Arsip 2025:
College StudentNews Tuesday, 18 February 2025
Studying and understanding ancient manuscripts may sound complicated to some people. However, in the Codicology course taught by Dr. Sri Ratna Saktimulya, M. Hum., we can understand it better from a fun side!
Codicology itself is a course that focuses on the science of dealing with the physical condition of manuscripts. So basically here, students will study the physical condition of manuscripts in terms of materials, size, paper and everything related to the physical nature of the manuscript, as well as the elements in the text, such as illumination, stamps, script, and others.
On Monday, February 17, 2025, Mrs. Sakti entered the Codicology class bringing a new learning method for students. In this second meeting, students conducted a case study. The case given was the analysis of a manuscript. However, what was different here was the object of study. The object that became the example of the manuscript was the student himself.
There were 5 students who were chosen to be the 'objects of study', while their friends formed groups to discuss and analyze each of the objects. The things that were asked to be described included manuscripts, texts, and history.
An example of the requested script analysis is a physical description of the object of study. For example, in that day's meeting, according to the 'script', the object had curly hair, was 165 cm tall, had narrow eyes, had brown skin, and so on. Then in text, students could describe that the object was shy, kind, liked to show off, and so on. Finally, historically, students were asked to mention the life journey of 'the script' such as year of birth, parents, home address, age, and et cetera.
By imagining things like this, students can understand better how to analyze and describe scripts more concretely. And in the future, students are expected to be more enthusiastic about dissecting Javanese Literature scripts so that the essence of the script can be conveyed to the public.
Mendalami dan memahami naskah kuno mungkin terdengar ribet bagi sebagian orang. Namun di dalam mata kuliah Kodikologi yang diampu Bu Dr. Sri Ratna Saktimulya, M. Hum., kita jadi bisa lebih memahaminya dari sisi yang menyenangkan, loh!
Kodikologi sendiri merupakan mata kuliah yang berfokus pada ilmu menangani masalah kondisi fisik naskah (manuskrip). Jadi pada dasarnya di sini, mahasiswa akan mempelajari fisik naskah dari segi bahan, ukuran, kertas dan segala hal yang berkaitan dengan fisik naskah, serta unsur-unsur yang ada pada teks, misalnya iluminasi, stempel, aksara, dan lain-lain.
Pada Senin, 17 Februari 2025, Bu Sakti masuk ke kelas Mata Kuliah Kodikologi membawa metode pembelajaran yang baru bagi mahasiswa. Di pertemuan kedua ini, mahasiswa melakukan suatu studi kasus. Kasus yang diberikan adalah analisis suatu manuskrip. Namun, yang berbeda disini adalah objek kajiannya. Objek yang menjadi percontohan manuskrip adalah mahasiswa itu sendiri.
Terdapat 5 mahasiswa yang dipilih untuk menjadi ‘objek kajian’, sedangkan teman-temannya membentuk kelompok-kelompok untuk mendiskusikan dan menganalisis objek masing-masing dari objek tersebut. Adapun hal-hal yang diminta untuk dideskripsikan di antaranya adalah pernaskahan, teks, dan kesejarahan.
Contoh analisis pernaskahan yang diminta adalah deskripsi fisik dari objek kajian. Misal dalam pertemuan hari itu, secara ‘naskah’, objeknya berambut keriting, tinggi 165 cm, bermata sipit, memiliki warna kulit sawo matang, dan lain-lain. Kemudian secara teks, mahasiswa bisa mendeskripsikan bahwa si objek memiliki sifat pemalu, baik hati, suka pamer, dan lain-lain. Terakhir, secara kesejarahan, mahasiswa diminta menyebutkan perjalanan hidup ‘sang naskah’ seperti tahun lahir, orang tua, alamat rumah, umur, dan sebagainya.
Dengan mengandai-andai seperti ini, mahasiswa jadi lebih bisa memahami cara menganalisis dan mendeskripsikan naskah dengan lebih konkret. Dan ke depannya mahasiswa diharapkan bisa lebih bersemangat untuk membedah naskah-naskah Sastra Jawa supaya intisari naskah tersebut bisa tersampaikan ke khalayak ramai.