temu Budaya Nusantara ke-XXX Imbasadi dapat terselenggara dengan baik. Kegiatan ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama pada poin 4 (peningkatan kualitas pendidikan) dan poin 17 (kemitraan untuk mencapai tujuan).
BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Rabu, 6 Maret 2024
Pada hari Sabtu, 2 Maret 2024, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM) telah menyelenggarakan ‘gebyar acara dies’, sebuah perayaan yang meriah dalam rangka memperingati dies natalis FIB ke-78. Acara tersebut telah dihiasi dengan berbagai penampilan yang berasal dari masing-masing program studi (prodi), di antaranya adalah Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa.
Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa menampilkan karawitan yang dipersembahkan oleh para mahasiswa yang tergabung dalam Gamelan Sastra Nusantara, yang juga dikenal sebagai Gamasutra. Gamasutra, yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai tahun angkatan, telah menampilkan tiga buah gending, yakni ‘Ladrang pangkur pelog barang’, ‘Lancaran kuwi apa kuwi’, dan ‘Lancaran gugur gunung’ sebagai sajian terakhir.
Penampilan karawitan ini adalah ekspresi dari identitas Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa yang konsisten dalam melestarikan dan menghidupkan kebudayaan Jawa sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa. Lebih jauh, penampilan gamelan dari Gamasutra telah berkontribusi dalam memeriahkan acara dies natalis FIB UGM ke-78.
Dalam konteks yang lebih luas, penampilan ini juga menjadi simbol dari upaya FIB UGM dalam melestarikan ragam budaya Nusantara, sekaligus menggugah kesadaran akan pentingnya mempertahankan dan mengapresiasi warisan budaya yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
S | S | R | K | J | S | M |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | ||||
4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 |
11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 |
18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 |
25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 |
S | S | R | K | J | S | M |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | ||||
4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 |
11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 |
18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 |
25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 |