Di tengah rutinitas akademik yang padat, sejumlah mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa berhasil menorehkan prestasi luar biasa di bidang non-akademik. Mereka adalah anggota dari sebuah band bertajuk Band Wangoen yang baru-baru ini banyak mencuri perhatian dengan genre keroncong yang dibawakan. Band yang terdiri dari 7 mahasiswa ini telah menunjukkan dedikasi, kreativitas, dan semangat kerja tim yang tinggi. Band Wangoen memiliki arti “agar patut (dalam hal kebaikan)” diharapkan dengan nama ini Band Wangoen dapat menghibur dengan wangun pada setiap penampilannya.
Pada salah satu acara Universitas Gadjah Mada yakni Integrated Career Days yang diselenggarakan bulan November, Band Wangoen berhasil menyajikan penampilan yang indah. Membawakan lagu-lagu pop dengan aransemen keroncong membuat mereka tampil berbeda dengan yang lain. Pencapaian ini tidak hanya menunjukkan bakat mereka, tetapi juga kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik antara kegiatan studi dan kegiatan non-akademik.
"Sebenarnya, kami semua memiliki jadwal kuliah yang padat, tetapi bermusik dan menjadi pelaku seni adalah hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Kami belajar untuk mengatur waktu dengan baik, memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk berlatih, dan tetap fokus pada tugas akademik kami," ungkap Amtenaring Gulang, pemain alat musik cak sekaligus mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa angkatan 2022 yang menginisiasi pembentukan grup band tersebut, ia juga menambahkan bahwa tidak mudah mencari anggota grup yang memiliki ketertarikan terhadap musik keroncong dan berbakat untuk memainkan serta menyanyikan lagu-lagu berbahasa Jawa.
Genre keroncong dan lagu-lagu berbahasa Jawa yang dibawakan juga menunjukkan peran mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa dalam melestarikan budaya Jawa. Musik keroncong dan lagu Jawa menjadi musik yang langka didengar oleh generasi saat ini, sudah sepatutnya untuk dilestarikan dan dikenalkan agar eksistensinya tidak menurun. Salah satu tembang dolanan Jawa juga dibawakan diatas panggung, berjudul “Gethuk” lagu tersebut dinyanyikan dengan indah oleh sang vokalis Dian Patmisari. Tembang dolanan memiliki peranan penting dalam masyarakat Jawa terutama untuk anak-anak, secara tidak langsung isi dari tembang dolanan mengandung nilai moral dan kehidupan yang dapat menjadi pengajaran pembentukan karakter.
Penampilan Band Wangoen dalam acara Integrated Career Days
Selain tampil dalam Integrated Career Days 2024, Band Wangoen juga mendapatkan kesempatan untuk membawakan 8 buah lagu dalam acara Malam Alumni sebagai rangkaian dari Nitilaku 2024 yakni Dies Natalis Universitas Gadjah Mada ke-75 dan lustrum ke-15. Kali ini Band Wangoen menggaet Lala Atila, seorang sinden, penyanyi, sekaligus mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya angkatan 2021 sebagai vokalis. Suara merdu Lala Atila berhasil menciptakan suasana yang intim diantara para alumni Universitas Gadjah Mada yang hadir. Acara yang juga dihadiri oleh Basuki Hadimuljono, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara ke-2 ini berjalan lancar dengan iringan hangat musik keroncong oleh Band Wangoen.
Penampilan Band Wangoen dalam Malam Alumni 2024
Keberhasilan Band Wangoen ini juga menunjukkan pentingnya keseimbangan antara akademik dan kegiatan non-akademik. Para anggota band tersebut membuktikan bahwa dengan manajemen waktu yang baik, mereka bisa berprestasi tidak hanya di dalam kelas tetapi juga di luar kelas. Diharapkan keberhasilan mereka menjadi contoh bagi seluruh mahasiswa untuk lebih aktif mengeksplorasi potensi diri dalam berbagai bidang. Dengan langkah yang semakin mantap, Band Wangoen menunjukkan bahwa dunia perkuliahan tidak hanya tempat untuk menimba ilmu, tetapi juga wadah untuk mengembangkan bakat dan meraih kesuksesan di berbagai aspek kehidupan.