In order to encourage the study of Indonesian art archaeology as well as to participate in the field of inclusive education, the scientific division of the Javanese Language, Literature and Culture Student Association (HMJ Kamastawa) collaborates with Artefak Magazine, a publication of the Archaeology Undergraduate Program, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada (FIB UGM). This collaboration resulted in the 2024 edition of Artifact Magazine which raised a theme entitled “Archaeology of Art.”
The magazine features a variety of interesting content, including a feature article, four scientific papers, six popular scientific papers, three opinions, and four essay photos. The presented material also varies from traditional to contemporary, so that the broad discussion can spark curiosity and open a deeper horizon about art archaeology.
So, what is discussed in this edition? How does art and archaeology relate? If students' minds have already come up with such questions, there is nothing wrong with visiting the Instagram account @artefak.hima.
The collaboration between two different academic programs—Javanese Language, Literature, and Culture, with Archaeology—is a joint effort to produce critical and in-depth studies of cultural objects. This collaboration not only enriches the educational landscape but also as a form of implementation of the Sustainable Development Goals (SDGs) points, especially in information gathering, innovation, and education, as well as a form of collaboration in realizing quality education, especially in the field of art archaeology.
Dalam rangka mendorong pengkajian tentang arkeologi seni Indonesia sekaligus berperan serta dalam bidang pendidikan yang inklusif, divisi keilmuan Himpunan Mahasiswa Jurusan Keluarga Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa (HMJ Kamastawa) bekerja sama dengan Majalah Artefak, sebuah publikasi dari Prodi S1 Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (FIB UGM). Kolaborasi ini menghasilkan edisi 2024 Majalah Artefak yang mengangkat sebuah tema bertajuk "Arkeologi Seni."
Majalah ini menampilkan beragam konten menarik, antara lain sebuah artikel utama, empat karya ilmiah, enam karya ilmiah populer, tiga opini, dan empat foto esai. Materi yang disampaikan juga bermacam-macam, mulai dari yang tradisional hingga kontemporer, sehingga pembahasan yang luas tersebut dapat memantik rasa ingin dan membuka cakrawala yang lebih mendalam mengenai arkeologi seni.
Lalu, apa saja sih yang dibahas pada edisi ini? Bagaimana kaitannya antara seni dan arkeologi? Jika di benak Mahadaya sudah muncul pertanyaan semacam ini, tidak ada salahnya untuk langsung mengunjungi akun Instagram @artefak.hima.
Kerja sama antara dua program akademik yang berbeda—Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, dengan Arkeologi—merupakan upaya bersama untuk menghasilkan kajian yang kritis dan mendalam tentang objek budaya. Kolaborasi ini tidak hanya memperkaya lanskap pendidikan tetapi juga sebagai wujud pelaksanaan poin-poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam penggalian informasi, inovasi, dan pendidikan, serta bentuk kolaborasi dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas, khususnya dalam bidang arkeologi seni.
