Selasa, 10 September 2019, mahasiswa baru diajak oleh Ketua Program Studi Sastra Jawa UGM, Dr. Sri Ratna Saktimulya M.Hum. untuk ikut serta dalam acara labuhan Pura Pakualaman. Upacara yang diadakan setiap tanggal 10 Muharram atau 10 Suro itu bertujuan sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena masih dapat merasakan tahun baru (Jawa). Selain itu, labuhan juga merupakan simbol ‘buang sial’ yang dilakukan masyarakat Jawa agar tahun yang akan dilewati akan dipenuhi hal baik, sedangkan hal buruk akan menjauh. Oleh karena itu, perlu dilakukan interaksi secara langsung antara mahasiswa dengan kebudayaan Jawa itu sendiri agar gambaran langsung yang telah diperoleh dapat dijadikan sarana untuk mengembangkan kompetensi keilmuan mereka.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa yang berpartisipasi dikumpulkan di Pura Pakualaman pada pukul 06.30 WIB, dilanjutkan dengan perjalanan menggunakan bus menuju Pesanggrahan Glagah. Sesampainya di sana, semua partisipan melaksanakan kirab hingga menuju Joglo labuhan. Kemudian, beberapa gunungan dilarung ke laut. Hari itu menjadi hari yang sangat menyenangkan dan berkesan bagi mahasiswa Sastra Jawa. Selain demi menambah pengetahuan, pengalaman, dan interaksi kultural secara langsung, kuliah lapangan ini juga berfungsi sebagai media pengembangan kompetensi keilmuan.