• Universitas
  • Portal Akademik
  • Perpustakaan Universitas
  • Webmail
  • Arnawa
  • UM UGM
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
Departemen Bahasa dan Sastra
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Halaman Muka
  • Profil
    • Visi & Misi
    • Tujuan
    • Keunggulan
    • Prospek Karier
    • Staf Pengajar
  • Akademik
    • Alur Kurikulum
    • Deskripsi Mata Kuliah
    • Sebaran Mata Kuliah
    • Capaian Pembelajaran
    • KONFERENSI DAN KEGIATAN INTERNASIONAL
    • Kalender Akademik
  • KPPB
    • Pengabdian
      • Pengabdian Masyarakat
      • Siniar (Anarka Lālitya)
    • Kerjasama
    • Beasiswa
    • Penelitian
      • Penelitian Staf Pengajar
      • Arsip Kajian Jawa – Arnawa
  • Kemahasiswaan
    • HMJ Kamastawa
    • Kegiatan Mahasiswa
    • Karya Mahasiswa
    • Kanal Youtube
    • Kanal Instagram
    • Gugur Gunung
  • Alumni
    • Profil Alumni
    • Form Registrasi Alumni
  • Kontak
  • Beranda
  • Mahasiswa
  • Karya Mahasiswa
  • hal. 4
Arsip:

Karya Mahasiswa

Dalam Rangka Kuliah Lapangan, Mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Berkesempatan Mengikuti Tradisi Ngisis Wayang di Kasunanan Surakarta

BeritaKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Senin, 22 Mei 2023

Surakarta, (18/05/2023) – Bertepatan dengan hari libur nasional, Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan kuliah lapangan menuju Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi yang mengambil mata kuliah Sastra Wayang, yang didampingi oleh dosen pembimbing, yaitu Rudy Wiratama, S.I.P., M.A., dan R. Bima Slamet Raharja, S.S., M.Hum.

Kasunanan Surakarta Hadiningrat saat itu tengah mengadakan ritual ngisis wayang, yang berarti 'menjemur atau mengangini wayang'. Ritual ngisis wayang ini dilakukan pada wayang Kiai Pramukanya yang telah ada sejak masa pemerintahan Sinuhun Paku Buwana (PB) II di ibu kota "nagari", Kartasura (1727-1745). Ritual ngisis wayang Kiai Pramukanya ini dilakukan setiap hari Kamis, karena wayang tersebut adalah wayang padintenan atau wayang yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui Kori Kamandungan, peserta kuliah lapangan memasuki wilayah keraton. Sebelum memasuki wilayah inti keraton, peserta diwajibkan mengenakan busana Jawa khas Surakarta. Di gedhong Sasana Handrawina, tradisi ngisis wayang dilaksanakan.

Dalam pelaksanaannya, K.R.T. Dr. Bambang Suwarno, S.Kar.,M.Hum., abdi dalem sekaligus dosen purna dari ISI Surakarta, turut berperan memberikan penjelasan kepada peserta. Para peserta juga diberi kesempatan untuk mengamati dan terlibat secara aktif dalam pelaksanaan tradisi ngisis. Setelah mengikuti rangkaian tradisi ngisis, para peserta kuliah lapangan dan dosen pembimbing berkesempatan untuk berfoto bersama dengan Gusti Kanjeng Ratu Windansari, yang akrab disapa Gusti Moeng.

(Para peserta kuliah lapangan beserta dosen pembimbing berkesempatan untuk berfoto bersama dengan Gusti Moeng)

Selanjutnya, para peserta kuliah lapangan menyaksikan proses peletakkan wayang ke dalam kotak wayang Kiai Pramukanya, dan kemudian kotak wayang tersebut bersama dengan abdi dalem disimpan kembali.

Dengan adanya kegiatan kuliah lapangan ini, diharapkan para peserta mata kuliah Sastra Wayang dapat mengetahui peristiwa kebudayaan, terutama tradisi ngisis wayang di Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Selain itu, peserta juga dapat memahami keragaman bentuk, gagrag, dan hubungan naratif dalam wujud wayang kulit, serta membangkitkan rasa cinta para mahasiswa terhadap seni budaya Indonesia.

Studi Banding Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM dengan Program Studi Sastra Bali UNUD

BeritaKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Kamis, 9 Maret 2023

Yogyakarta–Kegiatan studi banding antara Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Program Studi Sastra Bali, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana (UNUD), berhasil dilaksanakan dengan baik. Acara tersebut digelar secara bauran pada Rabu, 8 Maret 2023 di ruang Auditorium Soegondo lantai 7 dengan suasana yang penuh kebersamaan.

Kegiatan studi banding ini dibuka dengan penampilan Tari Pudyastuti yang ditampilkan oleh para mahasiswi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM. Penampilan selanjutnya yakni Gita Pangendag Budhi Citta yang dipersembahkan oleh mahasiswa dan mahasiswi Sastra Bali UNUD.

Setelah pembukaan yang meriah tersebut, acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi. Berbeda dengan kuliah umum ataupun seminar, pemateri berasal dari pihak mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa Sastra Bali UNUD dan mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM secara bergantian memaparkan materi yang telah dipersiapkan sebelumnya. 

Selepas pemateri selesai memaparkan semuanya, acara diteruskan dengan dibukanya sesi tanya jawab. Pada sesi ini, peserta yang hadir menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan dalam sesi tanya jawab. Pertanyaan-pertanyaan tersebut menggambarkan ketertarikan dan keingintahuan peserta dalam memahami lebih dalam mengenai sastra dan budaya dari kedua daerah tersebut.

Tari Joged yang dipersembahkan oleh mahasiswi Sastra Bali UNUD dapat mencairkan suasana acara dan dilanjutkan dengan pemberian sertifikat dari masing-masing universitas. Kegiatan studi banding diakhiri dengan dilakukannya foto bersama sebagai bukti kebersamaan dan hubungan yang terjalin.

Kegiatan studi banding ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara Himpunan Mahasiswa Program Studi Sastra Bali UNUD dan Keluarga Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM. Melalui kegiatan ini, diharapkan terjalin hubungan yang lebih erat antara kedua program studi dan universitas, serta peningkatan pemahaman dan wawasan peserta mengenai sastra dan budaya daerah, khususnya budaya Jawa dan budaya Bali.

Tiga Kejuaraan Berhasil Diraih Oleh Prodi Sastra Jawa UGM di Temu Budaya Nusantara 2022 Imbasadi

BeritaKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Kamis, 22 Desember 2022

Yogyakarta – Program Studi Sastra Jawa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil merebut tiga kejuaraan dalam ajang Temu Budaya Nusantara 2022 yang diselenggarakan secara daring oleh Program Studi Sastra Batak, Universitas Sumatra Utara (USU) pada tanggal 15 - 20 Desember 2022. 

Kegiatan Temu Budaya Nusantara 2022 mengusung tema Aktualisasi Budaya Lokal dan Peran Generasi Muda, yang menekankan pada peran generasi muda dalam mempertahankan dan melestarikan budaya dan tradisi dalam arus globalisasi saat ini.

Dalam Temu Budaya Nusantara 2022 di USU, terdapat delapan macam perlombaan yang diadakan, antara lain Lomba Tari Nusantara, Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional, Lomba Komik Strip, Lomba Cipta dan Baca Puisi, Lomba Dokumenter Budaya, Lomba TikTok Nusantara, Lomba Esai Nasional, dan Lomba Podcast. 

Program Studi Sastra Jawa UGM mengirimkan delegasinya yang terdiri dari Vighna Rivattyannur Hernawan (angkatan 2020) sebagai ketua delegasi, Nurma Aisyah (angkatan 2021), Bima Muslih Wicaksono (angkatan 2022), Nanda Fitri Riyantika (angkatan 2022), Muhammad Siswoyo (angkatan 2022), dan Wening Hidayati (angkatan 2022).

Berikut adalah tiga kejuaraan yang berhasil diraih oleh Prodi Sastra Jawa UGM:

  1. Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional

Vighna Rivattyannur Hernawan sebagai ketua dan Nurma Aisyah sebagai anggota delegasi berhasil menyabet gelar juara 1 dalam Karya Tulis Ilmiah Nasional. Karya tulis ilmiah mereka berjudul "Baita Adi: Aktualisasi Budaya Nusantara Melalui Alih Wahana Naskah ke Batik Sebagai Perisai dalam Menghadapi Masifnya Perkembangan Global (Sebuah Kajian Budaya)". Karya tulis ilmiah tersebut menitikberatkan tentang batik Baita Adi sebagai objek material yang mana motif dari batik tersebut dihasilkan dari alih wahana naskah Sestra Ageng Adidarma serta perspektif, peran, dan tantangan batik Baita Adi dalam perkembangan era globalisasi.

  1. Juara 2 Lomba Dokumenter Budaya

Bima Muslih Wicaksono berhasil meraih juara 2 dalam Lomba Dokumenter Budaya. Video dokumenter budaya yang dihasilkan olehnya mengangkat tema produksi tradisi batik tulis. Batik tulis adalah kain batik bergambar yang dalam proses penggambarannya masih dengan cara menuliskan malam pada kain. Lewat tangan pengrajinnya, batik tulis yang indah dan sarat akan filosofi ini masih tetap eksis dari gempuran berbagai kain bermotif batik yang dihasilkan oleh mesin.

  1. Juara 2 Lomba Esai Nasional

Muhammad Siswoyo meraih gelar juara 2 dalam Lomba Esai Nasional dengan judul esainya yang berjudul "Karsa Imbasadi: Cipta dan Inovasi Budaya Sebagai Upaya Pelestarian Nilai Tradisi Lintas Masa Pada Era Modernisasi". Esai ini membahas tentang peran para alumnus imbasadi yang menghadirkan beragam inovasi dalam melestarikan nilai tradisi di era modernisasi.

Keberhasilan Prodi Sastra Jawa UGM dalam meraih prestasi tersebut merupakan bukti komitmen mahasiswa Sastra Jawa UGM dalam mengapresiasi dan melestarikan kekayaan budaya dan tradisi di Indonesia. Selain itu, partisipasi mereka dalam Temu Budaya Nusantara Imbasadi 2022 diharapkan dapat memotivasi lebih banyak mahasiswa untuk mempelajari, mengapresiasi, dan melestarikan kebudayaan Indonesia yang kaya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam suksesnya acara ini, termasuk panitia, peserta, dan pendukung lainnya. Semoga Imbasadi dapat konsisten untuk terus menjadi wadah yang memberikan pengalaman berharga, memperluas jaringan relasi, serta mempererat hubungan antar program studi sastra daerah se-Indonesia dalam menggali, mengembangkan, dan melestarikan kebudayaan Indonesia yang kaya dan beragam.

Indonesia beragam, Imbasadi menyatukan.

PANGKUR

Karya MahasiswaMacapatMahasiswa Selasa, 13 September 2022

Dening:  Hafidh Ahmad

Miwiti pangkur kang sekar

Mula buka isi alam sakalir

Samodra darat lan gunung

Langit uga akasa

Kabeh mau ciptaning kang Maha Agung

Kalebu uga manungsa

Makhluk dharat lan jaladri

 

Kabeh mau wus cinipta

Kang minangka kanggo makhluk sakalir

Iku kodrate ywang Agung

Samya mat sinamatan

Janma kewan watu uga tanem tuwuh

Janma ingkang pinasrahan

Lestarining alam kabir

DYAH AYU

GeguritanKarya MahasiswaMahasiswa Rabu, 7 September 2022

Oleh: Ahmad Nur Astha

Tansah katon aneng netra

Eseman lan gemuyu 

Ora bisa dilalekake

Tansah kelingan saben dinane

 

Wayah dalu durung bisa nendra

Wewayangan mung kumanthil ing sotya

Inten kang dadi pepundhen

Sing tak antu nganti tekan saklawase

 

Dhuh dyah ayu 

Tulung ngertenana rasaku

Tulus suci mung kanggo sliramu

Tekaning pati tak jaga tresnamu

JUMPA PERTAMA MAHASISWA BARU 2022

BeritaKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Jumat, 26 Agustus 2022

Kamis (4/8/2022), menjadi kali pertama bagi mahasiswa baru Fakultas Ilmu Budaya untuk mengenal program studi mereka masing-masing. Hal ini menjadi salah satu agenda dari Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru Kampung Budaya 2022 yaitu dalam sesi keprodian. Pada sesi tersebut, para mahasiswa baru dikenalkan dengan berbagai hal yang terkait dengan program studi mereka masing-masing, seperti pengenalan dengan dosen pengajar, pengenalan dengan mata kuliah yang akan dipelajari, pengetahuan tentang pesngisian Kartu Rancangan Studi, dan sebagainya. Kegiatan tersebut dilakukan salah satunya oleh mahasiswa baru program studi Sastra Jawa 2022.

Pada sesi tersebut, mahasiswa baru Program Studi Sastra Jawa mendapat sambutan yang hangat dari ketua Program Studi Sastra Jawa, Dr. Daru Winarti, M.Hum. beserta dosen pengajar yang lain seperti Nurmalia Habibah, M.A., Imam Prakoso, S.S., M.A., Rudy Wiratama, S.I.P, M.A., dan Bima Slamet Raharja, S.S., M.A. Sesi keprodian tersebut diawali dengan sambutan dari Ibu Daru Winarti dan dilanjutkan dengan pengenalan dosen pengajar, termasuk dosen pengajar yang saat ini sedang menempuh studi di luar negeri seperti Zakaria Pamuji A., S.S., M.A. Beliau-beliau yang saat ini berada di luar negeri ikut serta menyambut mahasiswa baru Program Studi Sastra Jawa melalui media zoom meeting.

Selain sambutan dari dosen pengajar, mahasiswa baru Sastra Jawa juga mendapat sambutan yang hangat dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Sastra Jawa, yang biasa disebut Kamastawa. Beberapa mahasiswa yang tergabung dalam pengurus himpunan turut serta meramaikan kegiatan tersebut. Banyak hal yang disampaikan oleh bapak ibu dosen pada sesi keprodian kala itu. Mulai dari pesan untuk terus belajar dengan giat, ikut serta melestarian kebudayaan Jawa, hingga pesan untuk selalu menjaga nama baik Program Studi Sastra Jawa.  Meskipun tergolong singkat, namun kesempatan tersebut menjadi momen yang sangat berharga untuk mahasiswa baru Sastra Jawa.

SASTRA JAWA BERBAGI DAN SASTRA JAWA MENGAJAR

BeritaKarya MahasiswaKegiatan MahasiswaMahasiswaSDGS Selasa, 9 Agustus 2022

Sabtu, (6 Agustus 2021), divisi Sosial Masyarakat, Keluarga Mahasiswa Sastra Jawa (Kamastawa) melaksanakan kegiatan Sastra Jawa Berbagi dan Sastra Jawa Mengajar. Kegiatan tersebut merupakan program kerja yang diinisiasi oleh divisi Sosial Masyarakat HMJ Kamastawa. Pada kegiatan tersebut, pelaksanaan kegiatan tidak hanya dilakukan oleh divisi Sosial Masyarakat saja, namun pelaksanaannya dibantu oleh divisi Keilmuan sebagai divisi yang mengimplementasikan bidang ilmunya di program Sastra Jawa Mengajar.

Kegiatan Sastra Jawa Berbagi dan Sastra Jawa Mengajar dilaksanakan di panti asuhan Rumah Buah Hati yang terletak di Gg. Surya No.24, Jomblangan, Banguntapan, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Panti asuhan tersebut, memiliki anak asuh sebanyak 23 orang dengan rentang usia balita hingga remaja dan pengasuhnya sebanyak 7 orang. Adapun sebagian besar penghuni panti asuhan Rumah Buah Hati adalah anak-anak yang berasal dari daerah Indonesia timur.

Pada hari tersebut, rangkaian kegiatan dimulai dengan program Sastra Jawa Mengajar. Diawali dengan perkenalan dengan anak-anak panti asuhan, lalu dilanjutkan dengan kegiatan mendongeng, yang dilakukan oleh Maria, salah satu anggota divisi Sosial Masyarakat. Setelah itu, dilaksanakan tanya jawab seputar dongeng yang telah diceritakan kepada anak-anak panti asuhan. Antusias yang diberikan anak-anak panti asuhan sangat terasa dari awal kegiatan mendongeng hingga sesi tanya jawab. Tidak hanya itu, setelah kegiatan tanya jawab, teman-teman HMJ Kamastawa juga mengajak anak-anak di panti untuk melakukan relaksasi dengan saling memijat antar teman. Selain itu juga juga dilanjutkan dengan tanya jawab seputar cita-cita yang ingin mereka raih dan diakhiri penyerahan bantuan dari HMJ Kamastawa beserta foto bersama.

Antusiasme yang diberikan anak-anak panti tidak hanya terlihat di awal kegiatan saja, namun sampai akhir kegiatan, bahkan sampai teman-teman HMJ Kamastawa berpamitan, mereka masih terlihat bersemangat. Apalagi, dengan hadiah-hadiah kecil yang diberikan untuk setiap mereka yang ada di panti asuhan tersebut yang menambah antusiasme yang mereka tunjukkan. Meskipun bantuan yang diberikan tidak banyak, namun harapan dan doa yang besar dari HMJ Kamastawa selalu ada di setiap hal yang diberikan melalui program kerja Sastra Jawa Berbagi dan Sastra Jawa Mengajar.

PEPUJANING ATI

GeguritanKarya MahasiswaMahasiswa Selasa, 19 Juli 2022

Dening: Ahmad Nur Astha

Nalika sepisan ketemu karo sliramu

Tak sawang esem lan gemuyumu

Sing nambahi kangen sedina ora ketemu

Datan sakedhep yen nyawang netramu

            Tak gandheng tanganmu

            Nyawang ilining banyu

            Tak ungkapake rasaku

            Rasa tresna marang sliramu

Sineksen endahe lampu tengah kutha

Sliramu kandha yen bakal tresna

Nalika wayah wengi sing ngancani ngucap janji

Mendhung ing mega uga melu hanyekseni

            Duh pepujaning ati

            Amung sliramu sing tansah tak anti

            Rina lan wengi

            Tan bisa merem senadyan wus nyandhak madya ratri

LILIN PUTIH

CerkakKarya MahasiswaMahasiswa Rabu, 13 Juli 2022

Dening: Anggra Dini          

Ing sawijining dina, Sinta Dewi, Mbakyu ku sing paling ayu dhewe, ngajak aku menyang daleme Budhe Rini kanggo nyuwun ajar matematika. Mbak Sinta pancen lare sing pinter, dheweke mesthi pikantuk biji sing apik. Saiki Mbak Sinta wis paring yuswa 18 taun. Dheweke sekolah ing SMA 1 Mlati.

          “Tika, ayo melu mbak menyang daleme Budhe Rini.” dhawuhe Mbak Sinta.

          “Mangga Mbak Sin, aku ndherek Mbak Sinta. Nanging, ana apa Mbak kok kesah daleme Budhe?” pitakonku.

          “Mbak kepingin nyuwun warah saka Budhe Rini, amarga biji matematika Mbak wingi mudhun.” wangsulane Mbak Sinta.

          “Nggih Mbak, mangga, aku ndherek Mbak Sinta wae.” clathuku.

          “Aja lali gawe jaket ya Tik, amarga awakedhewe bakal bali bengi. Mbak ya uwis matur marang Bapa karo Ibu yen awakedhewe menyang daleme Budhe Rini.”

          “Siap Mbak Sinta.”

          Dadi adhine Mbak Sinta pancen nyenengake. Dheweke apikan, pangerten marang adhine, lan luhur budine. Ananging, kadhang aku mesakake marang slirane. Saben dina kudu sinau lan ajar bab kang durung bisa dimangerteni supaya ora didukani bapa lan ibu, lan bisa maringi tuladha sing apik marang adhine. Dadi Mbak Sinta pancen ora gampang, ananging dheweke bisa ngadhepi sakabehing prakara.

          Aku lan Mbak Sinta pancen cedhak saka cilik amarga ibu lan bapa nyambut dadi dosen ing Universitas Gadjah Mada, saengga wekdal sing diduweni bapa lan ibu ing omah mung wanci bengi lan nalika prei. Masiya ing omah mung wanci bengi lan nalika prei, ananging bapa lan ibu saestu tresna marang aku lan Mbak Sinta. Apa wae sing dibutuhake putrane mesthi disedyakake. Nanging bapa lan ibu duweni pangajab kanggo putrane. Apa wae sing uwis diparingake kuwi ya kanggo paring semangat ing laku ngangsu kaweruh. Aja nganti kabeh sing wis diparingi malah ndadekake lena ing laku.

          Nalika teka ing daleme Budhe Rini, Mbak Sinta sinau kanthi setiti. Ing kono aku ya ora mung meneng wae, ananging uga melu ngangsu kaweruh.

          “Assalamualaikum Budhe Rini, kula Sinta lan Tika, Budhe.” Mbak Sinta uluk salam nalika teka.

          “Waalaikumsalam Ndhuk, ayo mlebu rene.” Budhe Rini ngutus aku lan Mbak Sinta mlebu daleme Budhe.

          “Inggih Budhe.”

          “Kok dingaren ora karo Bapa lan Ibumu, durung pada bali apa kepiye?” pandangone Budhe Rini.

          “Inggih Budhe, Bapa lan Ibu dereng kondur, saengga kula kaliyan Dhik Tika sowan piyambak.” wangsulane Mbak Sinta.

          “Woalah mangkono ta, yawis dimimik dhisik kuwi es sing wis dak siapake, enak lho kuwi, Budhe dhewe sing gawe.” ngendikane Budhe Rini.

          “Inggih Budhe, kula mimik nggih.” celathuku.

          “Iya wis ta, yen kurang dak gawekake maneh.”

          Sawise mimik es sing wis digawekake Budhe Rini, Mbak Sinta nyuwun ajar bab matematika sing durung bisa dimangerteni dening Mbak Sinta. Aku uga melu sinau lan ajar bab matematika. Budhe Rini pancen wasis bab matematika, amarga dheweke lulusan S3 matematika.

          “Budhe, badhe nyuwun pirsa, menika kok saged pikantuk asil sekawanlikur kados pundi nggih Budhe?” Mbak Sinta tangklet marang Budhe Rini.

          “Sik-sik, dak delenge soale ya Ndhuk… Oalah, ngene lho iki, kene Budhe nyuwun kertas sing isih durung ana isine.”

          “Mangga Budhe kertasipun.” wangsulane Mbak Sinta.

……

          “Ngono Ndhuk cara mangsuli soale kaya ngono. Saiki coba dijajal soal sing padha ya.” ngendikane Budhe Rini marang Mbak Sinta.

          “Inggih Budhe, siap.”

          “Budhe, kula inggih badhe nyuwun ajar bab matematika menika, kula mboten saged nggarap lho Budhe.” celathuku marang Budhe Rini.

          “Kene-kene Ndhuk cah ayu, kaya apa ta angele kok ponakane Budhe iki ora bisa mangsuli?”

          “Woalah, iki carane kaya ngene lho Ndhuk, digatekake yaa.”

……

          “Woalah makaten Budhe, kok gampil nggih hehehe.”

          “Lha iya ta, Tika mung kurang setiti wae nalika ngerjakake. Mula kudu luwih setiti ya. Wis kono dijajal soal sing liyane.”

          “Inggih siap Budhe.” celathuku.

          Sawise ngangsu kaweruh menyang Budhe Rini, aku lan Mbak Sinta pamit arep mantuk amarga ya uwis bengi.

          “Budhe, kula kaliyan Dhik Tika pamit wangsul nggih, benjing kula kaliyan Dhik Tika sowan daleme Budhe malih.” Mbak Sinta pamit marang Budhe Rini.

          “Iya Ndhuk, cah ayu ayu. Ati-ati ya yen bali. Aja lali ngajak bapa lan ibumu ya yen arep rene. Budhe uga titip salam kanggo bapa lan ibumu ya.”

          “Inggi Budhe, siap. Pamit rumiyin nggih Budhe. Assalamualaikum.”

          “Waalaikumsalam Ndhuk.”

          Aku lan Mbak Sinta gegojegan ing sadawane dalan, ananging ana salah sawijining tuladha sing agawe aku trenyuh.

          “Mbak Sinta dhek mau maeme akeh apa ora?”

          “Ora Tik, Mbak Sinta mung maem saithik, amarga masakane Budhe Rini pedhes hehe.”

          “Aku ya iya e Mbak, Tika kepingin tuku ayam kentaki ing cedhak omahe awake dhewe, Mbak Sinta kersa ora?” pitakonku.

          “Wah ayo wae Tik. Sarujuk Aku.”

          “Yeay, mangga Mbak.”

          “Woiya Dhik, Mbak Sinta duwe pesen kanggo Tika.”

          “Apa Mbak?”

          “Saka Mbak Sinta, Tika kan ngerti yen saya suwe lan saya dhuwur olehe ngangsu kaweruh kuwi saya angel lakune. Mbak Sinta pesen marang Tika, kudu tetep bisa lumaku ing dalan sing bener, aja nganti gawe duka bapa lan ibu. Tika kudu bisa dadi lilin putih ing satengahing pawongan akeh.”

          “Lilin putih? Tika ora ngerti maksud ngendikane Mbak Sinta?”

          “Maksude lilin putih kuwi kaya ngene lho Tik, awake dhewe kudu bisa dadi pawongan sing bisa migunani kanggo liyan. Kapinteran sing kok duweni kuwi kudu bisa migunani uga kanggo awakmu utawa kanggo liyan. Aja dadi bocah pinter sing kuminter.”

          “Terus lilin putih kuwi kepiye Mbak?”

          “Maksude mangkene, awake dhewe kudu bisa dadi lilin putih sing migunani, masiya cilik, dheweke bisa madhangi panggonan sing peteng. Wis ngerti saiki?”

          “Woalah nggih Mbak Sinta, Tika ngerti apa maksud ngendikane Mbak Sinta. Yen Mbak Sinta kersa, Tika nyuwun Mbak Sinta terus paring piwulang ya yen Tika rumangsa kangelan utawa Tika ana salah.”

          “Iya Dhik, Mbak Sinta kan tresna marang Tika. Mbak Sinta bakal terus ngelingake Tika yen Tika salah lan bakal ngancani Tika yen Tika butuh Mbak Sinta.”

          “Matur nuwun Mbak Sinta.”

          Kaya sing uwis dak critakake, Mbak Sinta pancen uwong sing apikan lan tresna marang adhine. Mula kuwi, ora mokal yen akeh uwong seneng marang budi luhur sing diduweni Mbak Sinta. Saka Mbak Sinta, aku nyinau akeh bab ing laku salaku.

---Cunthel---

YOUTUBER KONDHANG

CerkakKarya MahasiswaMahasiswa Kamis, 7 Juli 2022

Dening: Yulian Pamungkas

      Ing Kutha Tulungagung ana bocah enom jenenge Agus. Urip wong loro karo ibune, amarga bapake wis seda nalika agus isih SD. Agus duwe kanca cedhak, jenenge Ipan. Agus dadi bocah kang bodho lan nakal. Dheweke duweni pakulinan seneng balapan liar saben bengi lan yen menang dheweke seneng ngentekake dhuwit kanggo mendem. Senajan Agus kuwi bocahe nakal, nanging dheweke isih sembada, amarga katrampilane bisa agawe dheweke kapilih dadi pasarta lomba makili Kutha Tulungagung lan menang ing kancah balapan montor Provinsi Jawa Timur. Agus duweni akeh prestasi saka balapan masiya dheweke ora tamat anggone sekolah.
      Ing taun 2020 sak dunya kena pageblug Corona. Kabeh kagiyatan akeh sing dibatalke lan akeh para buruh uga karyawan kang dipecat saka papan pagaweyane. Agus bingung amarga dheweke nganggur ora duwe bayaran. Agus biasane oleh dhuwit saka balapan lan nyambi ngewangi tanggane giling tebu.
      “Gus, Ibuk ora bisa nempur amerga dhuwit olehmu menehi wis entek.” sambate ibune Agus.
      “Banjur kepiye Buk? Njuk ora bisa madhang dina iki?” Agus mangsuli ibune.
      “Ya ora bisa Gus, coba mubenga, goleka panggaweyan supaya ana dhuwit kanggo nempur.”
      “Nggih Buk.”
      Agus mubeng desa, takon-takon panggaweyan marang tangga lan kancane. Muspra, kabeh sing ditakoni Agus padha ora bisa menehi panggaweyan. Agus leren ing pos rondha cedhak omahe. Ing pos rondha kono ya ana Ipan.
      “Seka ngendi Gus kok sajake ketok kesel?” takone Ipan.
      “Golek panggaweyan Pan, kowe saiki kerja apa?” Agus genti takon.
      “Halah padha wae Gus, teplok covid-19 kae ya rung ana gaweyan maneh.” wangsulane Ipan
      “Lha terus apa solusimu?” Agus takon menyang Ipan.
      “Mbuh ya, apa coba adewe mara ning omahe Modin, menawa dheweke ana solusi.” wangsulane Ipan.
      “Sip, yoh lek ngono, saiki wae ya ndak kesoren.”
      Agus lan Ipan banjur budhal menyang omahe Modin. Tekan omahe Modin, Agus lan Ipan langsung sambat yen lagi susah ora duwe panggaweyan.

      “Din, kowe duwe panggaweyan kanggo aku ro Ipan ora? Apa wae aku gelem tinimbang blas ora kerja.” sambate Agus.
      “Hooh Din, nyuwun tulung banget iki, makku karo make Agus wis ora kuat nempur.” Ipan ngimbuhi.
      “Piye ya Gus, Pan. Pancen iki jamane angel. Aku dhewe ya bingung karo kahanan sing kaya saiki.” wangsulane Modin.
   “Wis ta Din sembuarang pokoke, tinimbang ra ana blas mengko makku malah tambah ngamuk yen aku ora oleh panggawean.” Ipan ngeyel.
      “Yawis-yawis. Sakjane aku kepingin bangun channel youtube.” Modin mangsuli.
      “Ha piye kuwi, youtube ki kepiye?” Agus takon merga bingung.
      “Sik ta Gus, aja nyela sek ben dijlentrehake karo Modin.” Ipan nyeneni Agus.
      “Dadi adewe gawe video drama kehidupan ngono, njuk mengko diunggah ning youtube. Mengko yen akeh sing nonton adewe isa oleh dhuwit teka youtube.” wangsulane Modin.
      “Oke siap, gasss pokoke.” Agus sarujuk.
      “Aku ya sarujuk.” Ipan sarujuk.
     “Tapi ana syarate, yaiku kowe-kowe kabeh kudu leren lek mendem karo main judi. Dhuwite kudu dicelengi saengga yen kepthuk kahanan angel kaya ngene iki isih ana dhuwit.”
      “Iya, siap laksanakan bos.” wangsulane Agus karo Ipan bareng.
      Agus, Ipan, lan Modin awit anggone gawe video. Senajan mung nganggo piranti sak anane tapi dheweke padha tlaten. Katlatenan iku mau duweni asil, yaiku video-ne Agus lan Ipan viral. Modin minangka sutradara, produser, lan kameramen ya ora keri melu kondhang amarga pakaryane sing apik banget. Agus lan Ipan saya suwe saya kondhang lan akeh omah produksi film sing padha ngajaki main film bioskop. Modin yo semana uga dadi sutradara kang kondhang ning Indonesia.

123456

Recent Post

  • Mahasiswa UGM Lestarikan Aksara Jawa Lewat Program KKN-PPM “P4 Carakan”
    September 3, 2025
  • Mahasiswa UGM Jalankan Program “Sira Saraja” (Sinau Rame Aksara Jawa) untuk Sosialisasi Penggunaan Aksara dan Bahasa Jawa di Blitar
    September 2, 2025
  • HMJ Kamastawa Mengabdi kepada Masyarakat melalui Bakti Sosial dan Mengajar
    September 1, 2025
  • HMJ Kamastawa Sosialisasikan Sistem KRS dan Kurikulum kepada Mahasiswa Baru
    Agustus 18, 2025
  • Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa UGM Perkuat Kolaborasi Lewat Partisipasi dalam Seminar Incolwis dan RAKORNAS IV ADISABDA 2025
    Agustus 16, 2025

Kalender

Oktober 2025
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    
  • Fakultas Ilmu Budaya
  • Ujian Masuk UGM
  • PPSMB
  • Alumni
  • Jurnal Humaniora
Oktober 2025
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

Rilis Berita

  • Mahasiswa UGM Lestarikan Aksara Jawa Lewat Program KKN-PPM “P4 Carakan”
    September 3, 2025
  • Mahasiswa UGM Jalankan Program “Sira Saraja” (Sinau Rame Aksara Jawa) untuk Sosialisasi Penggunaan Aksara dan Bahasa Jawa di Blitar
    September 2, 2025
  • HMJ Kamastawa Mengabdi kepada Masyarakat melalui Bakti Sosial dan Mengajar
    September 1, 2025
Universitas Gadjah Mada

Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
Departemen Bahasa dan Sastra
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada

 

Jl. Sosiohumaniora, Bulaksumur, Yogyakarta
Telp : 0274-901134 Ext. 110, Fax : 0274-550451, WhatsApp : 081211911281
Email : nusantara@ugm.ac.id

© 2025 Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa FIB UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY