Jumat, 17 Juli 2020 Program Studi Sastra Jawa Universitas Gadjah Mada dan Program Studi Sastra Bali Universitas Udayana bekerja sama dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Provinsi Bali menyelenggarakan kuliah umum dengan mengangkat tema kajian “Mantra Ruwat: Relasi Kompendium naskah-naskah di Kraton dan Skriptorium Merapi-Merbabu”. Kuliah umum pada kesempatan tersebut diselenggarakan secara daring menggunakan sarana Webinar dari Cisco Webex dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube BPNB Bali. Kegiatan yang berlangsung hampir 2,5 jam tersebut menghadirkan narasumber Rendra Agusta (Peneliti Naskah-naskah Surakarta) dan Dr. Abimardha Kurniawan (Peneliti Naskah-naskah Merapi-Merbabu) serta dipandu oleh Zakariya Pamuji Aminullah (Dosen Prodi Sastra Jawa). Kuliah umum dimulai pukul 13.00 WIB / 14.00 WITA hingga pukul 17.00 WIB / 18.00 WITA dengan diawali oleh sambutan dari Kaprodi Sastra Jawa UGM kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi, tanggapan sekaligus sambutan dari BPNB Provinsi Bali, diskusi dan tanya jawab.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kuliah umum daring hasil kerja sama dua program studi sastra daerah di UGM dan UNUD. Dalam kesempatan kali ini, kegiatan kerja sama ini menjadi istimewa karena kedua universitas juga bekerja sama dengan BPNB Provinsi Bali. Sekitar 150 orang hadir dalam kuliah umum daring tersebut. Peserta kuliah tidak hanya berasal dari ketiga instansi yang bekerja sama, namun juga masyarakat umum serta komunitas penggiat budaya dan naskah dari beberapa daerah.
Dengan terselenggaranya kuliah umum ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan generasi muda mengenai khazanah kesusastraan masa lampau khususnya tentang mantra-mantra ruwat yang berasal dari lereng Merapi-Merbabu hingga era Kraton Surakarta. Mantra-mantra di masa lalu berfungsi sebagai sarana penting untuk membantu manusia dalam beberapa konteks ritual keagamaan dan juga dalam ritus penghalau malapetaka. Tujuan dari kuliah umum ini tidak hanya melakukan diskusi tentang kajian yang diangkat namun juga sebagai upaya mempererat tali persaudaraan antara Program Studi Sastra Jawa Universitas Gadjah Mada dan Program Studi Sastra Bali Universitas Udayana. Kondisi pageblug yang tidak memungkinkan kita bertatap muka secara langsung tidak lalu menyurutkan usaha kami untukmempererat hubungan persaudaraan karena jarak bukanlah suatu rintangan. (Fhikri Latifi)