Arsip:
BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Tuesday, 14 May 2024
Yogyakarta (14/05/2024) - Hari pertama Gugur Gunung ke-13 sukses digelar pada Senin, 13 Mei 2024, di Selasar Margono lantai 1, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Gadjah Mada (UGM). Jawaisme Fest, yang menjadi bagian dari acara ini, berhasil menarik perhatian berbagai kalangan, mulai dari para mahadaya, mahasiswa inculs, staf FIB, hingga siswa SMA yang berkunjung ke FIB UGM.
Jawaisme Fest merupakan pameran kesenian, kesastraan, dan kebudayaan Jawa. Beberapa produk budaya yang ditampilkan adalah naskah-naskah Nusantara, pakaian adat Jawa sehari-hari atau padintenan gaya Yogyakarta, wayang kulit, perangkat gamelan, tata cara dan weton, permainan tradisional, dan berbagai produk budaya lainnya.
Naskah-naskah Nusantara yang dipamerkan meliputi naskah beraksara Jawa, naskah lontar berilustrasi dari Bali, dan tiruan naskah Batak. Wayang kulit dengan tokoh Pandawa (Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa) dan Punakawan (Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong) juga hadir menyambut para pengunjung. Beberapa perangkat gamelan yang ditampilkan antara lain saron, kendhang ciblon, kethuk, kempul, dan gong. Permainan tradisional seperti yoyo, palu othok-othok, kapal othok-othok, bekel, ketapel atau plintheng, bas basan, gasing, dan berbagai permainan lainnya membawa kesan nostalgia terhadap masa lalu. Tata cara Jawa yang ditampilkan mencakup daur hidup dari kelahiran hingga kematian serta pengenalan terkait weton berhasil memantik rasa penasaran pengunjung untuk mencari tahu lebih lanjut.
Wayang kulit Jawa
Perangkat Gamelan
Busana Tradisional Jawa Gaya Yogyakarta
Replika Naskah Batak
Beragam produk kebudayaan yang dipamerkan ini berhasil menarik minat para pengunjung. Mereka menunjukkan antusiasme melalui berbagai pertanyaan yang diajukan kepada penjaga stand. Para pengunjung juga diberikan kesempatan untuk mencoba berbagai permainan tradisional, memegang dan memainkan wayang kulit, membunyikan alat musik gamelan, melihat naskah-naskah Nusantara, hingga mencoba peruntungan di stan undian berhadiah.
Dua siswi SMA yang sedang mempelajari tentang wayang kulit
Permainan tradisional kapal othok-othok menarik perhatian mahasiswa inculs
Pengenalan Weton Kepada Mahasiswi
Jawaisme Fest masih akan berlangsung di hari kedua Gugur Gunung 13, yaitu Selasa, 14 Mei 2024, dari pukul 09.00 hingga 15.00 WIB. Hari kedua akan menjadi lebih spesial dengan penampilan drama tari Jathilan bertajuk “Turangga Sastra Nuswantara” oleh para mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Pentas drama tari Jathilan akan semakin menarik dengan kehadiran Lala Atila, penyanyi kondang campursari, yang akan menyinden dalam pertunjukan tersebut. Jadi, yuk segera merapat di acara Gugur Gunung 13!
BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Monday, 6 May 2024
Sudah setahun berlalu sejak Gugur Gunung ke-12 sukses menghentak panggung dengan ketoprak wayang gedhog lakon Panji Kudanarawangsa yang meriah dan spektakuler. Kini, dengan bangga, Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa mempersembahkan Gugur Gunung ke-13 kepada semua, terutama mahadaya!
Gugur Gunung merupakan sebuah acara tahunan yang diadakan untuk memperingati ulang tahun Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Dalam acara tersebut, para mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa berkolaborasi untuk menghadirkan beragam kebudayaan Nusantara, khususnya kebudayaaan Jawa.
Kali ini, tema yang diusung adalah “Holopis Kuntul Baris”, sebuah filosofi Jawa yang dekat dengan kegiatan Gugur Gunung. “Holopis Kuntul Baris” menggambarkan barisan burung kuntul yang terbang membentuk pola runcing. Filosofi ini adalah simbol usaha bersama untuk menyelesaikan masalah, atau yang kita kenal dengan gotong royong. Gotong royong adalah perwujudan dari sosiokultural masyarakat Jawa yang menjunjung patembayatan, yakni saling hidup berdampingan dengan penuh rukun dan harmoni,
Terdapat dua acara besar yang akan memeriahkan Gugur Gunung ke-13:
1.Jawaisme Fest
Jawaisme Fest adalah pameran kebudayaan Jawa yang menampilkan segala hal tradisional seperti permainan, pakaian adat, seni pertunjukan, adat, tata cara, weton, dan sebagainya. Tersedia juga tenant makanan jadul yang menggugah selera. Jawaisme Fest digelar pada tanggal 13-14 Mei 2024, jam 09.00-17.00 WIB, di Selasar Margono lantai 1, FIB, UGM
2.Pentas Kesenian Kerakyatan
Pentas Kesenian Kerakyatan akan menampilkan Drama Tari Jathilan dengan judul “Turangga Sastra Nuswantara” yang disajikan oleh kolaborasi mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Pentas seni ini berlangsung di Greenland, FIB, UGM, pada tanggal 14 Mei 2024, mulai pukul 15.00 hingga selesai. Oh iya, jangan lupa, Pentas Kesenian Kerakyatan akan dimeriahkan dengan penampilan dari Lala Atila.
Jadi, jangan sampai ketinggalan momen seru ini, yuk merapat!
Pada Hari Senin, 4 Maret 2024, pukul 09.30 WITA, Dr. Arsanti Wulandari, S.S., M.Hum, seorang dosen dari Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, menjadi pemateri dalam kuliah umum dengan tajuk 'Filologi dalam Studi Pernaskahan Jawa'. Kegiatan ini diselenggarakan melalui platform Zoom Meeting dan diinisiasi oleh Program Studi Sastra Jawa Kuna, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana (FIB UNUD).
Dalam kuliah umum tersebut, Dr. Arsanti Wulandari memaparkan pengantar tentang filologi, mengulas konsep filologi, obyek kajian, tugas-tugas para filolog, hingga produk akhir yang dihasilkan. Pemaparan tersebut dilengkapi dengan contoh-contoh naskah Jawa dan identifikasinya, sehingga audiens dapat memahami seputar filologi dengan lebih mudah. Sesi diskusi yang menyusul memberikan ruang bagi para peserta untuk mengajukan berbagai pertanyaan, menunjukkan tingginya antusiasme mereka terhadap topik yang dibahas.
Kuliah umum mengenai filologi ini diadakan sebagai respons terhadap semakin berkurangnya minat mahasiswa dalam bidang studi filologi. Meskipun demikian, saat ini pemerintah sedang serius mendorong penggalian pengetahuan dan nilai-nilai yang terkandung dalam naskah kuno. Harapannya, melalui kegiatan semacam ini, minat, dan pemahaman terhadap filologi dapat tumbuh kembali di kalangan mahasiswa.
Pentingnya memahami dan menjaga keberlanjutan pengetahuan serta nilai-nilai kebudayaan yang terdapat dalam naskah kuno menjadi fokus kuliah umum ini. Dengan memberikan bekal pengetahuan, semangat, dan menjalin kerja sama yang baik, diharapkan pengetahuan dan nilai-nilai kebudayaan pada naskah kuno dapat tetap lestari dan dapat kemudian dikembangkan sesuai dengan kebutuhan zaman. Hal ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam meningkatkan mutu pendidikan (poin 4) dan memperkuat kerja sama untuk mencapai tujuan bersama (poin 17).
BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Wednesday, 6 March 2024
Pada hari Sabtu, 2 Maret 2024, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM) telah menyelenggarakan ‘gebyar acara dies’, sebuah perayaan yang meriah dalam rangka memperingati dies natalis FIB ke-78. Acara tersebut telah dihiasi dengan berbagai penampilan yang berasal dari masing-masing program studi (prodi), di antaranya adalah Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa.
Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa menampilkan karawitan yang dipersembahkan oleh para mahasiswa yang tergabung dalam Gamelan Sastra Nusantara, yang juga dikenal sebagai Gamasutra. Gamasutra, yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai tahun angkatan, telah menampilkan tiga buah gending, yakni ‘Ladrang pangkur pelog barang’, ‘Lancaran kuwi apa kuwi’, dan ‘Lancaran gugur gunung’ sebagai sajian terakhir.
Penampilan karawitan ini adalah ekspresi dari identitas Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa yang konsisten dalam melestarikan dan menghidupkan kebudayaan Jawa sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa. Lebih jauh, penampilan gamelan dari Gamasutra telah berkontribusi dalam memeriahkan acara dies natalis FIB UGM ke-78.
Dalam konteks yang lebih luas, penampilan ini juga menjadi simbol dari upaya FIB UGM dalam melestarikan ragam budaya Nusantara, sekaligus menggugah kesadaran akan pentingnya mempertahankan dan mengapresiasi warisan budaya yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Pengembangan minat belajar menulis fiksi Jawa di kalangan mahasiswa menjadi salah satu upaya baik yang dilakukan Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Upaya tersebut tercermin melalui penyelenggaraan mata kuliah secara terstruktur. Akan tetapi, program studi melakukan upaya lain guna menemukenali bakat terpendam, meningkatkan kompetensi dasar mahasiswa, dan memastikan keberlanjutan minat tersebut. Salah satunya adalah mendekatkan mahasiswa kepada penulis/pengarang yang mumpuni di bidang tersebut melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan menulis.
Tawaran terbuka tersebut disampaikan kepada mahasiswa melalui kelompok komunikasi kelas. Komunitas kelas tersebut telah terbentuk dalam rangka kegiatan pelatihan menulis cerita anak oleh Budi Sardjono (Gubug Nyawang Giri), pengarang mumpuni dengan nama samaran Agnes Yani Sardjono. Kegiatan ini diselenggarakan pada Sabtu, 24 Februari 2024, dimulai pukul 07.30 WIB hingga selesai di Gubug Nyawang Giri-Sleman, bekerjasama dengan PASBUJA (Paguyuban Sastra dan Budaya Jawa) Kawi Merapi Sleman melalui Sekolah Sastra Sleman (S3)-nya. Komunitas ini merupakan komunitas binaan program pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Wiwien W. Rahayu, dosen Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa sejak tahun 2022 hingga saat ini secara berkelanjutan.
Tawaran tersebut tidak mendapat beragam respon, kecuali oleh enam mahasiswa yang tertarik meraih kesempatan tersebut. Mahasiswa tersebut adalah Dian Nitami, Maysa Putri, Siti Nurhayati, Pingky Putri, Ilman Nafia, dan Nisrina Dyah.
“Saya ingin belajar menjadi penulis, mengembangkan ide, dan tertarik menulis cerita anak,” demikian alasan Nisrina menerima tawaran tersebut. Lain halnya alasan keikutsertaan Maysa, “…memanfaatkannya untuk membangkitkan niat, semangat, dan motivasi untuk menulis,” terangnya. Hal yang sama juga disampaikan Ilma Nafia dan Dian Nitami. Energi positif yang diberikan pengarang melalui cerita pengalamannya menjadi salah satu daya tarik partisipasi para mahasiswa. Bisa jadi dengan cara ini dapat memicu gairah kepenulisan fiksi di kalangan mahasiswa Prodi Sastra Jawa. Sehingga di kemudian hari, respon terhadap peluang yang ada menjadi lebih optimal.
Tidak hanya sekedar hobi, pilihan menjadi penulis merupakan salah satu tawaran kepada para mahasiswa. Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa berkomitmen menyediakan program-program strategis guna mendukung perkembangan keterampilan menulis fiksi. Pemenuhan hal tersebut dilakukan dengan serius dan berkelanjutan melalui pembangunan kemitraan dengan berbagai pihak. Melalui implementasi tri dharma perguruan tinggi, tujuan tersebut diharapkan dapat tercapai.
Pada Minggu (11/02/2024), Rudy Wiratama, S.I.P., M.A., dosen dari Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa di Universitas Gadjah Mada (UGM), turut menjadi narasumber dalam Webinar Kebudayaan. Webinar tersebut merupakan salah satu rangkaian acara peringatan Dies Natalis Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Daerah se-Indonesia (Imbasadi) yang ke-31. Acara ini digelar pada pukul 14.00 WITA (13.00 WIB) dengan tema "Sinergi Seni Pertunjukan Nusantara di Era Globalisasi". Tema tersebut mengangkat sebuah realita mengenai peran, fungsi, dan kedudukan seni pertunjukan nusantara di era globalisasi yang bebas dan terbuka.
Bersama Prof. Dr. Drs. I Wayan Sugita, M.Si., seorang guru besar dari Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, keduanya memaparkan materi yang informatif dan edukatif mengenai seni pertunjukan Nusantara kepada para peserta webinar.
Rudy Wiratama, S.I.P., M.A., menjelaskan materinya yang berjudul "Seni Tradisi dan Globalisasi". Dalam presentasinya, beliau menyoroti bagaimana globalisasi dapat memengaruhi sebuah tradisi.
Salah satu aspek menarik dari paparan beliau adalah perubahan Tari Kecak dari waktu ke waktu. "Tari Kecak pada awalnya tidak mengandung kisah tertentu. Kemudian, Walter Spies, seorang seniman Barat, bekerja sama dengan seniman-seniman Bali dan menyisipkan epos Ramayana ke dalam pertunjukan Tari Kecak. Pada titik ini, Tari Kecak yang semula merupakan bagian dari budaya komunal masyarakat bertransformasi menjadi daya tarik untuk konsumsi wisatawan," terang beliau.
Webinar Kebudayaan yang diselenggarakan oleh Imbasadi ditujukan untuk mengajak generasi muda Indonesia memahami potensi seni dan kebudayaan Nusantara di tengah era globalisasi. Dengan melestarikan dan menyemarakkan kebudayaan Nusantara, masyarakat dapat turut serta berkontribusi dalam mengembangkan pengetahuan dan kemampuan serta ikut menjaga warisan budaya bangsa. Upaya ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya pada poin empat yang menyoroti penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Friday, 16 February 2024
Pada Senin (12/02/2024), Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa menerima kunjungan dari mahasiswa Reitsumeikan University, Jepang. Kegiatan tersebut bertempat di Ruang 405 (ruang gamelan), Gedung Margono, lantai 4, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Gadjah Mada (UGM). Partisipan dari kunjungan kali ini sejumlah 20 siswa, satu dosen pembimbing, serta didampingi oleh 14 teman dari Unit Kegiatan Mahasiswa Buddy Club.
(Pengenalan Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa dan HMJ Kamastawa)
Dalam kunjungan tersebut, tujuh mahasiswa perwakilan dari Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa memberikan presentasi mengenai Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa dan organisasi Keluarga Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa (HMJ Kamastawa). Selanjutnya, perwakilan mahasiswa mengenalkan alat musik Karawitan sebagai bagian dari kebudayaan Jawa. Pengenalan dilakukan dengan penjelasan alat musik, demonstrasi memainkan alat musik, dan penyajian tembang tradisional Jawa berjudul “Suwe Ora Jamu”. Setelah penyajian, mahasiswa Reitsumeikan University diperbolehkan untuk mencoba memainkan berbagai alat musik gamelan yang tersedia, dibimbing oleh perwakilan mahasiswa.
(Demonstrasi alat musik gamelan)
(Pengenalan alat musik gamelan Jawa kepada mahasiswa Reitsumeikan University)
Kunjungan kemudian ditutup dengan foto bersama dan penyerahan kenang-kenangan kepada pihak Reitsumeikan University.
(Penyerahan cinderamata)
Dengan kunjungan ini, mahasiswa Reitsumeikan University mendapatkan kesempatan untuk lebih memahami kebudayaan Indonesia, khususnya kebudayaan Jawa. Kegiatan ini dapat menjadi upaya dalam memperkenalkan keindahan budaya Nusantara kepada masyarakat internasional. Upaya pengenalan dan eksplorasi terhadap tradisi dan budaya Nusantara selaras dengan poin keempat pada tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
Pada Jumat (02/02/2024), Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa menerima kunjungan dari siswa dan guru Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Munjungan, Trenggalek, Jawa Timur. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Auditorium, Gedung Soegondo, lantai 7, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Partisipan dari kunjungan kali ini sejumlah130 siswa dan 10 guru.
Ketua Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Dr. Daru Winarti, M.A., memberikan sambutan pada awal acara. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Raditya Bagus G.P., selaku perwakilan guru dari SMPN 1 Munjungan. Dalam sambutannya, Raditya Bagus G.P., mengungkapkan bahwa tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memotivasi siswa SMPN 1 Munjungan agar tetap giat belajar dan bersungguh-sungguh dalam mengejar impian.
(Dr. Daru Winarti, M.Hum., memberikan sambutan)
(Raditya Bagus G. P. memberikan sambutan)
Pada acara inti, Nila Okta Pawestri, pendidik sekaligus alumni Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa angkatan 2019, menjadi pewara dalam kegiatan tersebut. Rudy Wiratama, S.I.P., M.A., selaku dosen Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, sebagai pembicara utama. Dosen dari Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa tersebut memperkenalkan fakultas-fakultas yang ada di Universitas Gadjah Mada. Salah satunya adalah Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa.
Salah satu hal yang menarik dari pemaparan beliau, yaitu ketika Rudy Wiratama S.I.P., M.A., membahas mengenai kesalahpahaman persepsi masyarakat terkait program studi tersebut. “Lantas bagaimanakah kemudian prospek bagi mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa? Apakah kedepannya akan diarahkan untuk menjadi dukun? Tentu saja tidak demikian. Di sini, kami mengkaji kebahasaan, kesusastraan, dan kebudayaan Jawa dalam koridor ilmiah. Akan ada banyak hal yang dapat dikaji dari Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa sebab menyangkut berbagai hal, mulai dari cara pandang hingga tata cara hidup masyarakat Jawa” terang beliau.
(Rudy Wiratama, S.I.P., M.A., mengenalkan Universitas Gadjah Mada, Fakultas Ilmu Budaya, dan Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa)
Setelah audiensi berakhir, pewara membuka sesi tanya-jawab yang berlangsung antara pembicara dan siswa SMPN 1 Munjungan. Beragamnya pertanyaan yang diajukan menunjukkan antusiasme dan rasa ingin tahu para siswa tentang topik tersebut. Beberapa pertanyaan yang diajukan, antara lain syarat menjadi mahasiswa UGM, motivasi belajar, hingga fenomena yang terjadi dalam masyarakat Jawa. Rangkaian acara selanjutnya yaitu penyerahan kenang-kenangan dari SMPN 1 Munjungan kepada narasumber dan ditutup dengan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan.
Kunjungan ini tidak hanya menjadi momen pembelajaran bagi siswa SMPN 1 Munjungan tetapi juga sejalan dengan misi penyelenggaraan pendidikan bermutu untuk masyarakat, yaitu pada poin keempat dari Sustainable Development Goals (SDGs).
BeritaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Friday, 19 January 2024
Mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) telah berhasil melaksanakan program mengajar siswa dan siswi di SMP Negeri 1 Seyegan. Program mengajar ini merupakan kerjasama dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Seyegan, sebagai upaya bersama untuk melestarikan budaya Jawa, khususnya dalam penggunaan aksara Jawa. Periode pelaksanaan program ini berlangsung mulai tanggal 12 hingga 21 Desember 2023, diakhiri dengan penyelenggaraan lomba pada tanggal 22 Desember 2023.
Sebanyak sembilan (9) mahasiswa dan mahasiswi dari Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa turut serta dalam program ini. Mereka adalah Sindi Virninda, Nanda Nursa Alya, Rafael Raga B.P., Faradila Putri M., Ahmad Nur Astha, Enjang Prasetyo W., Fazi Arifian Pradara, Novita Nurhasanah, dan Inayah Milati. Pengajaran dilakukan dengan menerapkan metode kreatif, dengan harapan para siswa dapat memahami aksara Jawa secara menyeluruh.
Nanda Nursa Alya, salah satu peserta pengajar, menyatakan kegembiraannya dalam wawancara, "Sangat menyenangkan, karena kami dapat berinteraksi dengan siswa." Nanda menjelaskan bahwa program ini tidak hanya memberikan manfaat kepada siswa, akan tetapi juga berkembangnya kemampuan mahasiswa, "Program ini melatih kami sebagai mahasiswa agar dapat menjadi pengajar sekaligus teman bagi para siswa. Selain itu, program ini juga menuntut kreativitas mahasiswa dalam menciptakan metode dan media pembelajaran yang baik dan menyenangkan bagi siswa."
Dengan diadakannya program mengajar ini, Nanda berharap agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan setiap tahunnya. "Semoga saja program ini akan selalu ada setiap tahun" ucapnya. Program mengajar ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya poin keempat, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
(Dikutip utuh dari: https://www.youtube.com/live/FUj52vDhK4o?si=wA4cuiX-Lyz7KvEb)
Dalam rangka memperingati dies natalis ke- Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan berbagai acara dan kegiatan. Salah satu bagian dari rangkaian acara tersebut adalah pementasan wayang kulit dengan judul “Banjaran Dwijawara”. Pementasan tersebut merupakan sebuah kolaborasi lintas gagrak, yakni gagrak Yogyakarta, Surakarta, Banyumasan, dan Jawa Timuran dalam satu pergelaran wayang. Kegiatan ini digelar pada Sabtu (16/12/2023) di Grha Sabha Pramana.
Lakon “Banjaran Dwijawara” merupakan sebuah kompilasi biografi perjalanan karir tokoh Rama Bargawa, Resi Dorna, dan Arjuna. Ketiga karakter ini dihadapkan pada berbagai permasalahan kompleks. Rama Bargawa berhadapan dengan para oligarki yang bertindak semena-mena, Resi Dorna menghadapi isu inklusivitas, sementara Arjuna berada di era kesetaraan gender.
(Keluarga Kesenian Mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Dikutip utuh dari: https://www.youtube.com/live/FUj52vDhK4o?si=wA4cuiX-Lyz7KvEb)
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa dan mahasiswi dari Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa turut berpartisipasi dalam menyemarakkan dan menyukseskan pementasan wayang tersebut. Partisipasi tersebut diwujudkan dalam peran mereka sebagai kelompok kru, para penampil berupa penabuh dan sinden yang tergabung dalam Keluarga Kesenian Mahasiswa Universitas Gadjah, hingga Muhammad Siswoyo, mahasiswa angkatan 2022, yang menjadi dalang pementasan wayang kulit dengan gagrak Jawa Timuran.
(Penyerahan wayang Arjuna kepada Muhammad Siswoyo)
Lakon “Banjaran Dwijawara” tidak hanya sekedar sebagai hiburan semata, melainkan juga sebagai sarana pembelajaran berupa pesan moral tentang cara bersikap dan pengambilan keputusan ketika menghadapi sebuah permasalahan. Selain itu, pementasan wayang kulit ini juga menjadi wadah untuk memperkenalkan dan melestarikan seni wayang kulit beserta ragam gagraknya, yang merupakan wujud kekayaan budaya di Indonesia. Pengenalan dan pelestarian budaya Indonesia melalui pementasan wayang ini selaras dengan poin empat dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu peningkatan kualitas pendidikan.
M | T | W | T | F | S | S |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | |
7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 |
14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 |
21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 |
28 | 29 | 30 |
M | T | W | T | F | S | S |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | |
7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 |
14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 |
21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 |
28 | 29 | 30 |